Belasan Nasabah BCA Uangnya Raib Misterius

Polisi langsung menurunkan tim cyber crime guna mengusut kasus ini.

Selasa, 19 Januari 2010, 22:53 WIB

Hadi Suprapto

 VIVAnews - Belasan nasabah Bank Central Asia (BCA) di Bali selama dua
hari ini mengaku saldonya berkurang secara misterius tanpa transaksi.
Laporan yang terbanyak berada di wilayah Kuta. 
 
Polisi pun langsung menurunkan tim cyber crime guna mengusut kasus di
dunia maya yang diduga dilakukan para hacker.
 
Informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa ini di terjadi sejak
16-19 Januari. Hari ini sudah masuk laporan sebanyak 13 nasabah, 12 di
antaranya berada di Kuta. Satu nasabah bernama Wayan Suparta (46) asal
Banjar Nyuh Kuning, Desa Mas, Ubud, Gianyar. 
 
Suparta mengaku kehilangan saldonya di ATM Bank Permata Jalan Hanoman,
Padang Tegal, Ubud, Gianyar sebesar Rp11,5 juta ketika akan melakukan
transaksi.
 
Sementara 12 laporan yang lain, dua di antaranya adalah warga Amerika
Serikat yaitu Robert Allan Nicksic (53) yang tinggal di Perumahan
Seminyak Asri No 41, Kuta, dan Richard Lewis Garrison (62) yang seorang
pensiunan. 
 
Sama seperti yang dialami Suparta, keduanya baru menyadari saldonya
berkurang saat mengecek saldonya di ATM BCA di Jalan Dewi Sri, Kuta. 
 
Ketika dilakukan pengecekan transaksi, Robert mendapati ada pengiriman
uang yang tak diketahui sebanyak dua kali yaitu Rp 20 juta dan Rp 5 juta
pada 16 Januari 2010 sekitar pukul 15.00 Wita, dan transaksi keduanya
hanya berselang semenit kemudian. 
 
Sementara Richard yang tinggal di Uma Alas Kauh No 60, Kerobokan Kelod,
Kuta Utara ini mengecek saldonya di ATM BCA Jalan Laksmana, Kuta ini
kehilangan uang sebesar Rp18,5 juta.  
 
Setelah dilakukan pengecekan, ada lima kali transaksi pada 16 Januari
2010 ke rekening berbeda ke rekening yang berbeda. Ada pengiriman uang
ke rekening 0401541470 atas nama Gusti Putra Suardika, kemudian nomor
rekening 5390183218 atas nama Yan Palayuan Rp5 juta, rekening nomor
8820250941 atas nama Teguh Budi Santosa Rp5 juta. Kemudian ada penarikan
sebesar Rp 1,5 juta yang tak terdeteksi nomor rekeningnya.
 
Kepala kepolisian sektor Kuta Ajun Komisaris Dody Prawiranegara
membenarkan adanya sejumlah laporan tersebut. "Kita masih telusuri kasus
ini karena informasinya bukan hanya di Kuta saja tapi juga di tempat
lain seperti Denpasar, Gianyar juga ada," kata dia, Selasa, 19 Januari
2010. 
 
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah juru bicara Polda Bali, Komisaris
Besar Gde Sugianyar telah melakukan koordinasi dengan unit cyber crime. 
 
"Kita akan dalami segala kemungkinan, seperti sistem yang error, atau
ulah para hacker," ujar perwira menengah melati tiga ini. 
 
Dugaan itu bisa menjadi ulah pelaku yang menggunakan internet banking
palsu. Karena dari pengalaman yang pernah ada, pelaku menggunakan alamat
internet lain tapi membuat alamatnya mirip dengan internet banking yang
asli dan secara otomatis bisa merekam nomor rekening dan PIN
penggunanya. 
 
Laporan: Dewi Umaryati l Bali

Uang Nasabah BCA Raib
Penarikan Uang Diduga Dilakukan di ATM Bersama
Rachmadin Ismail - detikNews

 

 

Jakarta - Tidak hanya di Bali, kasus hilangnya uang nasabah BCA juga
terjadi di Jakarta. Pada tanggal 18 Januari lalu, seorang nasabah hilang
uangnya tanpa ada transaksi. Penarikan uang diduga dilakukan di ATM
Bersama, yaitu ATM yang digunakan bersama-sama oleh lebih 50 bank.

