----- Original Message ----- 
From: "Putut Prabantoro" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "diskusi hrd" <[EMAIL PROTECTED]>; "marketing club" 
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; "Forum 
Pembaca Kompas" <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>; "media care" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, May 19, 2008 10:54 AM
Subject: EKAYASTRA UNMADA (SEMANGAT SATU BANGSA) - Empat Raja Tampil di 
Salatiga - Mohon disebarkan


Jumat, 16 Mei 2008 | 16:09 WIB (Kompas.Com)
JAKARTA, JUMAT - Empat raja Jawa, masing-masing Sri Sultan HB X, KPAA Sri 
Paku Alam IX, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, KPAA Mangkunegara IX, akan 
tampil bersama sebagai pembicara pada sarasehan kebangsaan di Gedung 
Pertemuan Daerah GDP), Salatiga, 21 Mei.

Sarasehan Kebangsaan Rekonsiliasi Sejarah Kedua ini dengan tema Tata Baru 
untuk Rakyat. Tema kali ini dimaksud untuk memaknai Perjanjian Giyanti pada 
1755 yang membagi Kerajaan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan 
Kasultanan Yogyakarta dan kemudian diikuti dengan munculnya Pura 
Mangkunegaran dan Kadipaten Pakualaman.

"Sarasehan Kebangsaan bertema Rekonsiliasi Sejarah Pertama diadakan di 
Bandung pada 4 & 5 April 2008, dengan memaknai perjalanan sejarah seputar 
Perang Bubat antara Kerajaan Majapahit dan Pasundan," kata Putut Prabantoro, 
Ketua Pelaksana Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa), Juamat 
(16/5).

Gerakan Ekayastra Unmada yang diprakarsai oleh Jaringan Wartawan Lintas 
Media ini diselenggarakan oleh Veloxxe Consulting, Pejuang Siliwangi 
Indonesia dan DEREK Management. Acara yang terbuka untuk umum ini, diadakan 
dalam rangka memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional dan 80 tahun Sumpah 
Pemuda.

Menurut rencana yang akan hadir sebagai pembicara Sri Sultan HB X, KPAA Sri 
Paku Alam IX, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, KPAA Mangkunegara IX, Trias 
Kuncahyono (Wapemred Kompas), Aulia A. Muhammad (Pemred Suara Merdeka), Octo 
Lampito (Pemred Kedaulatan Rakyat) dan Wahyu Susilo (Wapemred Solopos). 
Sementara bertindak sebagai moderator adalah Arkand BZ (Spiritual Metafisika 
dari Yogya), Toto Suparto (Direktur Pemberitaan Harian Joglosemar) serta MC 
Kris Biantoro.

Dengan terselenggaranya dua Rekonsiliasi Sejarah di Bandung dan di Salatiga, 
diharapkan terbuka lebih lebar terjadinya rekonsiliasi nasional. "Bagaimana 
juga, sejarah menjelaskan bahwa persoalan yang terjadi jauh sebelum 
Indonesia merdeka ternyata belum mendapat penyelesaian juga dan hingga saat 
ini menjadi semacam ganjalan. Persoalan bangsa yang muncul setelah 
kemerdekaan, jika tidak diselesaikan, akan menjadi perdebatan yang tiada 
henti di masa mendatang, persis sama seperti kejadian Perang Bubat ataupun 
Perjanjian Giyanti," katanya.

Diharapkan, sarasehan kebangsaan kesembilan ini akan dihadiri oleh para raja 
atau kerabat dari Forum Komunikasi Keraton Nusantara, para pengamat politik 
dan sejarah dari berbagai kalangan, para aktivis pejuang kebangsaan.

Masyarakat umum yang berkeinginan hadir dapat mendaftarkan diri melalui 
email : [EMAIL PROTECTED], atau melalui sms ke 088880 13002 atau 0818 
0240 3311.



Reply via email to