DALAM sepuluh tahun terakhir sejak reformasi bergulir, perkembangan teater modern, sastra atau kesenian pada umumnya menunjukkan gejala makin terasingnya kesenian dari persoalan-persoalan publik. Tema-tema personal seperti cinta, maut, seks, kerinduan, atau apa saja, termasuk hal-hal non-sense, terasa dominan. Yang terjadi kemudian adalah: kelumpuhan di berbagai bidang; masyarakat mengalami krisis presentasi diri, sehngga merasa tak berdaya untuk merespons secara kritis gelombang persoalan yang digerakkan oleh kapitalisme, industrialisme dan materialisme. Berdasarkan berbagai pandangan di atas, kami Teater Dinasti, Kiai Kanjeng merasa wajib memberikan respons kritis atas berbagai persoalan sosial, politik dan kebudayaan bangsa ini. Tidak terlalu berlebihan jika kami masih meyakini bahwa kesenian masih mampu menjadi media untuk mengekspresikan ide-ide pencerahan baik secara tematik maupun simbolik. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kami mencoba menawarkan satu reportoar pertunjukan Tikungan Iblis. Tikungan iblis karya Emha Ainun Nadjib ini mencoba memberikan paradigma yang lain dan berbeda. Iblis bukan kompetitor Tuhan untuk menguasai manusia. Iblis adalah sosok penting yang menjadi 'alat' Tuhan untuk menunjukkan kebesaranNya bagi umat manusia. Iblis adalah sosok yang menjadi aktor strategis bagi Tuhan untuk memberikan berbagai tantangan bagi manusia untuk memperjuangkan martabat dan eksistensinya. Ia menawarkan 'anti tesis' atas 'tesi' Tuhan, agar manusia mampu menggenggam sintesa: nilai-nilai Ilahiyah secara utuh, mendasar dan mengakar karena nilai-nilai itu tidak otomatis hadir sebagai paket, melainkan diraih melalui perjuangan yang keras dan mendidih. Sehingga ketika manusia mengakui eksistensi Tuhan dengan seluruh nilai-nilai idealnya maka pengakuan itu tidak artifisial, melainkan substansial. Lakon ini bukan merupakan 'pembelaan' atas Iblis melainkan mencoba memperluas cara pandang manusia atas sosok Iblis. ________________________________________________________________________\ ________
TEATER DINASTI mempersembahkan: Pentas Kebahagiaan Keluarga Teater Dinasti 'TIKUNGAN IBLIS" Pada Hari Sabtu, 23 Agustus 2008, Pukul 20.00 WIB Di Gedung Conser Hall - Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Jl. Sriwedani No. 1 Yogyakarta HTM: Rp. 25.000,- untuk FESTIVAL (lesehan) Rp. 50.000,- untuk VIP (kursi) TIKET BOX: PROGRESS 0274-618810 KANTIN TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA KANTOR PROMOSI KR 0274-895257 PARA PEMAIN: Tertib Fadjar Suharno, Bambang Susiawan, Joko Kamto, Novi Budianto, Seteng, Untung Basuki, Cithut Puspawilaga, Eko Winardi, Jemek Supardi, Toro, Islamiyanto, Novia Kolopaking, PARA PEMUSIK: Joko, Jijit, Godor Widodo, Yoyok, Bayu, Sugiyanto, Hari Murti, Joko Kusnun, Mas Is, Bobiet, Novi TIM SUTRADARA: Fajar Suharno, Jujuk Prabowo TIM PRODUKSI : Pimpinan Produksi : Ahmad Syakurun Muzakki Manajer Produksi: Eko Nuryono Bendahara : Muh Zaenuri Seksi Publikasi : Helmi Mustofa, M. Sholahuddin Seksi Transportasi : Agus Santoso Seksi Perlengkapan : Godor Widodo Seksi Keamanan : Rahmat Mulyono Seksi Latihan : Jujuk Prabowo _____