Wow ... pak Ahmad, kok jadi marahan begitu? Kalau namanya haram itu ada hukum 
nya bukan asal main mengharamkan saja ... Kok anda2 ini sangat sinis ?? He he ..

--- On Tue, 1/13/09, Ahmad Jalidu <masj...@yahoo.com> wrote:

From: Ahmad Jalidu <masj...@yahoo.com>
Subject: Re: [ac-i] Re: Wayang Kulit Semalam Suntuk PT Bogasari
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Date: Tuesday, January 13, 2009, 7:12 AM










Walah.... Mau main fatwa-fatwaan? ??
boleh saja kalau mau bikin fatwa wayang kulit haram. tapi sebelumnya, haramkan 
dulu hal-hal berasal dari kaum/jaman kafir yang lebih banyak ditemui di 
masyarakat :

-- Kertas pertama kali ditemukan oleh bangsa China pada tahun 105 M. Rasulullah 
aja belum ada... berarti masih jaman kafir... AYO FATWAKAN KERTAS HARAM!!!!
-- TELEVISI ga tahu lahirnya di mana, tapi jelas bukan lahir di Arab. Mari 
HARAMKAN TV
-- RADIO, sama dengan di atas
-- HP, sama dengan di atas
-- Kalo kain itu ditemukan di mana ya? apa ditemukan oleh bangsa Arab? kalo 
tidak berarti kain juga berasal dari kaum Kafir. Jangan ada perkecualian, MARI 
HARAMKAN Pemakaian KAIN.
-- INternet yang kita gunakan untuk mengusulkan pengharaman Wayang Kulit ini 
buatan kafir juga kan? JAngan Ragu... Ayo Haramkan INTErNET...

Wah... suwe-suwe aku edan dewe....
Wakakakakakaka. ...




--- On Mon, 12/1/09, BDG KUSUMO <bdgkus...@volny. cz> wrote:

From: BDG KUSUMO <bdgkus...@volny. cz>
Subject: [ac-i] Re: Wayang Kulit Semalam Suntuk PT Bogasari
To: nasional-list@ yahoogroups. com
Cc: mimbar-bebas@ yahoogroups. com, mediac...@yahoogrou ps.com, 
artculture-indonesi a...@yahoogroups. com, sastra-pembebasan@ yahoogroups. com, 
nasional-list@ yahoogroups. com
Date: Monday, 12 January, 2009, 5:57 PM




Sangat setuju. Wayang kulit adalah hasil gemilang dari sinkretisme
atau asimilasi budaya yang telah ada dan mendarah daging dengan unsur
baru (Islam) yang belakangan datang. Bentuk pluralisme dan multikulturalisme
ini dicanggihkan dalam segalanya oleh Sunan Kalijogo, satu dari para 
Wali Songo.

Wayang Kulit dan wayang secara keseluruhannya di Indonesia, terutama
Pulau Jawa, juga Suriname dan banyak disukai di benua-benua lain,
adalah seni klasik yang saya yakin akan survive sepanjang jaman
seperti halnya misalnya ballet klasik dan opera Eropa.

Salam, Bismo DG

----- Original Message ----- 
From: Aryo Aji 
To: nasional-list@ yahoogroups. com 
Sent: Monday, January 12, 2009 8:12 AM
Subject: Bls: [nasional-list] Wayang Kulit Semalam Suntuk PT Bogasari

Wayang Kulit menurut saya bukan berasal dari kebudayaan kafir.
Jika kita pahami proses dari Kakawin Ramayana, Kakawin Mahabarata pada masa 
Kahuripan trus Kediri-Jengala, Singosari, Majapahit dan Demak kita akan terbuka 
dengan lebar bagaimana Luar biasanya Leluhur kita menerima dg filter, diolah 
sedemikian rupa dengan lebih indah dan sesuai dengan tata nilai kearifan lokal 
Indonesia kita.
Dan yang lebih lagi tata gelar utuh Wayang Kulit yg dr Indonesia ini telah 
mendapat pengakuan UNESCO sebagai Kebudayaan Dunia yang mesti dijaga, 
dilestarikan dan dikembangkan.

Trm Ksh.

--- Pada Sen, 12/1/09, Sunny <am...@tele2. se> menulis:

Dari: Sunny <am...@tele2. se>
Topik: [nasional-list] Wayang Kulit Semalam Suntuk PT Bogasari
Kepada: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com
Tanggal: Senin, 12 Januari, 2009, 6:26 AM

Refleksi: Kalau tak salah ialah wayang kulit berasal dari kebudayaan kafir. 
Mengapa hingga kini kaum pandai ilmu surgawi tidak mengeluarkan fatwa? Apakah 
ada kekecualian?

http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 01/10/16532023/ wayang.kulit. 
semalam.suntuk. pt.bogasari

Wayang Kulit Semalam Suntuk PT Bogasari

IGN SAWABI
Wakil Presiden Direktur PT Bogasari menyerahkan tokoh Bima dan Puntadewa kepada 
Ki Manteb Sudharsono sebagai pertanda dimulainya pertunjukan wayang kulit di 
halaman parkir PT Bogasari Jumat malam hingga Sabtu dini hari.
/
Sabtu, 10 Januari 2009 | 16:53 WIB
JAKARTA - Jumat malam hingga Sabtu dini hari tadi, PT Bogasari, Cilincing, 
Jakarta Utara menggelar pertunjukan wayang kulit. Ribuan penggemar seni 
tradisional Jawa itu memadati halaman parkir.

Pertunjukan wayang kulit dengan dalang Ki Manteb Sudharsono menggelar lakon, 
Wirata Parwa. Yakni, kisah perjuangan hidup Pandawa di masa pembuangan sebagai 
konsekuensi kekalahan mereka saat berjudi melawan Kurawa dalam peristiwa 
Pandawa Dadu.

Wakil Presiden Direktur PT Bogasari, Franki Welirang tampak sibuk menemui 
tamu-tamu. Bahkan Emha Ainun Nadjib bersama Noe (vokalis Letto) datang 
menyaksikan pergelaran. "Ini pergelaran yang ke-10, karena sejak tahun 1999, 
kami rutin menggelar wayang kulit, setahun sekali," katanya.

"Saya menikmati pertunjukan Ki Manteb," kata Cak Nun, sapaan akrab Emha.

Malam itu, sebagian halaman parkir perusahaan makanan itu mirip pasar rakyat. 
Puluhan pedagang kaki lima menggelar dagangan khas Jawa, seperti wayang kulit, 
stiker wayang, pakaian-pakaian Jawa. Bahkan makanan yang dijual pun sangat 
bernuansa Jawa, seperti jadah tempe bacem, misalnya.

Sementara itu, di depan kelir, Ki Manteb mempertontonkan kebolehannya. Dalang 
yang dijuluki Dalang Setan itu tak lupa menyelipkan ajakan untuk menggunakan 
hak pilih dalam pemilu mendatang. "Golput itu boleh saja, tapi akan lebih baik 
kalau tidak golput," kata Manteb melalui tokoh Cangik, pada adegan Limbukan.

Ki Manteb pun meski mulai memasuki usia senja, masih memperlihatkan 
keterampilan yang mumpuni dalam memainkan wayang kulit. Dalam adegan perang 
atau adegan yang lain, karakter Ki Manteb masih begitu kuat, sehingga memuaskan 
penonton yang tak henti-hentinya memberikan tepuk tangan. Melihat kepuasan 
penonton yang datang dari berbagai wilayah Jakarta dan sekitarnya, Franki pun 
tampak gembira.





Get your preferred Email name! 
Now you can @ymail.com and @rocketmail. com.
 














      

Kirim email ke