Kalau kong kalikong saya nggak tahu ya. Tapi saya sendiri terkadang juga bertanya tanya apakah feature feature baru ini benar benar diperlukan ya. Flashback ketika pertama kali pakai komputer di tahun 80 an jaman masih pake DOS application memang terjadi perubahan yang sangat mendasar ketika memakai aplikasi windows di tahun 90-an. Yang paling terasa adalah perpindahan dari Lotus 123 DOS ke Excel yang benar benar terasa bedanya. Sebagai end user yang hanya pake aplikasi office makin ke belakang saya kok melihat sudah tidak banyak perubahan kecuali di tampilan saja . Bahkan karena sudah terbiasa pake office 2003 melihat office 2007 saja malah agak bingung dan bertanya tanya, perlukah perubahan itu. Lucunya lagi aplikasi ini makin dikejar oleh aplikasi open source seperti open office yang makin mirip MS Office 2003 dengan perkecualian untuk Access yang masih beda jauh dengan Office Base atau aplikasi open source data base yang lainnya.
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Iman <widgetena...@...> wrote: > > Maaf kalau jadi melebar. > > Saya jadi penasaran. Bagaimana sesungguhnya nilai keekonomian sebuah > software (asumsinya software legal/berbayar, bukan free/open source)? > > Di kantor, kami masih pakai Windows XP dengan aplikasi yang tak terlalu up > to date, semua masih berjalan dengan baik dan bisa memenuhi kebutuhan kami. > Di percetakan punya teman, mereka juga masih pakai Adobe Photoshop 6 > (sekarang sudah CS4) dan masih lancar jaya. Toh sebagian besar dari kita > tidak membutuhkan software/hardware terbaru, bukan? > > Saya sering kasihan dengan customer yang minim pengetahuan. Mereka butuhnya > mungkin basic computing saja, tapi dibombardir dengan kampanye marketing dan > diencourage untuk membeli software/hardware terkini yang jauh di atas > kebutuhan mereka sesungguhnya. Apakah benar ada kongkalikong antara pembuat > software dan pembuat hardware? > > Ada komentar? > > > Salam, > Iman > >