www.indonesiaartnews.or.id Menilik karya-karya peraih nobel sastra Jerman tahun 1999, Günter Grass dan sepak terjangnya, hanya terdapat satu kesan kata: radikal. Grass yang hanya sekolah sampai di usia 15 tahun, mengaku menekuni sastra secara otodidak.Bagaimana korelasinya dengan sastra Asia dan Indonesia? Simak http://indonesiaartnews.or.id/