Siaran Pers Taman Budaya Yogyakarta

Festival Kethoprak Antar Kabupaten dan Kota 2008 se-DIY




Bagi masyarakat Yogyakarta, kethoprak sudah menjdi kesenian yang sangat
digandrungi, baik di pedesaan maupun perkotaan. Untuk itu, perlu
kethoprak terus ada upaya untuk melestarikan, mengembangkan, serta
menjaga keberadaanya. Selain menjadi sarana yang mampu menghadirkan
hiburan, kethoprak, juga mampu memberi pencerahan atas perbagai
problematik sosial yang ada ditengah masyarakat saat ini.

Berangkat dari hal diatas itulah Festival Kethoprak Antar Kabupaten dan
Kota 2008 se-DIY menjadi penting, sebagai upaya untuk melestarikan
kesenian kethoprak. Selain itu, keberadaan Festival Kethoprak ini juga
diharapkan mampu menjawab persolan regenerasi pelukan kethoprak yang
selama ini menjadi keprihatinan para pelaku dan pencinta kethoprak.

Bondan Nusantara, tokoh ketoprak dan mantan pengurus FKKB adalah salah
satu yang merasa prihatin atas degenerasi ketoprak di DIY. Ia khawatir
ketoprak akan punah. Untuk itu, dibutuhkan pembibitan dan penyegaran.
Festival ketoprak antar pelajar menjadi salah satu jawaban.

Seretnya regenerasi ketoprak di DIY terjadi setelah akhir era 1980-an.
Banyak faktor yang jadi kendala: eksternal dan internal. Secara
eksternal, di Yogyakarta dan sekitarnya tidak lagi ada tobong (panggung
permanen) ketoprak seperti pada era 1960-1980-an.

Pada era tersebut kita bisa menyebut beberapa grup ketoprak yang nobong,
antara lain, Ringin Dahana, Kridha Mardi, Sapta Mandala, PS Bayu
Gito-Gati dan Sinar Mataram, serta Padmanaba. Akhir 1980-an, Ketoprak
Surya Budaya pimpinan aktor Widayat main di Panggung bekas THR (sekarang
Purawisata), namun tidak setiap hari.

Hilangnya tobong ketoprak menjadikan para pelaku ketoprak kehilangan
media untuk berekspresi, sedangkan para pelaku muda ketoprak kehilangan
peluang untuk belajar dan praktik langsung. Harus diakui, tobong
ketoprak merupakan "universitas" sekaligus pasar. Di sini, orang digodok
kemampuannya sekaligus "menjual" jasa kreatifnya.

Media lain yang hilang adalah tradisi ketoprak di TV. Waktu itu, TVRI
Stasiun Yogyakarta aktif memproduksi acara ketoprak yang mampu menyerap
para pelaku ketoprak.

Sedangkan faktor internal, lebih terkait dengan tradisi dunia ketoprak
itu sendiri yang menggunakan sistem bintang atau pemain yang sudah jadi.
Orientasi pada hasil dan bukan pada proses ini juga disebabkan tradisi
komersial tanggapan (undangan main). Memasang pemain-pemain muda
dianggap pilihan yang riskan. Jika hasilnya kurang memuaskan, si
penanggap akan kecewa. Kini, ketika belum ada media panggung yang secara
permanen menyajikan ketoprak, tradisi festival diharapkan bisa melakukan
regenerasi.

Festival Kethoprak Antar Kabupaten dan Kota 2008 ini sengaja dikemas
dalam format sebuah kethoprak garapan, agar diharapkan mampu melahirkan
format pemanggungan kethoprak yang lebih baik.

Festival Kethoprak Antar Kabupaten dan Kota 2008 ini, berbeda dengan
pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya, peserta
dipilih oleh pihak Pemkab/Pemkot yang ada, namun tahun ini peserta lomba
melalui tahapan festival antar kecamatan dahulu. Setelah mampu dilolos
ditingkat Kabupaten/Kota, peserta yang juara maju untuk mewakili di
tingkat propinsi. Ide ini muncul, sebagi upaya untuk mencari bibit-bibit
baru dan usaha menjawab persoalan regenerasi kethoprak di DIY.

Festival Kethoprak Antar Kabupaten dan Kota 2008, direncanakan akan
dimulai 18 November 2008, dan berkahir pada 20 November 2008, dan
bertempat di Gedung Societed, Taman Budaya Yogyakarta. Acara dimulai
pukul 20.00 WIB sampai dengan selesai.

Dalam pelaksanaan Festival Kethoprak Antar Kabupaten dan Kota 2008 ini,
Pihak Taman Budaya Yogyakarta, selaku panitya pelaksana, sengaja
menghadirkan nara sumber Bondan Nusantara, M. Sugiharto, Mardjijo, Drs.
Untung Mulyono, dan Y. Subowo. Adapun dewan juri yang akan menilai nanti
Ign. Wahono (Seniman Kethoprak), Indra Tranggono (Budayawan), Drs.
Trustho, M.Hum (Seniman Karawitan), Nanang Arizona, S.Sn (Dosen ISI),
Hanindawan (Teaterwan Solo).





Salam Budaya



Stage Manager

Festival Kethoprak Antar Kabupaten dan Kota 2008

Agus Setiawan (085228014565)



Kirim email ke