Untuk yang begini2, pasti mengundang kontroversi. Kita lihat saja apa 
Pemerintah berani?

Mungkin teman2 yang biasa ngulik2 data, bisa tahu berapa besar 
penggunaan besin subsidi untuk motor dibandingkan dengan mobil.... yang 
harusnya dikaitkan juga dengan besarnya pajak dari pengguna maupun 
industri motor dibandingkan dengan mobil. Lebih jelas lagi barangkali 
kalo dibandingkan juga besarnya polusi akibat motor dibandingkan dengan 
mobil..soalnya ada pernyataan pak Johannes Loman (he he he ...saya 
pernah ketemu beliau sih).....rada menggelitik juga.... katanya 
konsumsi bensin motor dibanding mobil adalah 10 banding satu. Well...
produksi motor tahun ini konon bisa 3,5 jt....artinya setara dengan 
350rb unit mobil (padahal produksi mobil, mungkin diangka 280rb unit)


Kalo angka korban kecelakaan sih, motor jelas mengungguli mobil....


Komentar saya sih mengenai issue dibawah, bahwa kesadaran untuk 
mengemat BBM, tidak menghambur-hamburkan subsidi dan lebih menajamkan 
penggunaan subsidi kepada sektor lebih penting (misalnya pendidikan dan 
kesahatan), selalu dikesampingkan ketika menyangkut dirinya 
sendiri.....

Salam,


==============
Walah, Bensin Motor Mau Dibatasi?
Rabu, 26 Mei 2010 | 12:05 WIB
 
Pembatasan Premium Masih Taraf Wacana
Smart Card Bisa Sulut Kekacauan 
JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pemerintah membatasi konsumsi bahan 
bakar bersubsidi (premium) tampaknya sudah mulai melebar. Setelah mobil 
(meski belum dilaksanakan), kini giliran motor akan dibatasi. Hal ini 
pun dinilai tak masuk akal. Pasalnya, kendaraan roda dua kini dijadikan 
alat transportasi paling ekonomis sekaligus alternatif terbaik bagi 
kalangan menengah ke bawah.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) 
Johannes Loman mengatakan, konsumsi premium jumlahnya tak sebanding 
dengan mobil. "Satu mobil sama dengan konsumsi lebih dari 10 motor. 
Jadi, usulan ini tak masuk akal," ujar Loman di sela-sela RPUST PT 
Astra International Tbk di FourSeasons, hari ini.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya 
dan Mineral berencana mengurangi konsumsi BBM bersubsidi untuk 
kendaraan bermotor. Semula, wacana yang beredar adalah konsumsi BBM 
bersubsidi hanya boleh untuk kendaraan umum dan kendaraan pribadi jenis 
tertentu.

Namun, wacana ini berkembang dan menyasar pada pengguna sepeda motor. 
Hal ini diutarakan Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Evita 
Herawati Legowo hari ini di Jakarta. "Kami sudah bicara dengan AISI. 
Kelihatannya sepeda motor tidak dapat (BBM bersubsidi)," ujar Evita.

Sampai saat ini, Kementerian ESDM masih mendiskusikan mekanisme 
penerapan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi. "Apakah (pembatasan) 
berdasarkan tahun pembuatan atau kapasitas mesin," ungkap Evita.

Rencananya, penerapan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tersebut 
sudah diputuskan pada akhir Juni dan mulai diterapkan pada Agustus 
2010.

Pihak AISI mengaku pernah diajak rapat dengan Kementerian ESDM pada 24 
Mei 2010. Namun, dalam rapat tersebut AISI hanya memaparkan kemampuan 
produksi industri motor nasional.

"Kami sama sekali tak ada kata setuju terkait pembatasan premium untuk 
motor karena waktu rapat kemarin tak dibahas mengenai motor, kebanyakan 
mobil," ujar Bambang Supriyadi, Sekretaris AISI, yang hadir dalam rapat 
tersebut.


Kirim email ke