Wa 'alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah wassholatu wassalamu 'ala rasulillah wa 'ala aalihi washohbihi waman waalaahu. Wa ba'du;
Ana katakan -wabillahit taufiq-: Jawaban "Ustadz" tersebut tidaklah salah. Syaikh Masyhur Hasan Salman (murid al-Imam Fadhilatus Syaikh Nashiruddin al-Albani rahimahullah) menukil jawaban yang pernah disampaikan al-Imam Samahatus Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Bazz rahimahullah tatkala beliau ditanya ttg makmum yang datang ketika imam sedang ruku', apakah bertakbiratul ihrom dulu lalu takbir utk ruku' atau takbiratul ihrom langsung ruku? Dijawab: "Yang lebih utama & lebih hati2 adalah takbir 2 kali:
1. Takbiratul ihrom (dan ini rukun shalat) yg wajib dilakukan ketika berdiri shalat.
2. Takbir utk ruku' yg dilakukan saat ruku'.
Jika khawatir kehilangan ruku'-nya imam, boleh takbiratul ihrom saja menurut pendapat terkuat dari para ulama. Sebab, keduanya mrp bentuk ibadah yg dilakukan dlm waktu bersamaan. Dimana, amalan yg kubro (takbiratul ihrom) sdh meliputi amalan yg sughro (takbir utk ruku'). Dan makmum tsb mendapat satu rakaat." Selesai. [Al-Fatawa, juz I/55]
Para ulama terdahulu -spt Imam Az-Zuhri, Imam Sa'id ibnul Musayyib, Imam Al-Auza'i, dan Imam Malik- dengan jelas menyatakan bhw takbir satu kali (yi takbiratul ihrom) pada keadaan tsb diatas sudah mencukupi. [Fathul Bari, juz II/217-218].
Saya [Syaikh Masyhur] berkata: Tidak ada alasan yg kuat bagi sebagian orang yg bersedekap setelah takbiratul ihrom dan sebelum ruku'. Sebab, bersedekap itu dilakukan ketika imam membaca surat (Al-Fatihah dan/atau surat lainnya, pen). Dan dalam hal ini, tidak ada bacaan (qira'ah) imam.
Dinukil dari kitab "Al-Qaulul Mubin fii Akhthaa' al-Mushollin" hal.257 karya Syaikh Masyhur Hasan Salman hafizhahullah.
Ana katakan: "Ana pernah bertanya langsung kepada Syaikh Ali Hasan Al-Atsari (juga murid Syaikh Nashiruddin al-Albani rahimahullah) mengenai hal yang sama tatkala kami ada pertemuan dengan beliau di Ponpes Al-Irsyad, Tengaran - Jawa Tengah (th 1995). Beliau menjawab sama dengan yang dikatakan oleh Syaikh Masyhur. Walhamdulillahi rabbil 'aalamin."
Mudah-mudahan jawaban ini bermanfaat akh Abah Miqdad dan ikhwah fillah lainnya.

abah miqdad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sedikit mengomentari jawaban Akh Irfan.

Pada jawaban no.2 antum katakan bahwa:

(2. Apabila makmum datang dan imam sedang ruku'/sujud dst, maka makmum
ber-takbiratul ihrom tanpa bersedekap dan langsung ruku'/sujud. Sebab,
sedekap hanya dilakukan ketika imam sedang membaca (qira'ah). Makmum dihitung
mendapat satu rakaat jika ia sempat ruku' bersama imam (HR Abu Dawud, al-Hakim
& al-Baihaqi, shahih).

Tentang takbir apabila makmum datang pada waktu imam sedang ruku/sujud, hal
ini pernah ditanyakan salah seorang mustami kepada seorang Ustadz pada saat
ta'lim rutin, bahwa seorang ma'mun diharuskan takbiratul ihram kemudian
sedekap, kemudian takbir lagi untuk ruku/sujud mengikuti imam. Pada saat itu
lupa tidak ditanyakan marajinya.


"Irfan H. Al-Atsari" <[EMAIL PROTECTED]>wrote:


Yoris Swandaru wrote:

Assalamu'alaikum,..

Saya mau Tanya tentang bagaimana cara melakukan sholat jamaah ketika kita
ikutJamaah tdk dari rakaat awal (pertama).

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum

Wa 'alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah wassholatu wassalamu 'ala rasulillah wa 'ala aalihi washohbihi
waman waalaahu. Amma ba'du;

Ana menemukan pertanyaan antum yang nampaknya belum terjawab, padahal penting
utk diketahui oleh ummat.

Ana katakan -wabillahit taufiq-:

1. Apabila makmum datang dan imam sedang berdiri membaca (qira'ah) pada sholat
Jahriyah (yi. Maghrib, Isya' & Subuh), maka makmum bertakbir (takbiratul
ihrom) & bersedekap lantas mendengarkan bacaan imam. Sebab, bacaan imam
menjadi bacaan makmum pula. Lihat Shifat Sholat Nabi karya al-Imam Syaikh
Nashiruddin Al-Albani. Dan apabila pada sholat Sirriyah (yi. Dhuhur & Ashar),
maka makmum bertakbir (takbiratul ihrom) & bersedekap lantas membaca (qira'ah)
sebisanya.

2. Apabila makmum datang dan imam sedang ruku'/sujud dst, maka makmum ber-
takbiratul ihrom tanpa bersedekap dan langsung ruku'/sujud. Sebab, sedekap
hanya dilakukan ketika imam sedang membaca (qira'ah). Makmum dihitung mendapat
satu rakaat jika ia sempat ruku' bersama imam (HR Abu Dawud, al-Hakim & al-
Baihaqi, shahih).

3. Kesalahan yang sering terjadi adalah apabila imam tidak sedang berdiri atau
ruku' lantas makmum menunggunya sampai imam berdiri pada rakaat berikutnya!!
Yang benar ialah makmum segera bertakbir (takbiratul ihrom) dan mengikuti
gerakan imam. Dalilnya: hadits shahih dlm Masaa-il Imam Ahmad. Lihat Silsilah
as-Shahihah no. 1188.

إذا وجدتم الإمام ساجدا فاسجدوا أو راكعا فاركعوا أو قائما فقوموا، ولا تعتدوا
بالسجود إذا لم تدركوا الركعة

"Jika kamu mendapati imam sujud maka sujudlah, atau ruku' maka ruku'-lah, atau
berdiri maka berdirilah dan jangan kamu menganggap sujudmu itu (berarti kamu
dapat satu rakaat) jika kamu tidak sempat ruku' (bersama imam)".

فما أدركتم فصلوا وما فاتكم فأتموا

"Apa yang kamu dapati pada gerakan imam maka ikutilah gerakan sholatnya dan
apa yang tertinggal olehmu maka sempurnakanlah". HR Bukhari no. 636

Hadits ini menjadi dalil bhw jika imam duduk tahiyat akhir (tawarruk) maka
makmum juga harus duduk tawarruk (bukan iftirasy!), berdasarkan hadits diatas.
Kemudian jika imam mengucap salam, maka makmum berdiri utk melengkapi rakaat
yg tertinggal.

Demikian penjelasan ana. Yang benar itu datangnya dari Allah dan jika ada yang
salah, itu karena kedhaifan ana semata. Dan ana mohon ampun kepada-Nya Azza wa

------------------------------------------------------------------------
Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
------------------------------------------------------------------------



Yahoo! Groups Sponsor
ADVERTISEMENT
click here


Yahoo! Groups Links

Kirim email ke