Note: forwarded message attached.

Nuri Aryati 

Krapyak Rt 01 RW07
Desa Pucangan-Kartasura 
Solo - Central Java - Indonesia 57167
Ph: +62 271 7060965
Mob: +62 81 2298 6479
www.mugidance.org


      
--- Begin Message ---

JAKARTA, KOMPAS - Salah seorang tokoh komik terkemuka Indonesia, RA Kosasih 
(90), kini berjuang keras untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya. Sempat 
dibawa ke Rumah Sakit Internasional Bintaro, tetapi kemudian pihak keluarga 
membawanya pulang untuk rawat jalan karena ketiadaan biaya.
”Pihak keluarga hanya mampu merawat di rumah. Biaya untuk rawat inap di rumah 
sakit tidak ada,” kata Adi Nandra, cucu RA Kosasih, yang kini merawatnya, Rabu 
(7/1) di Jakarta.
Menurut Adi, dalam kondisi sakit sekarang, kakeknya, RA Kosasih, hanya bicara 
seadanya. Beliau tidak bisa bicara lama dan menurut nasihat dokter harus 
dibatasi.
”Jumat (9/1) harus dibawa kembali ke rumah sakit untuk mengecek perkembangan, 
apakah sudah berangsur sembuh atau sebaliknya,” ujar Adi..
Salah seorang sahabat RA Kosasih, Dwi Koendoro, mengatakan, RA Kosasih adalah 
komikus yang memperkenalkan wayang ke seluruh Nusantara melalui karya-karya 
komiknya.
”Ia merupakan komikus yang pertama kali menerbitkan komik dalam bentuk buku di 
Indonesia. Karya-karyanya pada era tahun 1960-an sampai 1970-an sangat dikenal 
luas,” katanya.
RA Kosasih semasa mudanya dikenal sebagai ilustrator di Departemen Pertanian. 
Menjadi juru gambar buku- buku terbitan Departemen Pertanian di Bogor yang ia 
mulai tahun 1939. Setelah kemerdekaan, Kosasih serius menekuni komik. Ketika 
bergabung dengan harian Pedoman Bandung tahun 1953, dua serialnya, Sri Asih dan 
Siti Gahara, mendapat sambutan publik pada saat itu. Keduanya mengisahkan 
kehebatan dua wanita dalam menumpas kejahatan.
Data di Kompas menyebutkan, setelah komik serial Sri Asih dan Siti Gahara, 
mengalir karya-karya berikutnya seperti Sri Dewi, sang wanita perkasa yang 
kemudian disusul komik-komik lainnya, sampai akhirnya ia memilih lakon wayang 
sebagai tema sentralnya.
Karya komik lainnya, Mahabharata dan Ramayana, yang diilhami buku Bhagavadgita, 
mendapat sambutan luas dan mengalami cetak ulang puluhan kali. (NAL)

 
 
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/01/08/00545085/tak.ada.biaya

 
http://media-klaten.blogspot.com/
 
 
 
salam
Abdul Rohim


      

--- End Message ---

Kirim email ke