BOLEHKAH WANITA PERGI DENGAN PESAWAT BILA KEADAAN AMAN BAGINYA

Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin


Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Bolehkah wanita pergi
dengan pesawat udara tanpa mahram yang menemaninya dalam kondisi yang
aman baginya ?

Jawaban
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda.

"Artinya : Wanita tidak boleh bepergian kecuali didamping oleh
mahramnya"

Beliau mengatakan hal ini diatas mimbar pada hari-hari haji. Lalu ada
seorang laki-laki berdiri dan bertanya : "Wahai Rasulullah, istriku
keluar rumah untuk berhaji, sedangkan saya ikut peperangan ini dan itu".
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "pergilah berhaji
bersama istrimu". Beliau memerintahkan laki-laki itu untuk meninggalkan
peperangan dan melaksanakan haji bersama istrinya. Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak bertanya kepadanya, apakah istrimu
dalam kondisi aman ? Atau apakah istrimu bersama wanita lain atau
tetangganya ? Ini menunjukkan keumuman larangan bagi wanita bepergian
tanpa mahramnya. Juga, karena kemungkinan bahaya bisa terjadi meskipun
di pesawat terbang. Hendaklah kita semua memperhatikan hal ini.

Lelaki yang menginginkan istrinya pergi dengan pesawat terbang ia pulang
mengantar istrinya ke bandara ? Ia akan pulang di saat istrinya masih
menunggu di pesawat. Dia akan berada dalam ruang tunggu tanpa ditemani
mahramnya. Kalaupun mulanya suaminya masuk ke ruang tunggu tanpa
bersamanya dan menemaninya hingga istrinya masuk pesawat dan take off.
Apakah tidak mungkin dalam perjalanannya peawat kembali ? Ini nyata
terjadi, bahwa pesawat kembali lagi karena ada kerusakan teknis, atau
karena kondisi cuaca. Jika kita anggap pesawatnya jalan terus dan sampai
di kota yang ditujunya, akan tetapi bandaranya sedang penuh atau cuaca
disekitar bandara tidak memungkinkan bagi pesawat untuk mendarat.
Kemudian pesawat tersebut pindah ke bandara lain. Ini suatu kemungkinan
yang bisa terjadi. Atau kita anggap bahwa pesawatnya tiba di waktu yang
telah ditentukan dan mendarat di bandara yang dituju, akan tetapi mahram
yang akan menjemputnya belum tiba karena beberapa hal yang terjadi
padanya. Atau kita anggap bahwa hal itu tidak terjadi, dan mahramnya
menjemputnya pada waktu yang tepat, masih ada kemungkinan lain, siapa
orang yang duduk di sampingnya di dalam pesawat ? Tidak mungkin seorang
wanita. Kemungkinan terbesar adalah seorang laki-laki. Laki-laki itu
bisa jadi adalah hamba Allah yang khianat, ia akan tertawa kepada wanita
itu. Mengajaknya berbicara dan bercanda denganntya, meminta nomor
teleponnya dan memberikan nomornya kepada wanita itu. Bukankah ini suatu
kemungkinan yang bisa terjadi ? Siapa yang selamat dari bahaya semacam
ini ?

Karena itu, kita dapati hikmah yang besar dari larangan Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam bagi wanita untuk bepergian tanpa mahram yang
menemaninya, tanpa merincinya dan tanpa mensyaratkannya dengan sesuatu.
Atau kita mungkin berkata. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
tidak mengetahui hal yang ghaib dan tidak mengerti tentang pesawat
terbang. Sabda beliau kita artikan bepergian dengan unta, bukan dengan
pesawat, jadi wanita tidak diperbolehkan bepergian dengan unta kecuali
dengan mahramnya, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak
tahu tentang pesawat yang mampu menemempuh jarak antara Thaif sampai
Riyadh hanya dalam waktu satu jam setengah, sedangkan unta melampuinya
dalam waktu satu bulan. Jawabnya, apabila Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam tidak mengetahui hal itu, maka sesungguhnya Tuhan beliau yang
Mahasuci mengetahuinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman.

"Artinya : Dan kami telah turunkan Al-Kitab kepadamu sebagai penjelas
dari segala sesuatunya" [An-Nahl : 89]

Saya memperingatkan saudara-saudaraku dari kenyataan yang berbahaya ini.
Yaitu meremehkan perkara perginya wanita tanpa ditemani mahramnya. Saya
juga memperingatkan bahayanya berduaan dengan sopir dalam satu mobil,
meski masih dalam kota, karena itu adalah perkara yang berbahaya. Saya
juga memperingatkan bahayanya berduaan dengan saudara suami di dalam
rumah, karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Hindarilah berkumpul dengan wanita, "Mereka bertanya,
"Bagaimana halnya saudara ipar ? "Beliau menjawab : "Saudara ipar
bagaikan kematian".

Maksudnya hati-hatilah terhadapnya dengan sepenuh hati. Yang
mengherankan bahwa sebagian ulama -semoga Allah memberi maaf kepada
mereka- menafsirkan 'Al-Hamwu Al-Mautu" dengan 'bahwa saudara ipar pasti
dan tidak bisa dihindari- akan berkumpul dengan istri saudaranya
sebagaimana kematian yang pasti akan menjumpainya"

[Durus Wa Fatawal Harami l Maki, Syaikh Ibnu Utsaimin, 3./225]


[Disalin dari kitab Al-Fatawa Al-Jami'ah Lil Mar'atil Muslimah, edisi
Indonesiap Fatwa-Fatwa Tntang wanita, terbitan Darul Haq]



http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1463&bagian=0



===============================================

The content of this message may contain the private
views and opinions of the sender and does not
constitute a formal view and/or opinion of the
company unless specifically stated.

The contents of this email and any attachments
may contain confidential and/or proprietary
information, and is intended only for the
person/entity to whom it was originally addressed.
Any dissemination, distribution or copying of this
communication is strictly prohibited.

If you have received this email in error please
notify the sender immediately by return e-mail
and delete this message and any attachments from
your system.

Please refer to http://www.newmont.com/en/disclaimer
for other language versions of this disclaimer.

================================================







------------------------------------------------------------------------
Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
------------------------------------------------------------------------ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke