Dear Enda, wah iya emang smua orang akan terhenyak kalau diberitahu
minyak akan habis. Dari segi natural resources tentunya oil is limited
(terbatas) hanya karena ketidaktahuan jumlah 'pastinya' maka definisi
limited menjadi rancu, dan membingungkan. Tetapi oil and gas jelas
BUKAN "unlimited sources". 
Saya sellu mengingatkan hal lain ttg sumber energy ini. saya
menuliskannya beberapa bulan lalu disini
http://rovicky.wordpress.com/2006/07/30/minyak-dunia-kapan-habis/
dan disini :
http://rovicky.wordpress.com/2006/10/18/is-the-oil-boom-over-1/

Dan juga mengingatkan bahwa bergesernya sumber energi bukan hanya
dipicu oleh limited resources saja. 

Yang cukup menarik pekan lalu adalah adalah "teriakan" dari beberapa
BIG company yang ternyata mereka hanya bisa mengkases resources ini
seperti yg ditulis Benny di milist indoenergi pekan kemarin :
--quote --Dari sisi produksi, NOC kontribusinya 50%, "others" 36%,
super majors ini "cuma" 14%. Dilihat dari reserves, super majors cuma
punya akses 4%, NOC sekitar 71% dan sisanya "others". (sumber: materi
oxford energy seminar 2006). --- end quote 

Jadi sepertinya hembusan bahwa "oil boom is over", mungkinkah lebih
banyak karena kekhawatiran BIG player ini saja ?
Trus bagaimana Indonesia harus mensikapi fenomena harga yg menurun
hingga dibawah 60USD/bbl ya ? Turun 20USD dalam beberapa pekan saja !

salam

rdp
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "irmec" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Menarik (dan thanks untuk mas Rovicky) baca ttg. oil boom is over.
> Tentu mas Rovicky masih ingat serangan ke aku dari banyak org di
> (berapa tahun yg lalu yah, 5 tahun kali yah?)... karena aku bilang oil
> akan habis.. -sehingga harga naik - soon. Tnetu itu bahasa
> sederhannya. Karena seperti pernah ku understated pointnya apakah
> ongkos produksi masih ekonomis atau ngak). Yg modalnya cuma model dari
> Hubert King...:-)) oil sbg limited resource. 
> 
> Tp.. aku keluar dulu deh dari detail angka. Aku lebih tertarik sama
> pattern. Dan, kalau sbg part-time scenario planner, aku lihat pattern
> hampir sama dgn pola ketika oil boom tahun 1980an. Ketika boom jd bust
> , sehingga banyak perusahaan migas dan kontraktornya babak belur bhkan
> bangkrut.  
> 
> Masalah dgn oil boom ialah lagging time antara unproven dan proven
> resources dan produksi & konsumsi.Ketika terjadi oil boom, orang mulai
> invest macam2 untuk expand capabilitas... satu diantaranya ialah
> workforces. Tapi, butuh waktu untuk itu. Sementara kurun waktu itu
> segala hal mungkin, seperti tjdnya perubahan demand, seperti adanya
> alternatif baru atau technology baru. Dan, ketika itu terjd, banyak
> lulusan baru..jd gigit cari.
> 
> Tp, ada yg aku lebih menarik lagi ialah baca ttg prediction oil price.
>   Dgn lojik di atas jelas kita ngak tahu oil price hampir mustahil. tp
> toh prediction itu masih butuh - atas nama planning, hehehe-.
> Masalahnya seberapa jauh kita prediction kita. Dlm era technology dan
> globalisasi ini, nyaris kita ngak bisa prediction ngak bisa jauh2.
> Kita tentu ngak bisa main lagi ceteris paribus. 
> 
> Point lain ialah berkenaan dgn prediction. Biasanya yg prediksi yg
> dianggap sahih itu ialah otoritas (baik itu dgn lebel lembaga atau
> status kepakaran). Prediction selalu object dari bias (dan jg
> kepentingan). Misal, satu strategist atau economist dari perusahaan
> migas bilang oil price akan turun ketika bisnis lagi boom... wah ini
> bisa dpt problem dari perusahaannya. Paling bisa kayak jaman Galileo
> dulu, ketika otoritas gereja bilang boleh tapi wacana akademis aja,
> jgn bilang itu truth, konsekuensinya gede (sorry nyasar). 
> 
> Dari mana bias muncul? Mungkin metode..tp pun kalau metode sama,
> prediction bisa beda. Apa yg terjd dalam prediction ialah org yg lagi
> diuntungkan akan mau ngak mau jd demikian optimis, sementara org yg
> diluar pagar biasanya akan pesimis. Org migas tentu ngak senang kalau
> dibilang minyak habis.. sementara org alternative akan bilang minyak
> habis... Siapa yg kita dengar? Hampir selalu kita dengar "apa yg mau
> kita dengar":-)).
> 
> Jd nutup dulu.. pointnya kalau prediction apakah itu harga minyak,
> atau pertumbuhan ekonomi, jgn dengerin pakar, atau otoritas.. Dengerin
> semua.. Pusingnya itu banyak denger akan bingung.
> 
> Salam
> Enda
> 
> 
>  
> 
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, oka.widana@ wrote:
> >
> > 
> > Saya forwardkan tulisan sdr. Rovicky Dwi Putrohari salah satu value
> member millis
> > ini. Semoga bermanfaat.
> > 
> > Oka Widana
> > Moderator
> > 
> > -------------------------------- Original Message
> ---------------------------------
> > Subject: Is the oil BOOM over ? (3) - The workforce challenge
> > From:    "Rovicky Dwi Putrohari" <rovicky@>
> > Date:    Sat, October 28, 2006 12:22 pm
> > To:      "oka_widana" <oka.widana@>
> >
>
-----------------------------------------------------------------------------------
> > 
> > Is the oil BOOM over ? (3) - The workforce
> >
>






=========================
Moto: Email Kritik atau dikritiki?!? Hari gini, siapa Takut! 
-------------------------
FYI: Join Milis AKI di www.Friendster.com, caranya tinggal add email address 
[EMAIL PROTECTED] di bagian User Search. Anda bisa melihat profile Members, 
biodata dan komentar2 dari teman2 mereka.
-------------------------
Setting Milis AKI :

Digest: [EMAIL PROTECTED]
Normal: [EMAIL PROTECTED]

Untuk meminta bantuan, pertanyaan, perkenalan email kirim ke:
[EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke