untuk mendapat kata sandi ga harus dgn teknologi tinggi kok...
bisa dengan teknik social engineering ato dgn teknik trashing.


On 1/23/10, widodo <widodo...@gmail.com> wrote:
> Rekan-rekan yth,
>
> Sistem sandi dimaksud untuk melindungi informasi dalam waktu
> tertentu.  Setelah waktu kritis tersebut lewat, informasi yang
> dilindungi sudah tidak bernilai.  Sebagai contoh: data penyerangan
> tentara Jerman saat perang dunia kedua, setelah penyerangan data
> tersebut sudah tidak bernilai.
>
> Sama dengan sistem sandi yang digunakan perbankan.  Semua sistem
> sandi pasti bisa dipecahkan - bagi orang yang punya waktu,
> pikiran, dana, dan computing power -.
>
> Sebagai contoh: algoritma sandi "AES 128 bit" mempunya 2^128 (dua
> pangkat seratus dua puluh delapan) kemungkinan atau sejumlah
> 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 kemungkinan
> (menyebutkannya saja sudah sulit).  Sebuah sistem yang dapat menguji
> satu milyar milyar (10^18) kombinasi per detik memerlukan waktu 10^13
> tahun untuk mencoba semua kombinasi.  Waktu ini seribu kali lebih
> lama dari usia alam semesta yang diperkirakan berusia 13 milyar tahun.
>
> Secara teori, semua sandi dapat dipecahkan, hanya waktu yang
> diperlukan memecah sandi itu yang bervarisi dan mempunyai angka tahun
> yang luar biasa.
>
> Pada kenyataanya, banyak sistem sandi yang lemah karena implementasi
> pada sistem, dan bukan pada algoritma itu sendiri. Saya misalkan
> kejadian sebuah gudang dengan pintu yang menggunakan berbagai
> macam gembok dan kunci yang paling canggih.  Seorang penyusup yang
> pintar tidak akan menghabiskan waktu membobol semua kunci pintu
> tersebut.  Bisa jadi penyusup itu masuk lewat jendela - yang kuncinya
> lebih sederhana- atau lewat atap atau membobol tembok gudang atau...
> tebak sendiri saja.
>
> Sistem keamanan harus dilihat sebagai sistem menyeluruh, bukan
> bagian-per-bagian.  Kelemahan dari satu bagian akan mengakibatkan
> seluruh sistem keamanan menjadi rentan terhadap serangan.
>
> Beberapa kejadian pembobolan keamanan ternyata dilakukan dengan cara
> yang sangat sederhanan (low-tech).  Sangat jauh dari hitungan rumit
> algoritma tingkat tinggi.  Sebagai contoh: pembobolan telpon umum
> untuk mengaktifkan angka nol pada nomor pertama, sehingga telpon umum
> dapat melakukan SLJJ atau SLI.
>
> Sekian dulu,
>
> Salam,
>
> widodo...@gmail.com
>
>
> Friday, January 22, 2010, 1:03:25 PM, winarto wrote:
>
>> Bisa Pak, angka binary selalu bisa dipecahkan, namun tingkat kesulitan
>> bergantung kepada jumlah digit. Karena itu untuk kriteria password yang
>> terbaik adalah kombinasi angka dengan huruf, untuk mencegah permutasi
>> binary. Simple kok.
>
>> Tapi kalau untuk perbankan sebaiknya menggunakan angka saja dikarenakan
>> jumlah nasabah dalam bentuk jumlah. Sehingga security harus selalui siap
>> kalau sewaktu-waktu di front door mereka ditaruh BOM atau umpan.
>
>> Salam,
>
>
>> Winarto Sugondo
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =========================
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -------------------------
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -------------------------
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =========================
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


-- 
(^-^)v

Kirim email ke