Ulasan strategi yang cukup menarik, Pak.
Regards, S Jerry M Accountant/Consultant (021) -98765 -903 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Dikky Zulfikar" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Buat rekan-rekan pembaca dan penggemar Kompas, berikut artikel saya tentang > surat kabar Kompas. Mohon pendapatnya. > > > > Gebrakan Kompas Update: Mungkin kah Nantinya Kompas Dibagikan Gratis? > > HYPERLINK "http://www.dikkyzulfikar.com"www.dikkyzulfikar.com > > > > Setiap sore hari, khususnya di lampu merah perempatan jalan di kota-kota > besar, penjaja koran menawarkan koran murah, Kompas Update, seharga Rp > 1.000,-. Ini lah strategi jitu dari salah satu harian nasional, Kompas. > > Harga seribu perak untuk koran Kompas, tentunya menjadi daya tarik > tersendiri bagi para pengguna kendaraan bermotor yang sedang menunggu lampu > merah. Dengan banyaknya penjaja koran yang menawarkan Kompas Update tersebut > sebagai dagangan utama, dapat disimpulkan peminat koran tersebut cukup > banyak. Tentu saja hal ini menjadi pukulan telak bagi harian lain yang > terbit sore hari. > > Saya penasaran, hari ini (1/2/08) saya membeli Kompas Update untuk > membandingkan dengan Kompas yang terbit pagi hari. Hasilnya adalah: > > 1. Jumlah halaman Kompas pagi hari 60 + 12 halaman, sedangkan Update > hanya 32 + 12 halaman. > > 2. Yang tidak ada dalam Update adalah halaman rubrik seperti Sport, > Teropong, dan Sorotan (total 28 halaman) > > 3. Yang baru dari Updata dan tidak ada dalam halaman Kompas pagi > hanyalah dua halaman koran, yaitu halaman 1 dan halaman 15 yang berubah sama > sekali (karena update berita). Selain halaman tersebut maka sama persis. > > 4. Iklan-iklan dan berita (selain disebut poin 3) di Kompas pagi sama > persis dengan Update. > > 5. Harga Kompas pagi Rp 2.900,- sedangkan harga Update Rp. 1.000,- > > Bagi orang yang sudah berlangganan atau membeli Kompas pagi, maka membeli > Update hanya akan mendapatkan berita baru di halaman 1 dan 15. Selebihnya > sama persis. Sehingga harga seribu perak untuk update berita tersebut di > atas menurut saya terlalu mahal. > > Bagi orang yang belum membaca Kompas dan membeli Kompas 32+12 halaman > seharga Rp 1.000,- maka tidak terlalu murah, karena dibandingkan > mendapatkan 60+12 halaman apabila membayar Rp 2.900,- tentunya Kompas pagi > lebih menarik. Artinya lebih baik beli edisi pagi, karena yang pasti lebih > lengkap walau sedikit lebih mahal. Mungkin edisi pagi tidak memuat berita > Update, namun 28 halaman tambahan yang tidak ada di Update terlalu sayang > untuk dilewatkan. > > Mungkin karena alasan di atas pula, manajemen Kompas tidak kuatir Update > akan mengkanibal Kompas pagi yang artinya pelanggan Kompas pagi tidak akan > beralih ke Update. > > Terhadap mereka yang sudah membaca Kompas pagi namun gila dengan berita up > to date, ya memang harus menambah seribu perak untuk mendapatkan dua halaman > berita baru, dan selebihnya masuk tong sampah. > > Mari kita gali kenapa Kompas memutuskan menerbitkan edisi Update pada sore > hari dengan harga Rp1.000,-. Menurut saya adalah sebagai berikut: > > 1. Kompas ingin memukul telak pesaingnya di sore hari, yaitu > koran-koran sore seperti Suara Pembaruan. Karena dari sisi harga lebih > murah, dan dari sisi berita juga up to date (walaupun cuma dua halaman > update saja). > > 2. Tidak sampai disitu, strategi ini adalah double strike, yaitu > selain memukul koran sore juga menyikut koran pagi yang masih dijual sore, > seperti Jawa Pos, Republika, Media Indonesia, Sindo dan lainnya. > Keunggulannya adalah harga yang pasti lebih murah dan ditambah lagi berita > lebih up to date dibandingkan dengan koran-koran pagi tersebut. > > 3. Dengan kemampuan menjual di bawah harga standar, yaitu seribu > perak, maka Kompas akan memperluas basis pembacanya. Yaitu para pembaca yang > tadinya tidak beli koran sama sekali, pembaca yang sudah beli koran sekelas > Kompas dalam hal harga, maupun pembaca yang biasa membeli koran murah, yaitu > koran seribu perak, seperti harian Lampu Merah. > > Tiga alasan tersebut di atas dapat dikategorikan strategi agresif, karena > langsung menyerang para pesaing dengan senjata harga. Harga yang lebih murah > dijadikan alat yang sangat efektif untuk mendapatkan pembaca baru dan > mengalihkan pembaca koran pesaing kepada Kompas. > > Pertanyaannya apakah Kompas tidak rugi dengan menjual di bawah harga > standar?. Sudah disebutkan di atas bahwa Kompas menjual Update dengan harga > seribu perak tapi mengurangi jumlah halaman secara signifikan. Dari tadinya > 60+12 halaman, menjadi 32+12 halaman. Dengan demikian, sebenarnya dalam hal > jumlah halaman, harga yang ditetapkan untuk Update masih masuk akal. > > Justru ada keuntungan strategis lainnya yang didapatkan Kompas dengan > strategi Updatenya tersebut, yaitu: > > 1. Total oplah koran Kompas akan bertambah secara signifikan. > > 2. Dengan semakin besarnya oplah Kompas, maka koran tersebut akan > lebih mudah menaikkan harga iklannya. > > 3. Besarnya peningkatan oplah Kompas, tidak berarti bertambahnya > jumlah pembaca koran secara keseluruhan. Bisa jadi dan sangat mungkin, > strategi Kompas akan menumbangkan salah satu media nasional karena kalah > saingan. > > Yang justru menarik adalah bagaimana reaksi pesaing atas strategi Kompas > ini. Harga koran yang saat ini relatif standar, yaitu Rp2.900,-, menurut > saya bukan lah suatu kebetulan. Posisi harga tersebut adalah hasil konsensus > pasar dan kesepakatan informal para penerbit koran. Dengan adanya > kesepakatan maka mereka tidak pusing bersaing di harga, tetapi > berkonsentrasi kepada persaingan mendapatkan iklan dan pembaca. > > Dengan dijualnya Update, ibaratnya Kompas sudah membunyikan genderang perang > baru. Memang Kompas tidak merubah harga koran utamanya, tapi dengan > menerbitkan Update, maka para pesaing harus cepat memutar otak untuk membuat > strategi tandingan. Paling tidak strategi mee too harus segera diluncurkan > kalau kesulitan mencari strategi orisinil. Kita tunggu saja, pasti para > pesaing tidak akan tinggal diam, apa gebrakan mereka selanjutnya. > > Saya justru melihat strategi Update yang dilakukan Kompas belum lah akhir > dari gebrakan Kompas. Melihat oplah dan banyaknya iklan-iklan di harian > Kompas ini, saya melihat harga produk/koran tidak lagi relevan dengan > pendapatan Kompas. Artinya dengan dibagi gratis pun sesungguhnya Kompas > masih tetap bisa untung. Pendapatan Kompas dari iklan sudah sangat lah > besar, sehingga apabila koran Kompas didistribusikan secara gratis pun, > Kompas masih tetap bisa profitable. > > Mungkin beberapa pertimbangan kenapa Kompas belum dibagikan gratis adalah > sebagai berikut: > > 1. Kalau masih laku dijual dan dinaikkan harganya pula, kenapa musti > gratis (ini adalah prinsip dagang utama, cari keuntungan sebanyak dan > secepat mungkin) > > 2. Dengan dijualnya Kompas kepada pembaca, maka hasil penjualan > tersebut dapat menjadi sumber pendapatan bagi sektor hilir seperti loper > koran dan agen koran. > > 3. Hasil penjualan koran masih bisa untuk membiayai distribusi koran > kepada pembacanya. > > 4. Apabila Kompas dibagi gratis, maka distribusi Kompas harus > ditangani dan dibiayai langsung oleh Kompas sehingga bisa jadi para loper > dan agen koran akan kehilangan pendapatan. > > 5. Belum ada model koran gratisan yang sekelas harian nasional di > Indonesia sehingga belum saatnya menggebrak dengan koran gratisan. > > Yang saya perkirakan, gebrakan Kompas berikutnya adalah mendistribusikan > Update secara gratis. Tapi hal ini tidak akan dilakukan sampai dengan ada > koran saingan, baik pagi maupun sore, yang berani mendistribusikan korannya > secara gratis. Dengan catatan koran tersebut sekelas harian nasional seperti > Kompas atau minimal seperti Sindo. > > Saat ini memang sudah banyak media massa yang dibagikan gratis. Tapi media > massa tersebut masih kental dalam kategori media promosi, bukan sebagai > koran atau harian. Kalau ada koran selevel Kompas berani membagi gratis > korannya, di terminal, busway, stasiun, mal, dan public are lainnya, maka > Update pasti akan mengikutinya. Dan bukan tidak mungkin Kompas pagi juga > turut serta. Seperti pepatah orang Betawi, Elo Jual, Gue Beli!. > > > > Bagaimana pendapat anda? > > > > > No virus found in this outgoing message. > Checked by AVG Free Edition. > Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date: 31/01/2008 > 20:30 > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >