At 11:13 AM 4/1/2008, you wrote:

Oh untuk yang seperti itu sih Indonesia juga punya KPPU (Komisi 
Pengawas Persaingan Usaha).
Cuma memang masalah utama di Indonesia adalah kenyataan bahwa KPPU 
lebih seperti preman.
Mengapa?  Karena pendekatannya dilakukan secara non-judicial.

Persaingan Usaha itu kan seharusnya memperluas persaingan -- terutama 
dengan cara melakukan deregulasi - supaya siapa saja bisa ikut masuk 
dan berkompetisi.  Tapi sepertinya KPPU tidak menempuh cara itu.  Itu 
sebabnya saya sebut kelakuannya seperti preman (mugger).

Dan cara ini sangat efektif - terutama untuk menggalang dana menjelang Pemilu.
Tentu saja prasangka saya bukan tanpa alasan... karena KPPU sendiri 
kelihatannya baru "bekerja" menjelang Pemilu.  Dulunya mereka cuma diam saja.

Mungkin sesudah Pemilu nanti mereka pun akan kembali diam saja.




> >Saya sendiri agak heran - apa gunanya Consumer Watchdog yang
> >mengawasi harga? Apa pula wewenangnya? Kepada siapa mereka
> >bertanggung jawab / melapor?
>
>Di aus ACCC menyelidiki perusahaan perusahaan yang melakukan anti 
>competitive behaviiour and unethical business conduct yang merugikan 
>consumer. Salah satu contoh adalah business business yang melakukan 
>kegiatan cartel dan merugikan consumer di Aus. ACCC mempunyai 
>wewenang untuk membawa perusahaan itu ke pengadilan and memberikan 
>sangsi moneter ke perusahaan itu atau bahkan membawa director 
>perusahaan itu ke pengadilan.
>
>Salah satu recent event yang di selidiki ACCC adalah Cardbox company 
>Amcor and vissy yang melakukan skandal cartel dan merugikan consumer 
>sampai jutaan dollar (AUD). Sekarang pemerintah Aus juga suda 
>memberikan instruksi kepada ACCC untuk menyelidiki perusahaan 
>perusahaan minyak yang beroperasi di Aus seperti Caltex and Shell. 
>Dibawah adalah link website ACCC dan berita tentang carbox company 
>yang terlibat dalam skandal cartel yang mungkin bisa lebih 
>menjelaskan tentang ACCC dan contoh yang saya berikan di email ini. 
>Terima kasih

Kirim email ke