Dengan penghormatan yang tulus terhadap semua  bahasa daerah(dalam hal ini 
mungkin bahasa Jawa) namun saya juga ingin mengerti isi surat  yang diumumkan 
pada ruang publik Indonesia ini. Apakah tidak sebaiknya diterjemahkan ke dalam 
bahasa Indonesia agar tidak menimbulkan kesan  milis ini adalah milist "BUDAYA 
JAWA".
Salam persatuan semua etnis Indonesia.
asahan.


  ----- Original Message ----- 
  From: Sumarsongko Sastrowardoyo 
  To: artculture-indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, September 22, 2009 7:20 PM
  Subject: Re: [ac-i] Re: 650 Tahun Rute Kerajaan Majapahit


    
  Mas Radityo ingkang minulyo,

  Kepareng kula ngaturaken Sugeng Dinten Riyadi 1 Syawal 1430 H. Nyuwun 
pangaputen sadaya kalepatan
  kula lahir-batos.  Kepareng ugi kula ngaturaken agenging panuwun kula sampun 
dipun paringi posting bab
  650 Tahun Rute Kerajaan Majapahit, ingkang kula tampi kanthi bingahing manah 
saha mewahi wawasan kula
  bab Majapahit. Kajawi sangking punika, kepareng kula nyuwun prisa  pamanggih 
Panjenengan
  bab buku anggitanipun Dr. Th. Pigeaud: Java in the Fourteenth Centure, jilid 
I - V, A Study in Cultural History,
  The Nagara-Kertagama by Rakawi Prapanca of Majapahit, 1356 AD, The Hague - 
Martinus Nijhoff - 1960, 
  Illustrated with drawings by Professor Th. P. Galestin.

  Wasana namung semanten rumiyin atur kula, sanes dinten kula aturi kabar 
malih. Mugi-mugi kawontenanipun
  Mas Radityo tansah pinaringan pangayomanipun Gusti Allah s.w.t.. Amin.

  Matur sanget nuwun.

  Ingkang mitra tuhu tresna,
  Sumarsongko.
    ----- Original Message ----- 
    From: mediacare 
    To: clubtra...@yahoogroups.com ; artculture-indonesia@yahoogroups.com 
    Sent: Tuesday, September 22, 2009 5:36 PM
    Subject: [ac-i] Re: 650 Tahun Rute Kerajaan Majapahit


      

    Kalau arkeolog acuannya jangan dari Unesa (dulu IKIP Surabaya) dong. Yang 
paling valid, kalau mau, dari Lembaga Arkeologi, dari Arkeologi UI atau UGM.

    Lagi pula, salah seorang profesor Unesa kan lagi digunjingkan karena 
mendukung pembakaran buku oleh FPI di Surabaya.

    Kalau penulisnya mau sedikit googling, bisa juga kok, dan data ini rasanya 
lebih valid.


    salam,

    radityo


          Kitab Negarakertagama, Manuskrip Kuna Tentang Sejarah Majapahit ( 1 ) 
     

          Nusa Bali - Senin, 18 Mei 2009.
          Kitab Negarakertagama, Manuskrip Kuna Tentang Sejarah Majapahit  ( 1 )
          Empat Naskah Negarakertagama Ditemukan di Bali

          BALI bukan saja sebagai penyumbang besar dalam upaya melestarikan 
arisitektur zaman Majapahit (abad 13-15), tapi juga pelestari budaya, agama, 
bahasa, dan sastra nenek moyang Majapahit. Bahkan, Kitab Negarakertagama 
manuskrip kuna tentang sejarah Kerajaan Majapahit, bukannya ditemukan di Pulau 
Jawa, melainkan di Pulau Bali dan Lombok.

          Naskah pujasastra itu cukup otentik, karena digubah oleh pujangga 
yang hidup di zamannya. Bayangkan jika manuskrip kuna itu tidak dilestarikan 
masyarakat Bali, bangsa Indonesia pastinya akan kehilangan referensi besar 
tentang sejarah Majapahit.

