Sekedar menambahkan sedikit saja. Setahu saya sejak purba ada tiga modus dlm ekonomi: 1. reciprocity = dasarnya kesetaraan, dlm komunitas dekat. 2. redistribution = yaitu transaksi antara pusat-daerah atau sebaliknya, intinya ada dua tempat dg klasifikasi berbeda. 3. exchange = pertukaran atau perdagangan di pasar.
Ketiga modus pernah mewarnai sejarah perekonomian bangsa manusia, ini kata para antropolog. Yang terjadi hanyalah menonjolnya salah satu saja, dan ada upaya menghapuskannya. Kini misalnya, yg menjadi kekuatan hegemonik adalah no 3, tetapi tidak berarti no 1 dan no 2 tidak ada. Justru praktik reciprocity ini ada, di desa2, dan hingga kini masih ada. Redistribusi ini salah satunya dijalankan oleh pemerintah, dan exchange oleh swasta. Saya lebih memaknai kekeluargaan ini seharusnya dekat ke modus no 1, krn ini kekuatan bangsa kita. Toh, dlm kondisi tertentu banyak juga saat ini prakik non-pasar yg terjadi. Amartya Sen pun mengakuinya, bahkan di AS, lebih2 saat Obama maju dg program reformasi healthcare. jadi bukan perkoncoan atau kronisme. Maka, idealnya sebuah welfare-state atau ekonomi pasar sosial yg bertumpu pd demokrasi partisipatif, bukan ditopang birokrasi, sebagaimana kegagalan keynesianisme di era 1970-an atau orba tempo lalu. Kita punya modal nyata, misalnya budaya gtong royong. tapi entahlah bagaimana memodelkan ini, apakah sekedar sebagai eksternalitas? Inilah yg saya maksud, manusia Indonesia tidak bisa diasumsikan self-interested murni dan rasional. Kalau pun rasional, ini mungkin semacam rasionalitas yang 'bounded', entah oleh agama, kultur, tradisi, dan sejarah. sekedar pendapat. salam, pras ________________________________ Dari: Wong Cilik <gajahpelan...@gmail.com> Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sab, 3 Oktober, 2009 22:27:53 Judul: Re: [Keuangan] Sistem ekonomi ala Indonesia...Was: Sistem Ekonomi Boleh Apa Saja Waahh... trima kasih nih sudah diberi penjelasan: - Ekonomi Kekeluargaan, belum pantas jadi mahzab... perlu dikembangkan ... silahkan jagoan ekonomi... - Basis dasar Ekonomi Pancasilanya: ekonomi pasar, dimana orang bebas menyediakan barang dan jasa (yang sesuai dengan keadilan kemanusiaan) - Bedanya apa? Kekeluargaan. .. inti dasarnya kekeluargaan ini apa saja? Yang saya tau keluarga ada bapa ibu anak paman teteh aa, dedek, sapa lagi ya..... Apakah masyarakat harus dikelompokkan jadi bapa ibu aa, teteh, dedek, dan lain sebagainya ini? - Buruan, sebelum dijadikan sasaran maling, ataukah ini cuma angin kosong sehingga maling pun tidak ada minat buat mencurinya? 2009/10/4 <o...@ahlikeuangan- indonesia. com> > Diskusi perbandingan sistem ekonomi, sebenarnya pernah ada dan ramai > dimillis ini, beberapa waktu lalu. Silahkan lihat di archieve millis ini.... > http://www.mail- archive.com/ ahlikeuangan- indonesia@ yahoogroups. com > > Pada saat itu dan juga sekarang, diskusi hanya terhenti pada pros and cons > saja. Tapi sesungguhnya, untuk negara sebesar Indonesia, apakah kita cukup > meniru apapun yg sedang berkembang diluar sana? Membiarkan kita hanyut dalam > irama gendang negara lain, sama dengan artinya kita mau hanya sekedar > menerima saweran. Penikmat terbesar tetap dalang, sinden, penabuh gamelan > dll .....ini kalo kita pakai analogi ....tari tayub :)). > > Tempo hari kita bilang ekonomi Pancasila? Bentuknya seperti sekarang atau > bentuk sebelum 98? Konon katanya ekonomi Pancasila sama dg ekonomi > kekeluargaan? > > Pertanyaannya sebenarnya ekonomi Pancasila a.k.a ekonomi kekuargaan adalah > suatu sistem (yg ingin diciptakan) atau hanya strategi pembangunan ekonomi? > > Tulisan rekan dibawah sebenarnya adalah kunci pembuka. Paling tidak kita > ketahui bahwa ekonomi Pancasila (sebagai calon sistem, atau at least sbg > strategi) adlah berlandas pasar. Mau model US, Eropa atau China, ya para > akademisi harus membuat landasan teorinya atau secara gampang, model > matematikanya. .... > > Kalo begitu ekonomi Pancasila, bukanlah sistem yg berbeda, itu adlah > mazhab... > Pro Mubyarto, Prod Sri Edi telah memulai membuat ide2 dasar, kita sepakati, > bahwa jauh dari cukup untuk mengklaim keberadaan ekonomi Pancasila (sbg > suatu mazhab) yg berbeda dg mazhab yang lain. Jangan terlambat, keburu > diklaim tetangga sebelah.... > > Sayangnya akademisi kita, belum tergerak. Masih sibuk ngejar cumm kali, > supaya cepet dapat gelar Prof. Ya, kalo gitu ekonomi Pancasila berhenti > hanya sebagai strategi pembangunan ekonomi. Yg 5 tahun sekali diganti..... . > > Po [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]