"Saya kira penarikan bukan dari bukan ATM BCA, tapi di ATM Bersama,
karena ada biaya Rp 25 ribu," kata seorang nasabah yang enggan
disebutkan namanya, lewat telepon, Rabu (20/1/2010).

Jumlah uang yang hilang mencapai Rp 4,3 juta. Uang tersebut ditarik di
sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. 

Nasabah tersebut juga mengaku tidak pernah melakukan penarikan di ATM
Bersama sebelumnya. Ia juga tidak melakukan transaksi ATM sejak tanggal
11 Januari.

"Tapi kenapa bisa ada transaksi pada tanggal 18? ATM masih ada di saya
dan saya nggak ke mana-mana," jelasnya.

Pihak BCA saat dilapori tentang kejadian ini mengaku masih melakukan
pemeriksaan. Informasi lengkap baru akan diperoleh nasabah ini setelah
10 hari.

"Penjelasan dari HaloBCA, minta waktu 10 hari. Kalau dari cabang minta
14 hari untuk referensi. Saya sih belum mau lapor polisi. Saya akan
menunggu apakah mereka mau mengganti," tutupnya.

Sebelumnya, para nasabah BCA di Kuta dan Denpasar mengadu ke polisi.
Uang  di rekening mereka berkurang padahal mereka tidak pernah
bertransaksi.

Uang nasabah yang lenyap antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Lenyapnya
uang nasabah diduga terjadi secara serentak, hanya dalam rentang waktu
antara 16-19 Januari 2010.

Pihak BCA saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan pengecekan pada unit
yang menangani kasus ini. Belum ada penjelasan lebih lanjut dari
kepolisian.

 

 

Uang Nasabah BCA Raib
Kemungkinan Pelaku Sindikat Pencuri ATM
Rachmadin Ismail - detikNews

 

Jakarta - Hingga kini belum ada kejelasan tentang raibnya sejumlah uang
nasabah BCA di Bali. Namun, berdasarkan pengalaman dan hasil analisis
kasus sebelumnya, aksi ini diduga dilakukan oleh sebuah sindikat pencuri
ATM.

"Menurut saya masih social crime. Pencurian di mesin ATM," kata Presiden
Direktur Center for Banking Crisis (CBC), Ahmad Deni Daruri saat
berbincang lewat telepon, Selasa (19/1/2010) malam.

Modus yang digunakan pelaku adalah dengan mengintip PIN para pengguna
ATM sebelumnya. Tidak hanya itu, kadang pelaku juga menyimpan alat untuk
mengkopi kartu ATM para nasabah.

"Saya juga pernah kejadian, ada orang di belakang kita mengikuti kita,
mengintip pin. Pagi-pagi tahu keluar transaksi aneh," jelasnya.

Untuk itu, para nasabah diimbau lebih berhati-hati dalam melakukan
transaksi di ATM. Terutama saat menekan nomor PIN. "Sebelum masukin
kartu, cek dulu apakah ada alat mengkopi di dalamnya," tambahnya.

Lalu bagaimana kejadiannya bisa serempak?

"Bisa jadi sebuah sindikat, di ATM sana atau ATM sini. Pernah kejadian
juga ada grup kejahatan itu. Polisi pernah menemukan," tutupnya.

Para nasabah Bank Central Asia (BCA) di Kuta dan Denpasar mengadu ke
polisi. Uang di rekening mereka berkurang padahal mereka tidak pernah
bertransaksi sebelumnya.

Uang nasabah yang lenyap antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Lenyapnya
uang nasabah diduga terjadi secara serentak, hanya dalam rentang waktu
antara 16-19 Januari 2010.

Pihak BCA saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan pengecekan pada unit
yang menangani kasus ini. Belum ada penjelasan lebih lanjut dari
kepolisian.
(mad/lia)


=================================================
IMPORTANT - This electronic communication and any attachments may contain 
confidential and/or legally privileged information, and may only be used by the 
authorized recipients. If you receive this electronic communication in error, 
please delete all copies and advise the sender immediately. Any unauthorized 
dissemination, distribution or copying of this electronic communication or any 
attachments is strictly prohibited.


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke