Kata sekolah diturunkan dari bhs Latin, "skola". Yg artinya, bukan
tempat belajar lho, tapi tempat bersantai2 (leisure). Karena memang
waktu sekolah muncul di Yunani dulu, yg pergi sekolah ialah org banyak
duit {kalau diukur dgn nilai duit jaman Yunani kuno, pergi ke
akademinya Plato, atau kesekolah para sophists di Yunani, sama dgn
uang kuliah di Harvard jaman sekarang).

Tapi, emang org saat itu pergi kesekolah bukan sesuatu yg sifatnya
vocational (pekerjaan). tapi dlm bersantai2, keluar pemikiran baru.
Belakang, sekolah jadi tempat belajar untuk jd tukang/vocational (jd
rohaniawan, jd lawyer, dan jd dokter). Baru sesudah edict dari
Charlemagne, gereja2 bikin sekolah lagi seperti jaman Yunani. 

Simplenya, aku ingin bilang, mengharapkan sekolah sbg tempat belajar
dari guru untuk dapat ilmu sebenarnya terlalu optimis. Apalagi di
jaman sekarang (dimana kita bisa belajar lwt buku2 yg bertebaran di
internet. kalau di anggap ilmu= pengetahuan). 

Apa yg didapat dari sekolah di jaman sekarang menurutku jauh lebih
pada network. Dgn lebih banyak bersekolah, lebih banyak lagi network
yg didapat. Dgn network, opportunity muncul. Begitu jg kalau kita
tengok sejarah perusahaan, banyak yg muncul dari network yg dibangun
(mungkin lebih pasnya, terbangun) ketika sekolah (bukan knowledge
perse nya)/

Tapi itu baru satu sisi, disisi lain, network jg bisa muncul dari
persentuhan2 dgn orang lain dlm asosiasi (itu comparable dgn guilds
jaman abad pertengahan di Italia - dimana menguasai ekonomi). Kalau
ingin jadi pengusaha ngumpullah dgn pengusaha (jgn lupa ada akademisi
yg pengusaha; ada pengusaha yg akademik). 

Kalau inget matematika sederhana SD. Ada yg namanya irisan. A iris B
iris C....semakin banyak kita berinteraksi semakin banyak kemungkinan
(bisnis atau pun non bisnis) yg muncul. Ketika irisan A lebih banyak
yg berhasil, ketika itu jg yg lain berusaha masuk ke group A. Sampai
disini rasanya ngak terlalu jelek; tapi mulai jadi jelek ketika A
menjd membesar, sehingga exclude yg lainya. 

COba aja lihat fenomena, betapa lulusan universitas A dominan di satu
instansi/perusahaan atau satu bidang usaha. Sementara universitas B di
instansi lain. Untukku makanya birokrat, sebisa mungkin bukan org
universitas. 


Salam,
Enda



Kirim email ke