30 KIAT MENDIDIK ANAK

Apabila telah tampak tanda-tanda tamyiz pada seorang anak, maka 
selayaknya dia mendapatkan perhatian sesrius dan pengawasan yang 
cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiara yang siap 
menerima segala sesuatu yang mewarnainya. Jika dibiasakan dengan hal-
hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga 
orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala. Sebaliknya, 
jika ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, maka ia akan tumbuh dengan 
keburukan itu. Maka orang tua dan pedidiknya juga ikut memikul dosa 
karenanya. 

Oleh karena itu, tidak selayaknya orang tua dan pendidik melalaikan 
tanggung jawab yang besar ini dengan melalaikan pendidikan yang baik 
dan penanaman adab yang baik terhadapnya sebagai bagian dari haknya. 
Di antara adab-adab dan kiat dalam mendidik anak adalah sebagai 
berikut:

1. Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca 
basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak 
mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua, red). 
Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yang sedang 
makan.

2. Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa dalam makan. Hendaknya 
mengunyahnya dengan baik dan jangan memasukkan makanan ke dalam 
mulut sebelum habis yang di mulut. Suruh ia agar berhati-hati dan 
jangan sampai mengotori pakaian.

3. Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makan (harus 
pakai lauk ikan, daging dan lain-lain) supaya tidak menimbulkan 
kesan bahwa makan harus dengannya. Juga diajari agar tidak terlalu 
banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang demikian. Hal ini 
untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya memen-tingkan perut 
saja.

4. Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal 
makanan dan dilatih dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu 
cinta dengan yang enak-enak yang pada akhirnya akan sulit bagi dia 
melepaskannya.

5. Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarna putih, bukan 
warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu 
hanya untuk kaumwanita.

6. Jika ada anak laki-laki lain memakai sutera, maka hendaknya 
mengingkarinya. Demikian juga jika dia isbal (menjulurkan pakaiannya 
hingga melebihi mata kaki). Jangan sampai mereka terbiasa dengan hal-
hal ini.

7. Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan anak-anak yang biasa 
bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka 
bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang 
jelek akan berpengaruh bagi anak. Bisa jadi setelah dewasa ia 
memiliki akhlak buruk, seperti: Suka berdusta, mengadu domba, keras 
kepala, merasa hebat dan lain-lain, sebagai akibat pergaulan yang 
salah di masa kecilnya. Yang demikian ini, dapat dicegah dengan 
memberikan pendidikan adab yang baik sedini mungkin kepada mereka.

8. Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al Qur'an dan buku-
buku, terutama di perpustakaan. Membaca al Qur'an dengan tafsirnya, 
hadits-hadits Nabi n dan juga pelajaran fikih dan lain-lain. Dia 
juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah 
orang-orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa 
mencintai dan menela-dani mereka. 

Dia juga harus diberitahu tentang buku dan faham Asy'ariyah, 
Mu'tazilah, Rafidhah dan juga kelompok-kelompok bid'ah lainnya agar 
tidak terjerumus ke dalamnya. Demikian pula aliran-aliran sesat yang 
banyak ber-kembang di daerah sekitar, sesuai dengan tingkat 
kemampuan anak.

9. Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal dan hanya 
sekedar menuruti hawa nafsu, karena hal ini dapat merusak hati dan 
jiwa.

10. Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan mengahafal syair-
syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia. Itu semua menunjukkan 
kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.

11. Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan 
segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagia-
kannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan, hendaknya jangan 
disebar-kan di hadapan orang lain sambil dinasihati bahwa apa yang 
dilakukannya tidak baik.

12. Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi 
di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan 
kepadanya jika terus melakukan itu, maka orang-orang akan membenci 
dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau mudah memarahi, 
sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh 
lagi dengan kemarahan.

13. Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam ber-komunikasi 
dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali 
pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan 
perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan anak-anak 
bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan 
dari ayah.

14. Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karena menyebabkan 
rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, di malam hari 
jika sudah ingin tidur, maka biarkan ia tidur (jangan paksakan 
dengan aktivitas tertentu, red) sebab dapat menimbulkan kebosanan 
dan melemahnya kondisi badan.

15. Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk 
karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam 
kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku karena 
terlalu lama tidur dan kurang gerak.

16. Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi, 
sebab ketika ia melakukannya, tidak lain karena adanya keyakinan 
bahwa itu tidak baik.

17. Biasakan agar anak melakukan olah raga atau gerak badan di waktu 
pagi agar tidak timbul rasa malas. Jika memiliki ketrampilan memanah 
(atau menembak, red), menunggang kuda, berenang, maka tidak mengapa 
menyi-bukkan diri dengan kegiatan itu.

18. Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa dan bertolak 
(berkacak) pinggang seperti perbuatan orang yang membangggakan diri.

19. Melarangnya dari membangga-kan apa yang dimiliki orang tuanya, 
pakaian atau makanannya di hadapan teman sepermainan. Biasakan ia 
ber-sikap tawadhu', lemah lembut dan menghormati temannya.

20. Tumbuhkan pada anak (terutama laki-laki) agar tidak terlalu 
mencintai emas dan perak serta tamak terhadap keduanya. Tanamkan 
rasa takut akan bahaya mencintai emas dan perak secara berlebihan, 
melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.

21. Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya, baik dari 
keluarga terpandang (kaya), sebab itu merupakan cela, kehinaan dan 
menurunkan wibawa, maupun dari yang fakir, sebab itu adalah sikap 
tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk memberi karena itu 
adalah perbuatan mulia dan terhormat.

22. Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tengah majlis atau tempat 
umum, membuang ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama 
muslim dan banyak menguap.

23. Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan 
menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri atau duduk dengan 
memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak. 
Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan oleh Rasulullah 
Shallallaahu alaihi wa sallam.

24. Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat atau 
dzikir kepada Allah.

25. Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpahnya benar atau 
dusta agar hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.

26. Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dan sia-sia seperti 
melaknat atau mencaci maki. Juga dicegah dari bergaul dengan orang-
orang yang suka melakukan hal itu.

27. Anjurkanlah ia untuk memiliki jiwa pemberani dan sabar dalam 
kondisi sulit. Pujilah ia jika bersikap demikian, sebab pujian akan 
mendorongnya untuk membiasakan hal tersebut.

28. Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang positif untuk 
melepaskan kepenatan atau refreshing, setelah selesai belajar, 
membaca di perpustakaan atau melakukan kegiatan lain.

29. Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun maka harus 
diperintahkan untuk shalat dan jangan sampai dibiarkan meninggalkan 
bersuci (wudhu) sebelumnya. Cegahlah ia dari berdusta dan 
berkhianat. Dan jika telah baligh, maka bebankan kepadanya perintah-
perintah.

30. Biasakan anak-anak untuk bersikap taat kepada orang tua, guru, 
pengajar (ustadz) dan secara umum kepada yang usianya lebih tua. 
Ajarkan agar memandang mereka dengan penuh hormat. Dan sebisa 
mungkin dicegah dari bermain-main di sisi mereka (mengganggu mereka).

31. Demikian adab-adab yang berkaitan dengan pendidikan anak di masa 
tamyiz hingga masa-masa menjelang baligh. Uraian di atas adalah 
ditujukan bagi pendidikan anak laki-laki. Walau demikian, banyak di 
antara beberapa hal di atas, yang juga dapat diterapkan bagi 
pendidikan anak perempuan.

Wallahu a'lam. 

Dari mathwiyat Darul Qasim "tsalasun wasilah li ta'dib al abna''" 
asy Syaikh Muhammad bin shalih al Utsaimin rahimahullah .
Diterjemahkan oleh, Ubaidillah Masyhadi






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Would you Help a Child in need?
It is easier than you think.
Click Here to meet a Child you can help.
http://us.click.yahoo.com/0Z9NuA/I_qJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

------------------------------------------------------------------------
Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
------------------------------------------------------------------------ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke