Pada hari Jumat, 18 Maret 2005 09:59, David menulis: > ikutan juga ah dikit, > perlu diingat juga, kadang kadang listrik yang nyampe ke meteran kita > enggak murni 2200 watt, malah kadang jauh di bawah itu, itu juga harus > jadi perhatian, kalau perlu di ukur dulu secara detail mulai dari > meterannya, berapa yang nyampe ke gedung, besaran keluaran grounding > dari meteran juga harus diperhatikan, biasanya suka di lewatin PLN nih > urusan grounding gedung.
Setahu saya sih, P = V . I . cos phi (baca: daya (watt) adalah perkalian dari tegangan (volt), arus (amper) dan faktor daya) So, kalau daya tidak cukup, maka yang kita perhatikan adalah ketiga hal di atas, bukan grounding, atau hal lainnya. * Tegangan PLN mestinya 220 volt. Kalau kurang, ya kekurangannya berbanding lurus dengan kekurangan tegangan. Di kota-kota besar, biasanya tegangan PLN masih dalam batas **wajar**, yaitu jarang turun lebih dari 10% dari tegangan nominal. Tentu saja untuk desa-desa/remote area, kabel distribusi yang panjang bisa membuat rugi tegangan menjadi lebih besar. * Arus listrik dibatasi oleh MCB di depan rumah kita. Maka untuk mendapatkan 220 VA, arus listrik di depan rumah kita dibatasi 10 Amper. Kebanyakan MCB diset agar memutuskan arus jika ada kelebihan arus sekitar 0 - 10% dari kapasitas nominalnya. Misalnya MCB 10 Amper biasanya akan memutuskan arus jika arus listrik yang melewatinya berkisar antara 10 - 11 Amper. * Faktor daya atau cos phi adalah perbandingan antara daya aktif (watt) dan daya total (VA). faktor daya untuk beban resistif misalnya kompor listrik, setrika, lampu pijar, dll biasanya = 1 atau mendekati 1. Sebaliknya, untuk beban yang mempunyai induktor, seperti motor listrik, travo dll biasanya kurang dari 1. Lampu TL (sering di-salah-sebut sebagai lampu neon) bahkan HANYA mempunyai faktor daya sekitar 0,3. Untuk mengkompensasi beban induktif, kita bisa menggunakan kapasitor (sering disebut capasitor-bank), agar daya induktif = daya kapasitif. Tujuannya tentu untuk membuat agar faktor daya mendekati 1. Oh ya.... PLN menera kapasitas listrik kita dalam satuan VA, bukan Watt. VA adalah perkalian langsung antara tegangan dan arus, alias Volt dan Ampere (makanya disingkat Volt Ampere alias VA), tanpa memperhitungkan cos phi. So, agar daya listrik (watt) yang kita nikmati bisa mendekati **VA** dari PLN, kita harus memperhatikan nilai cos phi, alias faktor daya. -- Salam, Adi Nugroho PT. iNterNUX -- Internet Service Provider Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 53-J Makassar Tlp. +62-411-834690 - Fax. +62-411-834691 Official Web Site : http://www.awari.or.id Unsubscribe: [EMAIL PROTECTED] Web,archive: http://groups.yahoo.com/group/asosiasi-warnet Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/asosiasi-warnet/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/