          Negarakertagama adalah salah satu naskah kuna sebagai referensi 
sejarah Majapahit. Namun, untuk mempelajari sejarah Jawa (Majapahit), pada saat 
itu para sarjana Belanda hanya mengandalkan transkripsi prasasti dan naskah 
kuna Babat Tanah Jawi (BTJ) gubahan abad ke-19, seperti yang dilakukan Dr JLA 
Brandes.

          Sebagai perbandingan, Brandes yang ahli bahasa Jawa Kuna, juga 
mempelajari tiga eksemplar manuskrip Pararaton dalam bentuk.kropak abad 17. 
Naskah asing yang juga dijadikan referensi tentang sejarah Jawa, di antaranya, 
Sejarah Dinasti Yuan dan Ying-yai Sheng-lan, catatan peijalanan Ma Huan dari 
Tiongkok ke Indonesia.

          Hasil penelitian Brandes tentang naskah Pararaton, sebenarnya telah 
siap 1893 silam, namun baru dimuat pada 1896 dalam seri VBG No XLIX dengan 
judul Pararaton (Ken Arok) of het 
          boek der koningen van Tumapel en van Majapahit. Usaha Brandes 
menerbitkan terjemahan Pararaton itu begitu mengagumkan masyarakat sejarah, 
karena waktu itu merupakan satu-satunya karya sejarah ilmiah tentang Singasari 
dan Majapahit.
           
          Menurut hasil penelitian GP Rouffaer, sahabat karib Brandes, uraian 
Pararaton karya Brandes tentang Singasari dan Majapahit memang berbeda jauh 
dengan uraian dalam Babat Tanah Jawi yang lebih banyak cerita fiksi dan 
legendanya. Karena banyak legendanya, Babat Tanah Jawi sangat populer di 
kalangan masyarakat Jawa.
           
          Sayangnya, kegemerlapan itu tak bertahan lama. Pandangan masyarakat 
sejarah berubah setelah ditemukan naskah sejarah Majapahit yang jauh lebih 
otentik dan akurat di Pulau Lombok. Tahun 1894, Pemerintah Hindia Belanda 
mengirim ekspedisi militer ke Pulau Lombok. Lombok pun ditundukkan, sementara 
rajanya yang ber-istana di Puri Cakranegara dipaksa menyerahkan naskah-naskah 
lontar yang disimpannya.
           
          Di antara naskah-naskah yang diserahkan kepada Belanda itu terdapat 
naskah Negarakertagama (Nagarakretagama) yang disalin dan naskah asli pada 
tahun Saka 1662 (1710 M). Penemuan manuskrip kuna tentang Majapahit mi 
merupakan sumbangan terbesar dalam merekonstruksi sejarah Majapahit dan 
Singasari.
           
          Bukan cuma Negarakertagama yang ditemukan di Puri Cakranegara itu, 
tapi juga beberapa manuskrip kuna lainnya. Katalog Juynboll menyatakan bahwa 
naskah Negarakertagama itu ditemukan dalam berkas yang berisi bermacam-macam 
kakawin, di antaranya Nirathaptakreta dan Kakawin Kunjarakama. Kunjarakama 
adalah serat dalam bahasa Jawa Kuna sezaman dengan serat-serat Parwa seperti 
Adipartva, rathaparwa, Bhismaparwa, dan sebagainya. Kunjarakama pernah dicetak 
dua kali oleh Prof Dr H Kem. Pertama, dicetak dalam aksara Jawa, dan kedua 
dalam aksara Latin dengan keterangan bahasa Belanda.
           
          Sampai pertengahan tahun 1978, naskah Negarakertagama yang ditemukan 
di Puri Cakranegara itu dianggap sebagai satu-satunya naskah Negarakertagama 
karya Empu Prapanca, sehingga naskah itu menjadi kurang populer.
           
          Menurut Drs Ngurah Bagus, dan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan 
Bahasa Cabang Singaraja, di media cetak ibukota terbitan 7 Juli 1978, pelbagai 
naskah Negarakertagama ternyata banyak tersimpan di Bali.
           
          Satu naskah Negarakertagama tersimpan di Amlapura (Karangasem), satu 
di Geriya Pidada (Klungkung), dan dua lagi di Geriya Carik (Sideman, 
Karangasem). Penemuan empat naskah Negarakertagama di Bali dan satu di Lombok 
ini membangkitkan kepopuleran Negarakertagama yang berbeda sekali dengan waktu 
sebelumnya.
           
          Meski naskah Negarakertagama ditemukan tahun 1894 di Puri Caknanegara 
Lombok tapi Dr JLA Brandes belum tertarik untuk mempelajarinya. Barulah enam 
tahun kemudian, setelah naskah terjemahan Pararaton selesai, yakni 1902, 
Brandes mulai mempelajari Negarakertagama dengan menerbitkan teksnya dalam 
huruf Bali dalam seni VBG LIV bagian I. Terjemahan Negerakertagama oleh Brandes 
itu selesai tahun 1898 dan kemudian diterbitkan oleh FDK Bosch dalamTBG LVIII, 
halaman 528 dan seterusnya.
           
          Setelah melihat teks Negarakertagama, tahun 1903 H Kem menulis 
makalah berjudul De Nagarakretagama, Oud-Javaansc lofdicht op Koning Hayam 
Wuruk van Majapahit dalam Indische Gids. Namun, sampai Brandes meninggal pada 
26 Juni 1905 di Jakarta, dia tak pernah menerbitkan Negarakretagama dalam 
bentuk buku.
           
          Menandingi Brandes
          Bermaksud menandingi Brandes, H Kem menerbitkan teks dan terjemahan 
Negarakertagama dalam BKI sejak 1910 sampai 1914, yang kemudian dikumpulkan 
dalam Verspreide Geschriften (VG) VII dan VIII yang terbit tahun 1917 dengan 
judul De Nagarakretagama, Oud Javaansch lofdicht op Koning Hayam Wuruk van 
Majapahit. Pada 1910, NJ Krom datang ke Hindia Belanda melanjutkan pekerjaan 
Brandes. Dengan membahas transkripsi prasasti-prasasti peninggalan Brandes, 
pada 1913 dia menerbitkannya dalam seri VBG LX dengan judul Oud-Javaansche 
Oorkonden. Nagelaten transcripties van wljlen Dr JIA Brandes. 

          Di antara prasasti-prasasti yang dipelajari Krom itu, berasal dari 
zaman Singasari dan Majapahit. Dengan demikian, terbitan Krom menambah sumber 
sejarah penting tentang Singasari dan Majapahit yang lebih dapat dipercaya 
daripada Pararaton dan Negarakretagama. Di samping itu, Krom juga berhasil 
menerbitkan terjemahan Prasati Prapancasarapura (1912), Prasasti Berumbung 
(1916). Prasasti Batur (1916), dan Prasasti Trowulan (1919), disamping Het 
Oud-Javaansche lofdicht Nagarakretagama van Prapanca (1365 AD), di 
'sGiavenhage, 1919. - 

          Sepeninggal H Kem tahun 1917, Negarkertagama terbitannya digarap NJ 
Krom dengan beberapa perbaikan dan tambahan yang diterbitkan pada 1919. Juga, 
Pararaton karya Brandes digarap lagi dengan bantuan beberapa sarjana lain dan 
diterbitkan dalam seri VBG LXII tahun 1920. Yang perlu dicatat di sini, 
kepercayaan Krom terhadap Negarakertagama terlalu besar, lebih besar dari 
kepercayaannya kepada Pararaton.
           
