Sdr. Anna Yth.,Saya seruju dengan tulisan itu.Dibawah ini sata cuplikkan bagian 
dari tulisan saya tentang "Kebojakan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan 
dalam kebijakan".Kebudayaan mempunyai pemaknaan yang luas, yang merangkum ulah 
pikir dan perilaku manusia. menurut hemat saya letaknya tepat adalah 
menggabungkan dengan Pendidikan dan, Pengajaran .Salam hormat,B.Hidayat.
VII. PENUTUP

            Seperti dicontohkan secara sumier
dalam paparan diatas perlu adanya elemen interaktif antar lembaga penelitian,
kesatuan pandang mengenai tantangan ilmiah nasional, wali penelitian yang
berwawasan kedepan. Karena elemen tersebut berada dalam wadah kegiatan
masyarakat yang dibalut oleh kebudayaannya masing-masing nasional ataupun lokal
maka imbuhan budaya kepada sikap peneliti tidak dapat diabaikan. Tatanan
kebudayaan ini dirasakan penting dalam konteks memajukan ilmu pengetahuan diabad
ke-21. Bahkan perlu menurut beberapa negara menyatukan kebudayaan dalam satu
rumpun  dengan sain dan teknologi. Kato
(vide: Normille, 2001) dari Science and Technology Agency, Jepang bahkan
menuturkan “The ministry where education, technology and culture are integrated
should be the leading ministry for the 21st Century”. Jepang tidak
hanya sendiri mewadahi “Culture” bersama atribut kemanusiaan lainnya sains dan
teknologi. Rupanya hanya Indonesia yang, entah karena visi panjang atau
pendeknya, perlu mengkerdilkan kebudayaan hanya menjadi bagian dari pariwisata,
dan bukan menjadi satu dengan upaya sains dan teknologi.

                Dalam
mengembangkan kebijakan sains matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, yang
menjadi topik hari, dirasakan perlu menekuni adagium bahwa dunia (materi)
selalu harus dapat dimengerti dan dapat dimanfaatkan 


--- On Tue, 12/16/08, Anna Rainsakina <annarain...@yahoo.com> wrote:
From: Anna Rainsakina <annarain...@yahoo.com>
Subject: [ac-i] "Kebudayaan harus jadi tameng & beri nilai tambah"
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Tuesday, December 16, 2008, 10:04 AM










    
            "Kita sekarang telah memasuki gelombang IV dari sejarah perkembangan
umat manusia dan di era ini kebudayaan harus mampu menjadi tameng jati
diri sekaligus memberikan nilai tambah secara ekonomi,"

Para budayawan yang berkumpul dalam kongres ini, ujarnya, agar dapat
menyusun secara jelas kebudayaan yang bagaimana untuk kemajuan dan
perdamaian menuju kesejahteraan sesuai tema kongres. telusuri berita 
selanjutnya di sini 


Anna R


      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke