amerika adalah bangsa yg besar dlm jumlah penduduk, pendapatan perkapita & tingkat konsumtifnya. kalau mereka mengurangi tingkat konsumtifnya... pasti akan sangat berpengaruh thd negara2 berkembang yg pangsa pasar utamanya ke amerika. tidak ada negara didunia yg tingkat konsumtifnya melebihi amerika. (cmiiw )
arief ----- Original Message ----- From: anton ms wardhana To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 22, 2008 10:43 AM Subject: [Keuangan] IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis' mohon bantuan penjelasan para pakar, mengapa, seperti kata IMF di sini, bila ekonomi AS melambat, ekomoni dunia (negara berkembang, khususnya) jadi ikut melambat ? apakah karena AS adalah pasar yang termasuk cukup besar bagi produk negara2 berkembang ? atau karena ada faktor lain di luar itu ? [ari.ams] http://www.mediaindonesia.com/ Ekonomi & Bisnis <http://www.mediaindonesia.com/rubrik/default.asp?cat_id=2>> Ekonomi Makro <http://www.mediaindonesia.com/rubrik/subrubrik.asp?id=31&cat_id=2> IMF: Situasi Ekonomi Dunia 'Kritis' *Penulis: Tjahyo Utomo* *PARIS--MEDIA:* Kepala Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Dominique Strauss-Kahn mengeluarkan peringatan bahwa situasi ekonomi global kini melemah akibat melambatnya ekonomi AS merupakan ancaman serius. "Ini akan berdampak pada ekonomi negara-negara lain, khususnya negara sedang berkembang," katanya di Paris, Senin (21/1), seperti dikutip *AFP*. Tanda-tanda melambatnya ekonomi dunia akibat krisis ekonomi di AS tercermin dari anjloknya bursa-bursa dunia, termasuk bursa Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (21/1) kembali tertekan bursa regional dan turun 4,8% ke level 2.485,879. Hal ini merupakan kelanjutan tekanan bursa global yang mebuat hampir semua bursa regional anjlok. Pada penutupan perdagangan saham Senin (21/1) IHSG jatuh 125,253 poin (4,8%) ke posisi 2.485,879. Bahkan, IHSG hari ini sempat anjlok hingga 149,994 poin. Penuruan indeks kemarin (21/1) mengulang tekanan bursa global pekan lalu (14/1) sebesar 5,4% setelah Citigroup melaporkan kerugian US$9,8 miliar dan hapus buku US$18 miliar akibat krisis *subprime mortgage* di AS. Bursa regional juga turun tajam akibat sentimen global tersebut. Pada pukul 17.00 tercatat, indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 1.383 poin (5,49%) ke level 23.818, indeks Nikkei turun 535 poin (3,86%) ke level 13.325, indeks Straits Singapura juga terkoreksi 187 poin (6%) ke level 2.917. Sementara, indeks Dow Jones pekan lalu berada di level 12.099. Kepala Ekonom Danareksa Reseach Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan penurunan IHSG ini akibat masih adanya keterkejutan pasar akan besarnya kerugian yang diderita berbagai perusahaan dunia akibat krisis *subprime mortagage*. Namun dia yakin kondisi ini tak akan berlangsung lama karena fundamental ekonomi AS dinilai masih baik. Kalangan pengamat dan analis berharap paket ekonomi Bush senilai US$140 miliar akan membuat bursa global membaik dan memberikan pengaruh positif bagi bursa regional. Namun, hingga kini paket ekonomi Bush senilai US$140 miliar yang belum disetujui kongres. Hal ini membuat pasar saham panik karena ancaman resesi AS yang sudah di depan mata. Padahal paket tersebut diharapkan menstimulus ekonomi AS dan diharapkan menular ke pasar global. Analis memprediksi gejolak pasar saham dunia akan berlangsung selama triwulan I-2008. (OL-2) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]