Kutipan:

"Adam Smith mengemukakan bahwa pasar akan diatur oleh tangan-tangan yang tidak 
terlihat (invisible hands). Hal ini terkait dengan kritikan Adam Smith terhadap 
kaum Merkantilis akan perlunya intervensi negara untuk mengatur pasar. 
Berdasarkan penjelasan itu--Adam Smith banyak merujuk pada perekenomian Arab 
Islam�bukan tidak mungkin konsep Invisible Hands ini diilhami pleh hadis 
Rasulullah saw yang menjelaskan bahwa Allah-lah yang menentukan harga. Bukankah 
konsep invisible hands ini lebih tepat dikatakan sebagai God�s Hands?"

Komentar:
Bagi saya ini sesuatu yang baru. Kalau ada link atau rujukan daftar pustakanya 
tentu akan sangat bermanfaat. Kami pernah melakukan pembacaan karya2 Smith, di 
antaranya The Wealth of Nations (TWN) dan Theory of Moral Sentiment (TMS). 
Untuk gagasan 'Invisible hand' kami menarik konsekuensinya dari pengaruh Mazhab 
Stoa dlm pemikiran Smith, ini mirip gagasan 'providentia dei' ( dlm kekristenan 
). Dan pula, refleksi Smith sebelum TWN adalah TMS, di sana kita membaca sebuah 
traktat fisika sosial, dan jelas ini pengaruh fisika Newton.
Pertanyaan saya, kesimpulan (sementara) bahwa Smith dipengaruhi teks2 dari Arab 
apakah bisa didukung argumen yang memadai, atau sebatas dugaan? Karena jika 
membaca tafsir Smith oleh pakarnya seperti D.D. Raphael, Knud Hakkosen, 
Fleishacker, atau Viviene Brown, atau Otteson, saya tidak menemukan kaitan ini. 
Mohon pencerahannya.

salam,


pras





________________________________
Dari: Andi MF Avandy <link2ha...@gmail.com>
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 6 Oktober, 2009 23:38:57
Judul: [Keuangan] Adam Smith dan Ekonomi Syariah

  
Berikut ini saya copy paste tulisan bang Adiwarman dari sebuah situs:
Hudzaifah.org - Adam Smith mulai menulis buku The Wealth of Nation ketika 
berada di Perancis dan menyelesaikannya pada 1776 di Kirkcaldy, yang akhirnya 
diterbitkan pada 1776. Pada masa ini, di Eropa telah beredar buku-buku 
terjemahan karya ekonomi muslim. Bahkan, di Perancis Selatan,banyak warga 
Perancis lulusan Pusat Kuliyah Islam menjadi guru besar dengan menerapkan pola 
pengajaran yang mereka dapatkan dari negara-negara Islam.

The Wealth of Nations terdiri dari lima jilid. Dalam jilid kelima bab pertama, 
Adam Smith membandingkan masyarakat dengan tingkat perekonomian yang berbeda, 
yakni bangsa dengan ekonomi terbelakang dan bangsa ekonomi maju. Masyarakat 
dengan ekonomi terbelakang ditandai dengan mata pencahariannya sebagai pemburu, 
sedang masyarakat ekonomi maju ditandai dengan mata pencahariannya sebagai 
penggembala dan pedagang. Contoh masyarakat ekonomi terbelakang adalah 
masyarakat Indian di Amerika Utara, sedangkan contoh masyarakat ekonomi maju 
adalah bangsa Arab dan Tartar.

Arab manakah yang dirujuk Adam Smith? Adam Smith menjelaskan, bangsa Arab yang 
dimaksud adalah yang dipimpin oleh �Mohammet and his immediate successors" atau 
lebih tepatnya Rasulullah Muhammad saw dan Khulafaur Rasyidin. Jelaslah, yang 
dijadikan contoh perekonomian maju oleh Adam Smith adalah perekonomian umat 
Islam, bahkan jauh sebelum ia lahir. Tepatnya pada 774 M, Raja Offa yang 
berkuasa di Inggris ketika itu mencetak koin emas yang merupakan direct cop 
dari dinar Islam berikut tulisan Arabnya. Semua tulisan di koin itu adalah 
tulisan Arab, kecuali pada satu sisinya tertulis �OFFA REX�. Uniknya, koin emas 
Raja Offa itu juga mencantumkan kalimat laa ilaaha illallah, Muhammad 
Rasulullah dan juga dua buah salib kecil di bagian bawah karena Raja Offa 
memang beragama Nasrani.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa dinar Islam saat itu merupakan mata uang 
terkuat di dunia. Selain itu, perekonomian umat Islam jauh lebih maju 
dibandingkan dengan perekonomian Eropa ketika itu, juga menunjukkan bahwa 
perdagangan internasional yang dilakukan para pedagang Islam menjangkau sampai 
jauh ke Eropa Utara.

Adam Smith mengemukakan bahwa pasar akan diatur oleh tangan-tangan yang tidak 
terlihat (invisible hands). Hal ini terkait dengan kritikan Adam Smith terhadap 
kaum Merkantilis akan perlunya intervensi negara untuk mengatur pasar. 
Berdasarkan penjelasan itu--Adam Smith banyak merujuk pada perekenomian Arab 
Islam�bukan tidak mungkin konsep Invisible Hands ini diilhami pleh hadis 
Rasulullah saw yang menjelaskan bahwa Allah-lah yang menentukan harga. Bukankah 
konsep invisible hands ini lebih tepat dikatakan sebagai God�s Hands?

Perbedaannya, Adam Smith menolak intervensi pasar ( market intervention) secara 
menyeluruh,sedangka n reaksi ekonomi syariah ditentukan oleh penyebab naiknya 
harga. Bila penyebabnya adalah perubahan supply dan demand, tindakan yang 
diambil adalah market intervention; namun bila penyebabnya bukan perubahan 
supply dan demand, tindakan yang tepat adalah price intervention dengan tujuan 
mengembalikan harga keseimbangan. Intervensi harga akan menimbulkan excess 
demand atau excess supply dan selanjutnya akan menimbulkan pasar gelap. Pasar 
gelap inilah yang menjadi potensi timbulnya kolusi dan korupsi.

Intervensi pasar yang dilakukan Rasulullah saw dan Khulafaur Rasyidin adalah 
melalui sisi permintaan dan pasokan. Pada sisi pasokan,intervensi dilakukan 
dengan mengatur jumlah barang yang ditawarkan seperti yang dilakukan Umar ibnu 
Khattab r.a ketika mengimpor gandum dari Mesir untuk mengendalikan harga gandum 
di Madinah.

Itulah beberapa pandangan Adam Smith tentang perekonomian Arab Islam yang 
dikategorikan sebagai perekonomian negara maju. Hal ini menunjukkan bahwa 
konsep ekonomi Islam telah disadari oleh Adam Smith. (AW)

Sumber : Kitab � Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer � By : Adiwarman Karim

Thi 
Andi MF Avandy 
Sent from my BlackBerry® smartphone



      Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke