BANDUNG, KOMPAS.com - Tim Big Bang dari jurusan Teknik Informatika Institut 
Teknologi Bandung (ITB) meraih penghargaan Merit Awards (runner up) di dalam 
ajang bergengsi Asia Pasific Information and Communication Technology Alliance 
(APICTA) Awards 2009 di Australia, 15-17 Desember, lalu.

Tim Big Bang ITB yang beranggotakan empat mahasiswa angkatan 2006 Teknik 
Informatika ITB, yaitu David Samuel, Dody Dharma, Dominikus Damas Putranto, dan 
Inas Luthfi, itu meraih Merit Awards dalam kategori Tertiarry Student Project 
(tingkat perguruan tinggi). Tim tersebut membawakan karya MOSES ((Malaria 
Observation System and Endemic Surveillance) sebagai sebuah sistem dan konsep 
integral penanggulangan malaria berbasiskan telemedis (sistem medis dengan 
sentuhan teknologi informasi dan komunikasi).

Menurut Nanang T. Puspito, Staf Ahli Pengembangan Kegiatan Non-Kurikuler Kantor 
Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Alumni ITB yang mendampingi mahasiswa di 
Australia, Tim Big Bang hanya kalah dari Tim Temasek Polytechnic Singapore 
dengan karya Smart Shop (belanja online) yang menjadi juara pada kategori 
Tertiarry Students.

Meski hanya menyabet gelar runner up, Dody Dharma yang ikut mewakili 
rekan-rekannya merasa puas atas prestasi itu. Sebab, jika dilihat faktor 
fasilitas dan dukungan pemerintah serta industri, tim asal Indonesia masih jauh 
tertinggal dari Singapura maupun Malaysia.

"Tetapi, alhamdullilah bisa naik podium," ujar Doddy ketika dihubungi, Senin 
(21/12/2009).

Menurut dia, tim dari dua negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, 
mendominasi APICTA Awards 2009. Bahkan, pada kategori profesional, Malaysia 
hampir menyapu bersih seluruh kategori.

"Di sana (Malaysia dan Singapura), pemerintahnya telah memiliki framework yang 
jelas soal pengembangan ICT (TIK). Kontingen Malaysia dan Singapura bahkan 
datang disponsori perusahaan dan dukungan penuh pemerintah. Kalau kami kan 
masih harus cari-cari sponsor, meskipun ada dukungan yang cukup baik dari 
Depkominfo," tuturnya.

Bagi Tim Big Bang sendiri, Merit Awards di APICTA 2009 merupakan sebuah 
penegasan forum internasional atas begitu berkualitasnya karya mereka. 
Sebelumnya, Tim Big Bang juga meraih penghargaan bergengsi, yaitu Windows 
Mobile Awards dalam event Imagine Cup 2009 di Cairo, Juli 2009 lalu.

158 peserta

APICTA Awards merupakan sebuah ajang pemberian awards yang sangat prestisius di 
tingkat Asia Pasifik. Ajang ini diikuti 158 peserta dari sejumlah negara yang 
antara lain adalah Malaysia, China, India, Hong Kong, Australia, Singapura, dan 
Korea.

Di kelompok pelajar, selain dari ITB, ada tiga lainnya dari Indonesia yang 
berhasil meraih hasil maksimal Merit Awards. Mereka adalah Erik Taurino Chandra 
dan kawan-kawannya dari Universitas Bina Nusantara (Binus) dengan karya MLM for 
The Blind (media baca elektronik untuk tunanetra) pada kategori Tertiarry 
Stundents. Sementara pada kategori Secondary Students, muncul nama Fauzan 
Sudaryanto dengan temuan program kamus tradisional online dan Jonathan 
Christopher dengan inovasi pengunci komputer.  

"Merit awards diberikan untuk tim yang telah mencapai nilai minimal 90 persen 
dari yang juara. Makanya, bisa jadi yang mendapatkannya lebih dari satu," tutur 
Doddy kemudian.

Pada kategori Tertiarry Student Project, ada tiga tim yang meraih Merit Awards. 
Dua disabet Indonesia. Berbeda dengan kelompok pelajar, Indonesia gagal unjuk 
prestasi di kelompok industri. Tahun depan, APICTA Awards akan digelar di 
Malaysia.
KOMPAS Yulvianus Harjono

Kirim email ke