Ekonomi liberti itu mungkin bisa diibaratkan sebagai jalan tol dimana mulai dari Ferrari sampai becak siap berlomba kecepatan :{). Tentu saja hasilnya adalah Ferrari akan meninggalkan becak jauh di belakang. Akan tetapi kalau pemerintah punya nyali mereka bisa minta bantuan Ferrari supaya yang becaknya tidak jauh ketinggalan, dari pada Ferrarinya dikasih rambu tidak boleh jalan di atas 60 km/jam :{).
salam, -Irsal Senior Financial Engineer http://www.fiserv.com --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "mr_w4w" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Yes, Economic liberty atau Economic freedom atau Free market > Capitalism adalah penggerak pertumbuhan sesungguhnya. > > Idealnya memang Economic Liberty (free market capitalism) berbarengan > dengan Political Liberty (Democracy). > > Tapi kalau mau disuruh pilih ... saya pilih Economic Liberty first, > Political Liberty menyusul. > > Masalah utama dengan demokrasi adalah karena publik umumnya buta > economy-101 .. yang muncul sebagai pemenang biasanya adalah kaum > populis ... yang malah suka membatas-batasi Economic Liberty. > Punya kebun dibatasi lah, bikin pajak2 baru se-enak udelnya, sedikit2 > kasih subsidi, sedikit2 intervensi ke-urusan B2B, tiap tahun minimum > wage dinaikan sampe ga masuk akal, PHK karyawan biayanya tinggi- nya > bukan maen ... ya hasilnya begini > > Di India bertahun tahun pemilu yang menang kamu populis sosialis ... > Baru belakangan saja politisi2 pro economic liberty menang. > Hasilnya ... bisa dibandingkan India sekarang dengan India satu > dekade lalu. > > Contoh lain Singapore ataupun China ... > Meski "tidak demokratis" Economic Freedom di buka luas disana .. > hasilnya bisa dilihat sendiri .... > > Kalau demokrasi kita berhasil menghasilkan politisi2 pro Economic > Liberty yang berani menentang convensional wisdom masyarakat umum > yang cenderung populis ... saya yakin kita bisa tumbuh lebih cepat > dari India ataupun China. > > Just my 2 cents. > >