          Kepercayaan masyarakat sejarah terhadap Negarakertagama semakin kuat 
akibat penemuan empat naskah Negarakertagama di Bali dan Lombok. Penemuan ini 
juga membangkitkan kepopuleran Negarakertagama yang berbeda sekali dengan waktu 
sebelumnya. Apalagi setelah diketahui bahwa naskah-naskah itu berada di tangan 
masyarakat biasa dan bukan semuanya disimpan di puri/keraton. Hal ini 
menunjukkan bahwa naskah Negarakertagama memang sudah dikenal di masyarakat 
Bali Kuna sampai sekarang. Tapi, mengapa naskah Negarakertagama banyak 
ditemukan di Bali? Ikuti kisahnya pada edisi berikutnya. (RM Yunani 
Prawiranegara, Pengamat Sejarah dan Kebudayaan). NusaBali - Selasa, 19 Mei 2009.


         


    Please add my Facebook: 
    Radityo Indonesia
    Mediacare Indonesia
      ----- Original Message ----- 
      From: Dhani Iqbal 
      To: clubtra...@yahoogroups.com 
      Sent: Monday, September 21, 2009 11:54 PM
      Subject: Re: ClubTravel > 650 Tahun Rute Kerajaan Majapahit


        
            Menurut penulisnya, itu pernyataan dari arkeolog Unesa, Hanan 
Pamungkas.

            Salam.


            --- On Tue, 9/22/09, anthonyrayin...@yahoo.com 
<anthonyrayin...@yahoo.com> wrote:


              From: anthonyrayin...@yahoo.com <anthonyrayin...@yahoo.com>
              Subject: Re: ClubTravel > 650 Tahun Rute Kerajaan Majapahit
              To: clubtra...@yahoogroups.com
              Date: Tuesday, September 22, 2009, 1:49 PM


                
              Rasanya huruf Pali, dg bahasa Sansekerta?




------------------------------------------------------------------

              From: "mediacare" <mediac...@cbn. net.id> 
              Date: Tue, 22 Sep 2009 13:43:11 -0700
              To: <clubtra...@yahoogro ups.com>
              Subject: Re: ClubTravel > 650 Tahun Rute Kerajaan Majapahit


                

              Bukan tulisan Bali Kuno, tapi mungkin yang tepat Kawi, atau 
Sanskerta?




              Please add my Facebook: 
              Radityo Indonesia
              Mediacare Indonesia


                ----- Original Message ----- 
                From: Dhani Iqbal 
                To: clubtra...@yahoogro ups.com 
                Sent: Monday, September 21, 2009 11:22 PM
                Subject: ClubTravel > 650 Tahun Rute Kerajaan Majapahit


                  
                      650 Tahun Rute Kerajaan Majapahit
                      Oleh Amelia Wulan P

                      Dalam catatan sejarah, kerajaan Majapahit pernah dikenal 
sebagai pusat ekonomi dan budaya di sejumlah kawasan di Nusantara. Kejayaannya 
terjadi saat ia berada dibawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Salah satu sumber 
pengetahuan utama tentang kerajaan Majapahit pada abad ke-14 itu terdapat pada 
Kakawin Nagarakretagama (Desawarnana) . Naskah kuno itu ditulis oleh Mpu 
Prapanca dengan huruf dan bahasa  Bali Kuno. Salah satu topik utamanya adalah 
kunjungan kerja Raja Hayam Wuruk beserta keluarga dan pejabat tingginya ke 
wilayah kekuasaannya di bagian timur Jawa pada sekitar September - Desember 
1359 Masehi.

                      Selanjutnya klik http://wisataloka. com/kultur/ 
650-tahun- rute-kerajaan- majapahit/


                      Salam,
                      TM. Dhani Iqbal 


           





  


------------------------------------------------------------------------------



  Geen virus gevonden in het binnenkomende-bericht.
  Gecontroleerd door AVG - www.avg.com 
  Versie: 8.5.409 / Virusdatabase: 270.13.111/2386 - datum van uitgifte: 
09/21/09 05:51:00

<<printButton.png>>

<<emailButton.png>>

Kirim email ke