Budaya bukan agama! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
-----Original Message----- From: j1k...@yahoo.com Sender: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 24 May 2010 03:05:49 To: <artculture-indonesia@yahoogroups.com> Reply-To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Ikutan rembuk ah.. Di agama saya (Baca budaya), katanya kita juga bersaudara sejak Adam dan Hawa diciptakan berpasangan sebagai manusia pertama. Jadi dengan masyarakat negara manapun, kita bersaudara ya.. Hanya di masa modern ini, kenyataannya, batas negara sudah digariskan. Hak cipta dan intelektual sudah disepakati. Kalo mau claim sebuah budaya, sebagai budaya saya di forum ïnternasional, iya hak masing² .. Tapi memang kita mesti lebih berkarya di forum internasional agar masyarakat internasional bisa membedakan, mana yang budayanya original, yang mana copy paste.. Salam sejahtera.. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: "Wajah" <wajahbercah...@yahoo.co.id> Sender: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Sun, 23 May 2010 07:16:33 To: <artculture-indonesia@yahoogroups.com> Reply-To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Subject: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia Lalu yang jadi masalah apa,Gayatri? Kan memang wong malaysia itu keturunan Indonesia. Misalnya adikmu makan makanan ibumu,pakai baju warisan ibumu, apa kau berhak sewot? Baca Negarakertagama, Kitab Raja-Raja Pasai,dsbnya. Malaysia itu wilayah Nusantara ( ibukotanya Trowulan,Mojopahit). Sampai abad 16 M, antara Gresik,Malaka-Patani Thailand,Aceh-Pahang saling kunjung dengan perahu layar. Baru tengah abad 16 M wong londo mecah-belah.Perjanjian Bongaya memaksa kapal-kapal Nusantara gak boleh saling kunjung.Selanjutnya dibagi2 jadi negara ini-itu Republik ini-itu. Yang benci Malaysia adalah orang gak ngerti sejarah atau wong non-pri ( maaf-tapi wong non-pri yang mempunyai faham ekstrimis bukan humanis ). Baca tulisan wartawan ( mantan )Kompas di PRISMA, ia dengan jitu menganalisis, wong kebencian Indonesia terhadap saudaranya Malaysia,adalah kebencian cinta / melihat alter-egonya jadi milik adiknya/ adiknya yang pernah diajarinya kini kaya karena bekerja keras,meninggalkan kakaknya yang ribut rebutan balung pepesan kosong. Jangan suka menuduh maling dalam ranah budaya,karena ada teori antropologinya, nanti kamu dibilang bodoh lho. Sekarang kita misalnya, dituduh India maling Ramayana gak mau kan??? Salam, --- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, "BJD. Gayatri" <bgayatr...@...> wrote: > > Negara Jiran Maling-Sialan itu bilang; pavilyun mereka di Shanghai Expo > adalah cerminan gaya hidup "malaysia" yang sebenarnya. ehem!!! > Coba Tengok > Rumah Melayu gaya Rumah Gadang Minangkabau. Kayaknya bangsa Indonesia yang > terdiri dari lebih 300 etnis bisa membedakan ya,... suku Melayu tidak > berRumah Gadang, > seperti juga, suku Melayu juga bukan bertradisi batik, namun bertradisi Tenun > Ikat atau Songket. > Jangan-jangan tarian yang disajikan adalah reog ponorogo dan tari > bali,kalleee... > > Beda iklan pariwisata, beda pavilyun nya. Tampaknya, pavilyun ini tidak > menunjukkan slogan iklannya. > Menambah keyakinan saya: Malaysia Trully Indonesia wannabe-lah. heuheu > > http://www.bernama.com/bernama/v5/newsgeneral.php?id=499255 >