Sumber:

http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/07/23/20/130433/audi
tor-pajak-masih-mudah-disuap

 

 

Auditor Pajak Masih Mudah Disuap 

Rabu, 23 Juli 2008 - 17:17 wib 

*                                 BPK Bantu Sediakan Data ke DPR
<http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/07/23/20/130319/bpk
-bantu-sediakan-data-ke-dpr>  

Rabu, 23/07/2008 13:07
JAKARTA - Reformasi birokrasi masih mengadapi tantang berat karena
keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten di bidang akuntansi
pemerintah. 

Salah satu masalah nyata yang tengah dihadapi Departemen Keuangan adalah
remunerasi belum sepenuhnya meningkatkan integritas dan kapasitas
pegawai auditor atau pemeriksa pajak.

"Kalau saya tanya kepada Ditjen Pajak kenapa tidak bisa periksa pajak?
Karena auditornya kurang, yang adapun juga kurang jago. Kalaupun kurang
jago juga mudah disogok. Jadi sekarang saya butuh orang tidak mudah
disogok," kata Menteri Keuangan saat berbicara dalam acara Konfrensi
Sektor Publik, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (23/7/2008).

Menurut Menkeu, integritas moral paling untuk penting dimiliki jajaran
birokrasi. Sayangnya, masih sedikit sumber daya baru yang memiliki
integritas moral tinggi dengan kemampuan dibidang akuntansi. Ini akibat
dinafikannya pengelolaan keuangan negara pada zaman Orde Baru. 

"Di Universitas Indonesia dulu pernah ada konsentrasi akuntansi
pemerintah, tetapi ditutup pada 1980-an, karena tidak ada laporan
keuangan, DPR tidak galak-galak dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) nya
tidur," ujarnya.

Saat ini jumlah pegawai Depkeu mencapai 62 ribu orang, separuhnya di
antarnya bekerja di Ditjen Pajak. Kebutuhan terbesar di Ditjen Pajak
adalah tenaga auditor karena jumlah pembayar pajaknya yang harus diawasi
sangat besar, mencapai empat Wajib Pajak.

"Sekarang auditor kami hanya 6.000 orang, dengan 3.000 di antaranya di
bawah kinerja yang diharapkan. Dirjen Pajak kesulitan merekrut auditor
pajak. Kami membutuhkan sedikitnya 8.000 auditor. Separuhnya akan
diambil dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)" kata
Menkeu belum lama ini. (Muhammad Ma'ruf/Sindo/rhs

 

 

_,___ 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke