Assalamu'alaikum 

Alhamdulillah

Tafadhdhol yaa akhi.. tapi mungkin lafadz arabicnya kurang sempurna. 
Ini ana nukilkan dari Ustad kita di Batam 

Wassalamu'alaikum
ABu Ghazi  

TERAPI  RASULULLAH DALAM PENYEMBUHAN PENYAKIT AL-ISYQ (CINTA)

Mukaddimah
Virus hati yang bernama cinta ternyata telah banyak memakan korban. 
Mungkin anda pernah mendengar seorang remaja yang  nekat bunuh diri 
disebabkan putus cinta, atau tertolak cintanya. Atau anda pernah 
mendengar kisah Qeis yang tergila-gila kepada Laila. Kisah cinta yang 
bermula sejak mereka bersama mengembala domba ketika kecil hingga 
dewasa. Akhirnya sungguh tragis, Qeis benar-benar menjadi gila ketika 
laila dipersunting oleh pria lain. Apakah anda pernah mengalami 
problema seperti ini atau sedang mengalaminya ? mau tau terapinya ? 
mari sama-sama kita simak terapi mujarab yang disampaikan ibn Qoyyim 
dalam karya besarnya ”Zadul Ma’ad”.

Beliau berkata: ”Gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang  
memerlukan penanganan khusus disebabkan perbedaannya dengan jenis 
penyakit lain dari segi bentuk, sebab maupun terapinya. Jika telah 
menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit 
bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit 
disembuhkan.

Allah mengkisahkan penyakit ini di dalam Alquran tentang dua tipe 
manusia, pertama wanita dan kedua  kaum homoseks yang cinta  kepada 
mardan (anak laki-laki yang rupawan). Allah mengkisahkan bagaimana 
penyakit ini telah menyerang istri Al-Azizâ€"gubernur Mesirâ€"yang 
mencintai Nabi Yusuf, dan menimpa  Kaum Luth. Allah mengkisahkan 
kedatangan para malaikat ke negeri Luth  

وَجَاءَ أَهÙ'لُ الÙ'مَدِينَةِ 
يَسÙ'تَبÙ'شِرُونَ(67)قَالَ إِنÙ`َ 
هَؤُلَاءِ ضَيÙ'فِي فَلَا تَفÙ'ضَحُونِ
(68)وَاتÙ`َقُوا اللÙ`َهَ وَلَا تُخÙ'زُونِ
(69)قَالُوا أَوَلَمÙ' نَنÙ'هَكَ عَنِ 
الÙ'عَالَمِينَ(70)قَالَ هَؤُلَاءِ 
بَنَاتِي إِنÙ' كُنÙ'تُمÙ' فَاعِلِينَ(71)
لَعَمÙ'رُكَ إِنÙ`َهُمÙ' لَفِي 
سَكÙ'رَتِهِمÙ' يَعÙ'مَهُونَ(72)

Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira 
(karena) kedatangan tamu-tamu itu. Luth berkata: "Sesungguhnya mereka 
adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku), dan 
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku 
terhina".Mereka berkata: "Dan bukankah kami telah melarangmu dari 
(melindungi) manusia?" Luth berkata: "Inilah puteri-puteri (negeri) 
ku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang 
halal)". (Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya 
mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)". Surat al-
Hijr:68/72

Kebohongan Kisah Cinta Nabi dengan Zainab Binti Jahsy

            Ada sekelompok orang yang tidak tahu menempatkan 
kedudukan Rasul sebagaimana layaknya, beranggapan bahwa  Rasulullah 
tak luput dari penyakit ini sebabnya yaitu tatkala beliau melihat 
Zaenab binti Jahsy sambil berkata kagum: ”Maha Suci Rabb yang 
membolak-balik hati” sejak itu Zaenab mendapat tempat khusus di dalam 
hati Rasulullah Saw, oleh karena itu Beliau berkata kepada Zaid bin 
Haritsah: ”Tahanlah ia di sisimu hingga Allah menurunkan ayat:

تَقُولُ لِلÙ`َذِي أَنÙ'عَمَ اللÙ`َهُ 
عَلَيÙ'هِ وَأَنÙ'عَمÙ'تَ عَلَيÙ'هِ أَم
Ù'سِكÙ' عَلَيÙ'كَ زَوÙ'جَكَ وَاتÙ`َقِ 
اللÙ`َهَ وَتُخÙ'فِي 
فِي نَفÙ'سِكَ مَا اللÙ`َهُ مُبÙ'دِيهِ 
وَتَخÙ'شَى النÙ`َاسَ وَاللÙ`َهُ أَحَقÙ`ُ 
أَنÙ' تَخÙ'شَاهُ

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah 
melimpahkan ni`mat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi ni`mat 
kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", 
sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan 
menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang 
lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri 
keperluan terhadap isterinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu 
dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mu'min untuk 
(mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak 
angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan 
adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. (al-Ahzab:37)[1]

Sebagain orang beranggapan ayat ini turun berkenaan kisah kasmaran 
Nabi, bahkan sebagian penulis mengarang buku khusus mengenai kisah 
kasmaran para Nabi dan meyebutkan kisah Nabi ini di dalamnya. Hal ini 
terjadi akibat kejahilannya terhadap Alquran dan kedudukan para 
Rasul, hingga ia memaksakan kandungan ayat apa-apa yang tidak layak 
dikandungnya dan menisbatkan kepada Rasulullah suatu perbuatan yang 
Allah menjauhkannya dari diri Beliau 

Kisah sebenarnya, bahwa zainab  binti Jahsy adalah istri  Zaid ibn 
Harisah .--bekas budak Rasulullah-- yang diangkatnya sebagai anak dan 
dipanggil dengan Zaid ibn Muhammad.  Zainab merasa lebih tinggi  
dibandingkan Zaid. Oleh Sebab itu Zaid ingin menceraikannya. Zaid 
datang menemui Rasulullah minta saran untuk  menceraikannya, maka 
Rasulullah menasehatinya agar tetap memegang zainab, sementara Beliau 
tahu bahwa Zainab akan dinikahinya jika dicerai Zaid. Beliau takut 
akan cemoohan orang jika mengawini wanita bekas istri anak angkatnya. 
Inilah yang disembunyikan Nabi dalam dirinya, dan rasa takut inilah 
yang tejadi dalam dirinya. Oleh karena itu di dalam ayat Allah 
menyebutkan karunia yang dilimpahkanNya  kepada Beliau dan tidak 
mencelanya karena hal tersebut sambil menasehatinya agar tidak perlu 
takut kepada manusia dalam hal-hal yang memang Allah halalkan baginya 
sebab Allahlah yang seharusnya ditakutinya. Jangan Sampai beliau 
takut berbuat sesuatu hal yang Allah halalkan karena takut gunjingan 
manusia, setelah itu  Allah memberitahukannya bahwa Allah langsung 
Yang  akan menikahkannya setelah Zaid menceraikan istrinya agar 
Beliau menjadi contoh bagi umatnya mengenai kebolehan menikahi bekas 
istri anak angkat, adapun menikahi bekas istri anak kandung  maka hal 
ini terlarang.sebagaimana firman Allah:

وَحَلَائِلُ أَبÙ'نَائِكُمُ الÙ`َذِينَ 
مِنÙ' أَصÙ'لَابِكُمÙ'

(dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu) (an-
Nisa :23). Allah berfirman dalam surat lain:”

مَاكَانَ مُحَمÙ`َدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنÙ' 
رِجَالِكُمÙ'

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di 
antara kamu, .(al-Ahzab: 40) Allah berfirman di pangkal surat ini

:وَمَا جَعَلَ أَدÙ'عِيَاءَكُمÙ' 
أَبÙ'نَاءَكُمÙ' ذَلِكُمÙ' قَوÙ'لُكُمÙ' 
بِأَفÙ'وَاهِكُمÙ'

 Dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu 
(sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. 
(al--Ahzab:4)Perhatikanlah bagaiamana pembelaan terhadap Rasulullah 
ini, dan bantahan terhadap orang-orang yang mencelanya. Wabillahi at-
Taufiq.

Tidak dipungkiri bahwa Rasulullah  sangat mencintai istri-istrinya. 
Aisyah adalah istri yang paling dicintainy, namun kecintaannya kepada 
Aisyah dan kepada lainnya tidak dapat menyamai cintanya tertinggi , 
yakni cinta kepada Rabbnya. Dalam hadis shahih :

وَلَوÙ' كُنÙ'تُ مُتÙ`َخِذًا مِنَ 
النÙ`َاسِ خَلِيلًا لَاتÙ`َخَذÙ'تُ 
أَبَا بَكÙ'رٍ 

Andaikata aku dibolehkan mengambil seorang kekasih dari salah seorang 
penduduk bumi maka aku akan menjdikan Abu Bakar sebagai kekasih[2]

Kriteria Manusia yang  Berpotensi Terjangkit Penyakit al-isyq

Penyakit al-isyq akan menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari 
rasa   mahbbah (cinta) kepada Allah, selalu berpaling dariNya dan 
dipenuhi kecintaan kepada selainNya. Hati yang penuh cinta kepada 
Allah dan rindu bertemu dengaanNya pasti akan  kebal terhadap 
serangan  virus ini.sebagaimana yang  terjadi dengan Yusuf alaihis 
salam:” 

كَذَلِكَ لِنَصÙ'رِفَ عَنÙ'هُ السÙ`ُوءَ 
وَالÙ'فَحÙ'شَاءَ إِنÙ`َهُ مِنÙ' 
عِبَادِنَا الÙ'مُخÙ'لَصِينَ

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) 
dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita 
itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, 
agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. 
Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.….
(Yusuf:24) 

Nyatalah bahwa Ikhlas merupakan immunisasi manjur yang dapat menolak 
virus ini dengan berbagai dampak negatifnya berupa perbuatan jelek 
dan keji.Artinya  memalingkan seseorang dari kemaksiatan harus dengan 
menjauhkan berbagai sarana yang menjurus ke arah itu .

Berkata ulama Salaf:” penyakit cinta adalah getaran hati yang kosong 
dari segala sesuatu selain apa yang dicinta dan dipujanya. Allah 
berfirman mengenai Ibu Nabi Musa:

وَأَصÙ'بَحَ فُؤَادُ أُمÙ`ِ مُوسَى 
فَارِغًا إِنÙ' كَادَتÙ' لَتُبÙ'دِي بِهِ

Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia 
menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan 
hatinya(al-Qasas:11) yakni kosong dari segala sesuatu kecuali Musa  
karena sangat cintanya   kepada Musa dan bergantungnya hatinya kepada 
Musa.

Bagaimana virus ini bisa berjangkit ?

Penyakit al-isyq terjadi dengan dua sebab, pertama: Karena 
mengganggap indah apa-apa yang dicintainya. Kedua: perasaan ingin 
memiliki apa yang dicintainya. Jika salah satu dari dua faktor ini 
tiada niscaya virus tidak akan berjangkit. Walaupun Penyakit kronis 
ini telah membingungkan banyak orang dan sebagian pakar berupaya  
memberikan terapinya, namun solusi yang diberikan belum mengena.

Makhluk Diciptakan Saling Mencari Yang Sesuai Dengannya

Berkata Ibn al-Qayyim: ketetapan Allah Swt dengan hikmahNya  
menciptakan makhlukNya dalam kondisi saling mencari yang sesuai 
dengannya, secara fitrrah saling tertarik dengan jenisnya, sebaliknya 
akan menjauh dari yang berbeda dengannya. 

Rahasia adanya percampuran dan kesesuaian di alam ruh akan 
mengakibatkan adanya keserasian serta kesamaan, sebagaimana adanya 
perbedaan di alam ruh akan berakibat tidak adanya keserasian dan 
kesesuaian. Dengan cara inilah tegaknya urusan manusia. Allah 
befirman:

 :”هُوَ الÙ`َذِي خَلَقَكُمÙ' مِنÙ' 
نَفÙ'سٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنÙ'هَا 
زَوÙ'جَهَا لِيَسÙ'كُنَ إِلَيÙ'هَا

Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia 
menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. (al-isyq-
A’raf :189)

Dalam ayat ini Allah menjadikan sebab perasaan tentram dan senang 
seorang lelaki terhadap pasangannya karena berasal dari jenis dan 
bentuknya. Jelaslah faktor pendorong cinta tidak bergantung dengan 
kecantikan rupa, dan tidak pula karena adanya kesamaan dalam tujuan 
dan keingginan, kesamaan bentuk dan dalam mendapat petunjuk, walaupun 
tidak dipungkiri bahwa hal-hal ini merupakan salah satu penyebab 
ketenangan dan timbulnya cinta.

Nabi pernah mengatakan dalam sebuah hadisnya

  الÙ'أَرÙ'وَاحُ جُنُودٌ مُجَنÙ`َدَةٌ 
فَمَا تَعَارَفَ مِنÙ'هَا ائÙ'تَلَفَ 
وَمَا تَنَاكَرَ مِنÙ'هَا اخÙ'تَلَفَ  

“Ruh-ruh itu ibarat tentara yang saling berpasangan, yang saling 
mengenal sebelumnya  akan menyatu dan yang saling mengingkari akan 
berselisih[3]  

Dalam Musnad Imam Ahmad diceritakan  bahwa asbabul wurud  hadis ini 
yaitu ketika seorang wanita penduduk Makkah yang selalu membuat orang 
tertawa hijrah ke Madinah  ternyata dia tinggal dan bergaul dengan 
wanita yang sifatnya sama sepertinya yaitu senang membuat orang 
tertawa. Karena itulah nabi mengucapkan hadis ini.

Karena itulah Syariat Allah akan menghukumi sesuatu menurut  
jenisnya, mustahil syariat menghukumi dua hal yang sama dengan 
perlakuan perbeda atau mengumpulkan dua hal yang kontradiktif. Barang 
siapa yang berpendapat lain  maka jelaslah karena minimnya ilmu 
pengetahuannya terhadap syariat ini atau kurang memahami kaedah 
persamaan dan sebaliknya. 

Penerapan kaedah ini tidak saja berlaku di dunia lebih dari itu akan  
diterapkan pula di akhirat, Allah berfirman:”

احÙ'شُرُوا الÙ`َذِينَ ظَلَمُوا 
وَأَزÙ'وَاجَهُمÙ' وَمَا كَانُوا 
يَعÙ'بُدُونَ(

kepada malaikat diperintahkan): "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim 
beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka 
sembah( as-Saffat:23)

Umar ibn Khtaab dan seteelahnya Imam Ahmad  pernah berkata mengenai 
tafsiran  “azwajahum” yakni yang  sesuai dan mirip dengannya .Allah 
juga berfirman:” 

وَإِذَا النÙ`ُفُوسُ زُوÙ`ِجَتÙ'

dan apabila jiwa dipertemukan (at-Takwir: 7) 

Yakni setiap orang akan digiring dengan orang-orang yang sama 
prilakunya dengannya, Allah akan menggiring antara orang-orang yang 
saling mencintai kareNya di dalam surga dan akan menggiring orang â€"
orang yang saling bekasih-kasihan diatas jalan syetan di neraka 
Jahim, tiap oran akan digiring dengan siapa yang dicintainya mau 
tidak mau. Di dalam mustadrak al-isyq-Hakim disebukan bahwa Nabi Sa 
bersabda:”Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum kecuali akan 
digirim bersama mereka kelak”[4] 

Cinta dan Jenis-jenisya 

Cinta memiliki berbagai macam jenis dan tingkatan, yang tertinggi dan 
paling mulia adalah mahabbatu fillah wa lillah (cinta karena Allah 
dan di dalam Agama Allah ) yaitu cinta yang mengharuskan mencintai 
apa-apa yang dicintai Allah, yang  dilakukan berlandaskan  cinta 
kepada Allah dan RasulNya.

Cinta berikutnya adalah cinta yang terjalin karena adanya  kesamaan 
dalam  cara hidup, agama, mazhab, idiologi, hubungan kekeluargaaan, 
profesi dan kesamaan dalam hal-hal lainnya.

Diantara jenis cinta lainnya yakni cinta  yang motifnya karena inggin 
mendapatkan  sesuatu dari yang dicintainya, baik dalam bentuk 
kedudukan, harta, pengajaran dan bimbingan, ataupun kebutuhan 
biologis. Cinta yang didasari hal-hal seperti tadiâ€"yaitu al-mahabbah 
al-‘ardiyah-- akan hilang bersama hilangnya apa-apa yang inggin 
didapatnya dari orang yang dicintai. Yakinlah bahwa orang yng 
mencintaimu  karena sesuatu akan meninggalkanmu ketika dia telah 
mendapat apa yang diinginkannya darimu.      

Adapun cinta lainnya adalah cinta yang berlandaskan adanya  kesamaan 
dan kesesuaian antara yang menyinta dan yang dicinta. Mahabbah al-
isyq termasukCinta jenis ini tidak akan sirna kecuali jika ada 
sesuatu yang menghilangkannya. Cinta jenis ini, yaitu berpadunya ruh 
dan jiwa, oleh karena itu tidak terdapat pengaruh yang begitu besar 
baik beruparasa  was-was, hati yang gundah gula maupun kehancuran 
kecuali pada cinta jenis ini.

 Timbul pertanyaan bahwa cinta ini merupakan bertemunya ikatan batin 
dan ruh, tetapi mengapa  ada cinta yang bertepuk sebelah tangan? 
Bahkan kebanyakan cinta seperti ini hanya sepihak dari orang yang 
sedang kasamaran saja, jika cinta ini  perpaduan jiwa dan ruh maka 
tentulah cinta itu akan terjadi antara kedua belah pihak bukan 
sepihak saja?

Jawabnya yaitu bahwa tidak terpenuhinya hasrat disebabkan kurangnya 
syarat tertentu, atau adanya penghalang sehingga tidak terealisasinya 
cinta antara keduanya. Hal ini disebabkan tiga faktor, pertama: bahwa 
cinta ini sebatas cinta karena adanya kepentingan, oleh karena itu 
tidak mesti keduanya saling mencintai, terkadang yang dicintai malah 
lari darinya. Kedua: adanya penghalang sehingga dia tidak dapat 
mencintai orang yang dicintanya, baik karena adanya cela dalam 
akhlak, bentuk rupa, sikap dan faktor lainnya. Ketiga: adanya 
penghalang dari pihak orang yang dicintai.

Jika penghalang ini dapat disingkirkan maka akan terjalin benang- 
benang cinta antara keduanya. Kalau bukan karena kesombongan, hasad, 
cinta kekuasaan dan permusuhan dari orang-orang kafir, niscaya para 
rasul-rasul akan menjadi orang yang paling mereka cintai lebih dari 
cinta mereka kepada diri, keluarga dan harta.

Terapi penyakit al-isyq

            Sebagai salah satu jenis penyakit, tentulah  al-isyq dapt 
disembuhkan dengan terapi-terapi tertentu. Diantara terapi tersebut 
adalah sebagai berikut:

            Jika terdapat peluang bagi orang yang sedang kasmaran 
tersebut untuk meraih cinta orang yang dikasihinya dengan ketentuan 
syariat dan suratan taqdirnya, maka inilah terapi yang paling utama. 
Sebagaimana terdapat dalam sahihain dari riwayat Ibn Masud 
Radhiyallahu ᮨu, bahwa Rasulullah Shallallahu ᬡihi wa Sallam bersabda:

يَا مَعÙ'شَرَ الشÙ`َبَابِ مَنِ 
اسÙ'تَطَاعَ مِنÙ'كُمُ الÙ'بَاءَةَ 
فَلÙ'يَتَزَوÙ`َجÙ' وَمَنÙ' لَمÙ' 
يَسÙ'تَطِعÙ' فَعَلَيÙ'هِ 
بِالصÙ`َوÙ'مِ فَإِنÙ`َهُ لَهُ وِجَاءٌ *

Hai sekalian pemuda, barang siapa yang mampu untuk menikah mak 
hendaklah dia menikah , barang siap yang belum mampu maka hendaklah 
berpuasa  karena puasa dapat menahan dirinya dari ketergelinciran 
(kepada perbuatan zina).

