Salam dan bahagia.
Saya di Kuala Lumpur baru pulang (4/8) dari Thailand Selatan. Ada diskusi 
sastera tentang novel karya Che Abdullah Lang Putih yang menjadi Menteri 1951 
di Bangkok asal Pattani. Empat hari kami jalan. Saya mengitari laut Kep. 
Andaman ke P. Tarutao dan P. Adang di bawah Phuket dikit. Rehat sejenak lanjut 
ke Kuantan ibukota negara bagia Pahang kota kelahiran Nurhaliza.
Puisi saya bikin dengan ikhlas saja, ada gelegak roso dari dalam. Jumat malam 
divaca dalam pentas di PEN. Kemarin dari Morib di Selangor pabtai Selat Melaka 
yang keruh. Sore ini ke Melaka ada Seminar tentang Keris. Makalah dari 
Indonesia oleh empat dosen (Unpad, Univ. Muhammadiyah Malang dll) semuanya 
profesor. Kalau minat punya makalah bisa saya bawakan.
Rencana pulang Selasa depan. Doakan selamat tiba di negeri yang keruh.
 
Roell Sanre.

--- On Wed, 7/2/08, luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: luluk sumiarso <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [ac-i] Fwd: Undangan Sarasehan Budaya di Studio-B RRI Jkt, Sabtu 5 
Juli 2008, pkl 11.00-13.00
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 2, 2008, 9:08 PM









---------- Forwarded message ----------
From: peduli budaya <pedulibudaya@ gmail.com>
Date: 2008/7/3
Subject: Fwd: Undangan Sarasehan Budaya di Studio-B RRI Jkt, Sabtu 5 Juli 2008, 
pkl 11.00-13.00
To: [EMAIL PROTECTED] com





---------- Forwarded message ----------
From: peduli budaya <pedulibudaya@ gmail.com>
Date: 2008/7/2
Subject: Undangan Sarasehan Budaya di Studio-B RRI Jkt, Sabtu 5 Juli 2008, pkl 
11.00-13.00
To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com



Yth. Para Budayawan/Pemerhati Budaya/Penggiat Budaya
(mohon dapat di FWD )

Tentu kita tergelitik dgn berbagai tulisan yang dimuat Kompas Minggu tgl 22 
2008 yang menyangkut kebudayaan Indonesia, utamanya yang berjudul "Secara 
Kultural Kita Sedang Kalah", tulisan Frans Sartono yang mengulas pendapat Saini 
KM, yang budayawan, penyair, penulis drama, penulis essai yang memprihatinkan 
budaya bangsanya yang tengah jatuh dan kehilangan arah. ' ....Karena dalam 
gelombang globalisasi, bangsa yang tidak punya karakter akan lenyap....', kata 
Saini. hal ini tentu membuat kegamangan kita semua.

i
Bertitik tolak dari kegamangan tersebut, dan dalam rangka ikut memperingati 90 
tahun Kongres Kebudayaan Pertama yang diselenggarakan di Solo (tanggal 5 Juli 
1918), seperti yang kami infokan beberapa waktu yang lalu, Paguyuban Puspo 
Budoyo dan Sekar Budaya Nusantara, bekerjasama dengan Lembaga Penyiaran 
Publik-Radio Republik Indonesia, menyelenggarakan :


Sarasehan Budaya 2008
Menggalang Potensi Budaya Bangsa

 Sabtu,  5 Juli 2008
di Studio-B RRI Jakarta
pkl 11.00-13.00

(kalau tdk ada aral melintang, ada bagian yang disiarkan secara langsung pkl 
12.00-13.00)



Kami mengundang kehadiran para Budayawan/Pemerhati Budaya/Penggiat Budaya untuk 
hadir dan menyampaikan pandangan pada sarasehan tersebut. (Undangan Terlampir, 
TIDAK DIPUNGUT BIAYA)

Untuk pengaturan kapasitas ruangan, Bapak/Ibu/Sdr yang akan hadir mohon dapat 
mendaftar ke pedulibudaya@ gmail.com
Bagi Bapak/Ibu/Sdr yang tidak dapat hadir, dapat menyampaikan pandangannya 
secara tertulis tentang :
a. Visi Budaya Kita ke Depan, 
b. Bagaimana caranya menggalang Potensi Budaya kita untuk mewujudkan visi 
tersebut,   
c. Perlu tidaknya dibentuk semacam Forum Kebudayaan Indonesia untuk 
men-sinergikan berbagai potensi/kegiatan budaya yang ada di tanah air dalam 
membentuk karakter bangsa Indonesia. 
Pandangan bapak/Ibu/Sdr mohon dapat dituliskan secara singkat 
(se-banyak-banyakny a satu halaman), dan dikirm ke  email tersebut di atas. 
Kalau waktu memungkinkan, akan dibacakan dalam sarasehan. 

Terima kasih.

Jakarta, 2 Juli 2008
Wassalam,
Luluk Sumiarso 

 














      

Kirim email ke