Ketahuilah bahwa Allah tidak dapat dilihat di dunia.
Bahkan Rosululloh sendiri tidak melihat Allah. Beliau
berkata: bagaimana aku akan melihat sedangkan ada
cahaya (hijab antara beliau dan Allah berupa cahaya).

Jika mata yang lemah ini tak dapat melihat mentari
yang bersinar di hari yang terik karena terhalang
cahaya yang memancar, bagaimana kita dapat melihat
Allah sedangkan Allah hanya mengizinkan kita
melihat-Nya di akhirat.

Setan pernah menampakkan diri berada di atas
singgasana di atas air kepada Syaikh Abdul Qodir Al
Jailani. Syaikh berkata berdasarkan ilmu yang ada
padanya: Celaka kau musuh Allah!

Jika beliau yang memiliki kedudukan mulia di sisi
Ahlussunnah wal Jama'ah bahkan Shufiyyah saja tidak
mengakui melihat Allah di dunia, mengapa mereka
mengakui. Tidakkah yang mereka lihat itu Iblis atau
setan? Sesungguhnya Allah tidak sama dengan sesuatu
apapun. Tidak sama dengan cahaya, tidak juga dengan
berhala. Lalu apa yang mereka lihat itu? jangan-jangan
malah setan-Wallahu a'lam
--- wizhier <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Mbak Naning,
> 
> Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarokaatuh.
> 
> Alhamdulillah.
> 
> Yang dimaksud dengan *melihat Allah* di dunia ini
> sebenarnya bukanlah
> memandang DzatNya, hal ini tidak mungkin sesuai
> firman Allah * Dia tidak
> dapat dicapai oleh penglihatan mata (laa tadrokuhul
> abshor), sedang Dia
> dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang
> Maha Halus lagi
> Maha Mengetahui.* (QS. Al An'am [6] :103)
> 
> Akan tetapi yang dimaksud dengan *melihat Allah* di
> dunia ini ialah
> melihat perwujudan atau atsar (*bekas/jejak*) dari
> Sifat-sifatNya,
> seperti dijelaskan Syaikh Abdul Qadir Jaelani dalam
> Sirrul Asror. (Mohon
> hati-hati bila merujuk pada kitab ini sebab terdapat
> hadits-hadits dhoif
> di dalamnya yang dijadikan hujjah). 
> 
> Sebab Allah itu menampakkan (tajalli) DiriNya
> melalui Sifat-sifatNya.
> (Lihat penjelasan Al Allamah Ibnu Qayyim dalam Al
> Fawaid). Misalnya
> SifatNya Al Khaliq, sebagai pencipta yang bisa kita
> lihat atsarnya pada
> ciptaanNya yakni alam semesta ini. Juga Sifat Ar
> Rabb-Nya yang bisa kita
> lihat atsarnya yakni aturan-aturan syari'at yang
> diturunkanNya. Atau
> Sifat Al Jamiil-Nya yang bisa kita lihat atsarnya
> yakni kesempurnaan
> keindahan alam ciptaanNya.
> 
> Maka kita mengenal Allah (ma'rifatullah) melalui
> Sifat-SifatNya yang
> diinformasikanNya kepada kita melalui Asma-AsmaNya
> yang Indah, dengan
> tanpa ta'thil (meniadakan), tahrif (memalingkan
> makna), takyif
> (membayangkan bagaimananya), dan tasybih
> (menyamakannya dengan mahluk).
> (Lihat syarah Al Aqidah Al Wasithiyah).
> 
> Maka kepada teman mbak Naning bisa ditanyakan, apa
> yang beliau maksud
> dengan ungkapan *melihat Allah*. Apabila yang
> dimaksud ialah mema'rifati
> Sifat-SifatNya maka Insya Allah tidak mengapa,
> dengan tambahan
> pengenalannya itu perlu tanpa ta'thil, tahrif,
> takyif dan tasybih.
> 
> Semoga bermanfaat.
> 
> Wallahu 'alam bish showab.
> 
> = Wizh =
> 
> -----Original Message-----
> From: assunnah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of Naning Sriwulan
> Sent: 27 April 2005 17:20
> To: assunnah@yahoogroups.com
> Subject: [assunnah] Tanya : Mengenal/Melihat Allah
> dengan Mata Batin ?
> 
> 
> 
> Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
> 
> Saya mau bertanya mengenai makna dari kalimat
> Syahadat, yang artinya : Saya bersaksi bahwa
> tidak ada Illah selain Allah 
> 
> Hal yang mendorong saya menanyakan ini adalah karena
> saya pernah ditanya oleh teman saya kalau kita
> mengucapkan syahadat berarti kita harus pula
> menyaksikan Allah, yang saya benar- benar tidak 
> mengerti.
> 
> Dia juga pernah mengajak saya untuk ikut dalam
> pengajian dia untuk mengenal Allah dengan
> sebenarnya,melihat Allah dengan mata batin kita.
> Karena
> sebenernya kita bisa berkenalan dengan Allah secara
> langsung di dunia ini. Apakah memang benar bisa
> begitu?
> 
> Yang saya tahu sekarang bahwa kita mengenal Allah
> dengan akal dan hati kita, akal kita berfikir bahwa
> semua yang ada di alam semesta ini adalah ciptaanNya
> dan hati kita mengimani bahwa Allah itu ada, dan
> berusaha mengamalkan semua perintah Allah
> berdasarkan AlQuran dan Hadits. 
> 
> Saya sering sekali berdiskusi dengan dia dan semakin
> hari saya semakin tidak mengerti dengan apa yang dia
> maksud. Saya ingin mengetahui apakah pengajian yang
> dia ikuti itu sesuai dengan AlQur'an dan hadits,
> karena dia adalah sahabat saya tercinta, saya ingin
> yang terbaik untuk dia dan juga saya. jangan sampai
> ikatan persahabatan kami terputus hanya karena
> pemahaman kami yang berbeda, padahal kami sama-sama
> Muslimah.
> 
> Mohon penjelasannya bagaimana seharusnya kita
> mengenal
> Allah sesuai Al-Qur'an dan hadits ?
>  
> Terimakasih.
> 
> Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
>





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/WwRTUD/SOnJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

------------------------------------------------------------------------
Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
------------------------------------------------------------------------ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke