Pemerintah, please dong kurangi anggaran untuk politik praktis. Sisihkan dikit 
buat selamatkan situs2 sejarah. Mentang2 politik banyak tempat basahnya, tapi 
jangan lebailah. 

--- On Sun, 9/28/08, Ahmad Jalidu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Ahmad Jalidu <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [ac-i] Situs Purbakala Batu Kuya Hilang
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Sunday, September 28, 2008, 10:23 AM










    
            Waduh.. parah juga ya... tapi kalo dicoba kayaknya bisa kok.. 
nyatanya yaitu Greenpeace, meksipun kadar suksesnya aku ga tahu.. tapi setahuku 
lumayan banyak yang mau jadi donor greenpeace.. . Kalo dibandingin sama lembaga 
zakat mmmm.. kayaknya agak berbeda... itu sama halnya kenapa masjid sepi di 
malam-malam menjelang lebaran karea lebih banyak pindah ke mall... hehehe/./ 
tambah ga nyambung ya...

--- On Sun, 28/9/08, mangoenpoerojo roch basoeki <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: mangoenpoerojo roch basoeki <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: Re: [ac-i] Situs Purbakala Batu Kuya Hilang
To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com
Date: Sunday, 28 September, 2008, 1:42 PM






lembaga zakat yang jelas-jelas berkaitan dengan surga saja, TIDAK DIPERFCAYA 
tuhhh......
Sebenarnya saya setuju sih, tapi apa ya dipercaya... .kecuali duitnya dari 
luar...
salam, robama. 



----- Original Message ----
From: Ahmad Jalidu <[EMAIL PROTECTED] com>
To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com
Sent: Sunday, September 28, 2008 1:57:28 AM
Subject: Re: [ac-i] Situs Purbakala Batu Kuya Hilang








Pleasse.. deh.. yang punya perhatian dan punya dana...,
Ayo kita sadar.. negara kita bukan negara kaya.. dan butuh waktu puluhan tahun 
untuk menjadi negara kaya..
Kita harus realistis tentang ini...
Jangan segalanya mengandalkan pemerintah.. ,
BUat ANda yang berilmu, buat dong semacam yayasan yang mencari dana untuk 
penyelamatn benda-benda purbakala...
 
Sekali lagi..
sadari keadaan pemerintah, bukan untuk tidak menghormati pemerintah, tetapi 
untuk bergerak melakukan apa yang kita bisa...
Contoh lah greenpeace yang beberapa waktu aktif mencari donor di pusat-pusat 
perbelanjaan. .. Green peace mencari pendonor yang bersedia mendonorkan 2ribu 
rupiah perhari... alias 60 ribus ebulan... 
Jangankan pengusaha atau pegawai.. mahasiswa aja banyak yang daftar jadi 
donor.. 
Kenpa Lembaga Indonesia ga ada yang pake cara itu???? dan kita ga perlu lagi 
menyalahkan pemerintah yang memang tidak sekaya yang kita mau itu...
 


--- On Sat, 27/9/08, mediacare <[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote:

From: mediacare <[EMAIL PROTECTED] net.id>
Subject: [ac-i] Situs Purbakala Batu Kuya Hilang
To: "aci" <artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com>, [EMAIL PROTECTED] 
ps.com, [EMAIL PROTECTED] .com, "media bali" <[EMAIL PROTECTED] ups.com>, 
"media jabar" <media-jabar@ yahoogroups. com>, tourismindonesia@ yahoogroups. 
com
Date: Saturday, 27 September, 2008, 12:28 PM





 
Situs Purbakala Batu Kuya Hilang Seberat 6 Ton, Diangkut Kontainer

dok KSB / Kompas Images

Situs Batu Kuya diangkut menggunakan kontainer dari tempatnya di
kawasan Hutan Lindung Haur Bentes, Kabupaten Bogor, dan melintas di
Desa Pasir Madang, Selasa (23/9). Situs seberat 6 ton ini diameternya
3 meter dan tinggi sekitar 4 meter.

Sabtu, 27 September 2008 | 03:00 WIB

Bogor, Kompas - Sebuah batu purbakala peninggalan Kerajaan
Tarumanegara seberat 6 ton "hilang" dari lokasi situsnya di hutan
lindung Haur Bentes, Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Batu yang dikenal masyarakat dengan nama "Batu
Kuya" itu diangkut menggunakan kontainer.

Dinamakan Batu Kuya karena batu raksasa tersebut bentuknya mirip
kura-kura atau dalam bahasa Sunda disebut "kuya". Batu tersebut
berdiameter sekitar 3 meter dan tinggi sekitar 4 meter. Pada bagian
ujungnya terdapat benjolan seperti kepala kura-kura.

Hilangnya situs peninggalan abad IV atau ke V tersebut terlambat
diketahui aparat setempat. Namun, saat pemindahan batu situs tersebut
dengan menggunakan alat-alat berat dan diangkut truk tronton, Selasa
(23/9), banyak anggota masyarakat yang melihatnya.

"Begitu mendapat laporan dari masyarakat, Kamis (25/9), kami
 langsung
ke lokasi, namun truk tronton sudah tidak ada. Kami kejar ke Kecamatan
Leuwiliang juga sudah tidak ada. Kami mendengar truk tronton tersebut
sudah ada di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan batu situs akan
dikirim ke luar negeri," kata Kepala Bidang Budaya, Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Bogor Boy Gyawarman di Bogor, Jumat (26/9).

Menurut Gyawarman, hilangnya situs batu kuya dari tempatnya sudah
dilaporkan ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Kabupaten
Serang, yang mengawasi kelestarian situs-situs sejarah/purbakala di
Jawa Barat dan Banten. Laporan serupa juga disampaikan ke Direktorat
Peninggalan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

"Menurut pejabat di direktorat itu, dipastikan situs batu purbakala
ini masih berada di Indonesia," katanya.

Gyawarman menambahkan, pihaknya memang sudah mencatat keberadaan situs
purbakala di hutan lindung Haur Bentes, Kecamatan
 Sukajaya. Ada
beberapa situs di kawasan hutan lindung tersebut yang berada di
permukaan tanah.

"Namun, identifikasi dan deskripsi terhadap situs-situs yang ada belum
dilakukan karena anggaran yang sangat terbatas," ujarnya.

Meski demikian, situs tersebut kemungkinan besar peninggalan Kerajaan
Tarumanegara, yang merupakan kerajaan tertua di Nusantara. Kerajaan
Hindu yang didirikan Rajadirajaguru Jayasingawarman tahun 358 Masehi
ini meninggalkan tujuh prasasti yang tersebar di Bogor dan Jakarta.

Dibuat jalan

Sejumlah anggota masyarakat yang menyaksikan pemindahan batu tersebut
mengatakan, alat-alat berat dikerahkan untuk mengangkut batu situs
tersebut. Untuk menuju lokasi situs di kawasan hutan lindung Haur
Bentes juga dibuat jalan selebar 3 sampai 4 meter.

Ukat Sukatma, tokoh adat Sindang Barang dan pemerhati situs-situs di
Bogor, mengatakan terkejut ketika melihat truk tronton mengangkut
 batu
situs. Apalagi ketika melihat "kepala kuya" atau kurang-kura dipotong
untuk memudahkan pengangkutan. "Namun, saya tidak bisa berbuat
apa-apa," ujarnya.

Di sekitar kawasan hutan lindung tersebut juga terdapat situs-situs
lainnya, seperti yang berbentuk buaya dan orang. Namun, semua situs
tersebut dibiarkan telantar. (RTS)

 


New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!



        New Email addresses available on Yahoo!  

Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.

Hurry before someone else does!
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke