Masalahnya Pak Anom dkk, saya belum pernah mendapatkan contoh dari buku manajemen keuangan yang memperhitungkan inflasi dalam konsep anuitas dan sebangsanya. Aku punya contoh misalnya kita mempunyai data historis revenue perusahaan dalam 10 tahun terakhir. Untuk melakukan valuasi, haruskah kita langsung menggunakan data mentah untuk melakukan proyeksi pertumbuhan revenue ke depan ataukah diadjust dulu dengan memperhitungkan inflasi. Jika tahun 1996, revenue perusahaan katakanlah 1M dengan inflasi 200% pada krisis 1997 sehingga revenue tahun itu menjadi 3M apakah wajar mengatakan pertumbuhannya 300%?
Anom wrote: > > Sedikit urun rembug > > kalo mengenai diskonto NPV, sesuai konsepnya menggunakan cost of > equity, cost of debt dan cost of prefered stock (kalau ada). > ini model dari WACC (biaya modal tertimbang berdasarkan risiko). > > Bila menggunakan model coba2x..hasilnya tidak dapat dijustifikasi > keakuratannya, jadi malah jadinya tergantung feeling. > > semua ttg diskonto NPV, WACC, dan lainnya ada di buku keuangan > pengantar yang paling basic. > > Salam, > Putu Anom Mahadwartha > Department of Management, Faculty of Economics > Universitas Surabaya (www.ubaya.ac.id) > Phone: +62 031 298-1139 > Fax: +62 031 298-1131 > anomania.blogspot.com > >