sebelumnya sudah ada kisah kegagalan zimbabwe, kali ini ada kisah sukses turki
*BR, ari.ams* artikel asli: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/05/10015087/Kisah.Sukses.Redenominasi.Lira.Turki-8 *MATA UANG* Kisah Sukses Redenominasi Lira Turki Kamis, 5 Agustus 2010 | 10:01 WIB SIMON SARAGIH *KOMPAS.com * Bayangkan jika Anda memiliki uang Rp 1.000.000. Anggap uang sebesar itu bisa membeli satu telepon seluler baru. Kemudian, pemerintah melakukan redenominasi rupiah dari sebelumnya Rp 1.000.000 menjadi Rp 1.000. Setelah redenominasi, uang baru senilai Rp 1.000 bisa dipakai membeli satu telepon seluler serupa. Secara teoretis hanya itulah yang akan terjadi setelah redenominasi, yang artinya penggunaan mata uang baru dengan tujuan menggantikan mata uang lama. Bedanya, angka nominal yang tertera pada mata uang baru akan menjadi lebih kecil, biasanya dengan mengurangi jumlah angka nol. Berdasarkan bukti empiris, jika syarat-syarat dipenuhi, maka redenominasi tidak akan mengurangi nilai penghasilan riil. Redenominasi juga tidak akan mengurangi kemampuan daya beli mata uang lama, yang akan digantikan dengan uang baru. Salah satu negara yang tergolong relatif sukses melakukan redenominasi adalah Turki, seperti tertulis dalam makalah The National Currency Re-Denomination Experience in Several Countriesa Comparative Analysis oleh Duca Ioana, dosen dari Titu Maiorescu University Bucharest, Romania. Romania juga tergolong sukses melakukan redenominasi sehubungan dengan niatnya bergabung dengan zona euro. Steve Hanke adalah ekonom AS yang pernah mencoba menerapkan redenominasi pada akhir Orde Baru di Indonesia, tetapi batal. Namun, dia mengajari Bulgaria melakukan redenominasi yang tergolong berhasil. Juga dalam rangka persiapan memasuki keanggotaan Uni Eropa, walau agak berat, Turki memutuskan redenominasi pada tahun 1998. Setelah persiapan tujuh tahun, mulai 1 Januari 2005, pada awal tahun anggaran, Turki melakukan redenominasi terhadap lira. Redenominasi dilakukan di awal tahun anggaran dengan tujuan agar semua catatan pembukuan keuangan negara dan perusahaan langsung menggunakan mata uang baru dengan angka nominal yang lebih kecil. Setelah redenominasi, semua mata uang lama dikonversikan ke mata uang baru. Jika nama mata uang lama adalah lira Turki dengan simbol TL, maka mata uang baru diberi kode YTL yang artinya uang baru lira Turki. Huruf Y adalah singkatan dari *yeni* dalam bahasa Turki, yang artinya 'baru'. Kurs konversi adalah 1 YTL untuk 1.000.000 TL. Turki menghilangkan enam angka nol. Mata uang kertas lama TL memiliki angka nominal tertinggi, yaitu 20.000.000 TL, dan pada 1 Januari 2005 menjadi 20 YTL. Setelah redenominasi, Turki memiliki mata uang kertas baru, yakni 1 YTL (menggantikan 1.000.000 TL), dan 5 YTL, 10 YTL, 20 YTL, 50 YTL, dan 100 YTL. Turki memiliki uang kertas lama dengan nilai paling rendah 50.000 TL. Setelah 1 Januari menjadi 0,050 YTL alias 5 sen (5 YKr). Untuk mengakomodasi ini, Pemerintah Turki juga mengeluarkan uang logam pecahan, yaitu 1 YKr, 5 YKr, 10 YKr, 25 YKr, dan 50 YKr. YKr adalah singkatan dari *yeni kurus *atau sen baru dalam wujud koin. Sebanyak 100 YKr setara dengan 1 YTL. Selain mengeluarkan mata uang keras 1 YTL, Turki juga mengeluarkan pecahan baru dalam bentuk koin setara 1 TRL yang nilainya setara dengan 100 YKr. Turki melakukan redenominasi lewat beberapa tahap. Tahap pertama, mata uang TL dan YTL tetap beredar secara simultan selama setahun. Setelah setahun, mata uang TL akan ditarik. Waktu setahun ini bertujuan agar warga memiliki waktu leluasa menggantikan TL ke YTL. Pada tahap kedua, seperti di banyak negara, setelah beberapa tahun, mata uang YTL dikembalikan menjadi TL. Dengan kata lain, penggunaan TL dengan angka nominal baru dipulihkan. Untuk membantu pengenalan mata uang baru dan untuk menghindari kebingungan dalam proses penggunaan YTL dari TL, dua mata uang dengan daya beli serupa itu dicetak dalam warna dan desain serupa. Misalnya, desain dan warga mata uang 1 YTL sama dengan 1.000.000 TL. Syarat sukses redenominasi Turki, sebelumnya Polandia dengan zloty, adalah keharusan negara pelaku redenominasi melakukan stabilisasi harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi. *Penolakan* Dalam makalah yang berjudul Dropping Zeros, Gaining Credibility? Currency Redenomination in Developing Nations, Layna Mosley dari Department of Political Science University of North Carolina Chapel Hill, NC, AS, mengatakan, redenominasi *an sich *tidak otomatis menurunkan inflasi. Hal itu juga dinyatakan Profesor Mike Kwanashie pada 5 Januari 2009. Mike, yang saat itu penasihat Pemerintah Nigeria, menunjukkan, Zimbabwe, Brasil, Argentina, Rusia, dan Ghana gagal dalam melakukan redenominasi karena kegagalan mengendalikan inflasi dan tak mampu mendorong pertumbuhan. Di Rusia, redenominasi bahkan dianggap sebagai instrumen tak langsung pemerintah merampok kekayaan rakyat. Dalam 85 tahun terakhir, ada 50 negara yang melakukan redenominasi. Negara pertama adalah Jerman pada tahun 1923 karena hiperinflasi dengan mengurangi 12 angka nol. Korea Utara pada akhir tahun 2009 melakukan redenominasi dengan menjadi 100 won menjadi 1 won. Namun, saat warga hendak menggantikan uang lama won ke uang baru, stok uang baru tidak ada. Melihat kegagalan banyak negara itu, dan menyadari Nigeria tidak siap melakukan reformasi ekonomi, Kwanashie menolak redenominasi atas naira Nigeria. Kurs yen Jepang berada di atas angka 100 per dollar AS. Apa masalahnya? Jepang tetap merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua dunia, kata Kwanashie. <http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/05/10015087/Kisah.Sukses.Redenominasi.Lira.Turki-8#> <http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/05/10015087/Kisah.Sukses.Redenominasi.Lira.Turki-8#> Editor: Edj | Sumber : Kompas Cetak -- ----- save a tree, don't print this email unless you really need to [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ========================= Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" ========================= Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com ========================= Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/