 Hadis ini memberikan dua solusi, solusi utama, dan solusi pengganti. 
Solusi petama adalah menikah, maka jika solusi ini dapat dilakukan 
maka tidak boleh mencari solusi lain. Ibnu Majah meriwaytkan dari 
Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللÙ`َهِ صَلÙ`َى اللÙ`َهم 
عَلَيÙ'هِ وَسَلÙ`َمَ لَمÙ' نَرَ لِلÙ'م
ُتَحَابÙ`َيÙ'نِ مِثÙ'لَ النÙ`ِكَاحِ*

             Aku tidak pernah melihat ada dua orang yang saling 
mengasihi selain melalui jalur pernikahan.

 Inilah tujuan dan anjuran Allah untuk menikahi wanita, baik yang 
merdeka ataupun budak dalam firman-Nya:

يُرِيدُ اللÙ`َهُ أَنÙ' يُخَفÙ`ِفَ 
عَنÙ'كُمÙ' وَخُلِقَ الÙ'إِنÙ'سَانُ 
ضَعِيفًا

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan 
bersifat lemah.(an-Nisa:28)

            Allah menyebutkan dalam ayat ini keringanan yang 
diberikannya terhadapa hambaNya dan kelemahan manusia untuk menahan 
syahwatnya denga nmembolehkan mereka menikahi para wanita  yang baik-
baik dua, tiga ataupun empat,sebagaimana Allah membolehkan bagi 
mereeka mendatangi budak-budak wanita mereka. Sampai-sampai Allah 
membuka bagi mereka pintu untuk menikahi budak-budak wanita jika 
mereka butuh sebagai peredam syahwat, keringanan dan rahmat iNya 
terhadap makluk yang lemah ini..

            Jika terapi pertama tidak dapat dilakukan  karena 
tertutupnya peluang menuju orang yang dikasihinya karena ketentuan 
syar’i dan takdir, penyakit ini bisa  semangkin ganas. Adapun 
terapinya harus dengan meyakinkan dirinya bahwa apa-apa yang 
diimpikannya mustahil terjadi, lebih baik baginya untuk segera 
melupakannya. Jiwa yang berputus asa untuk mendapatkan sesuatu, 
niscaya akan tenang dan tidak lagi mengingatnya. Jika ternyata belum 
terlupakan, akan berpengaruh terhadap jiwanya sehingga semangkin 
menyimpang jauh. 

            Dalam kondisi seperti ini wajib baginya untuk mencari 
terapi lain yaitu dengan mengajak akalnya berfikir bahwa 
menggantungkan hatinya kepada sesuatu yang mustahil dapat dijangkau 
adalah perbuatan gila, ibarat pungguk merindukan bulan. Bukankah 
orang-orang akan mengganggapnya termasuk ke dalam kumpulan  orang-
orang yang tidak waras?

            Apabila kemungkinan untuk mendapatkan apa yang 
dicintainya  tertutup karena larangan syariat, terapinya adalah 
dengan mengangap bahwa yang dicintainya itu bukan ditakdirkan menjadi 
miliknya. Jalan keselamatan adalah dengan menjauhkan dirinya dari 
yang dicintainya.Dia harus merasa bahwa pintu kearah yang diingininya 
tertutup, dan mustahil tercapai. 

            Jika ternyata jiwanya yang selalu menyuruhnya kepada 
kemungkaran masih tetap menuntut, hendaklah dia mau meninggalkannya 
karena dua hal,pertama karena takut(kepada Allah)yaitu dengan 
menumbuhkan perasaan bahwa ada hal yang lebih layak dicintai, lebih 
bermanfaat,lebih baik dan lebih kekal. Seseorang yang berakal  jika 
menimbang-nimbang antara mencintai sesuatu yang cepat sirna dengan  
sesuatu yang  lebih layak untuk dicintai, lebih bermanfaat, lebih 
kekal dan lebih nikmat, akan memilih yang lebih tinggi derajatnya. 
Jangan sampai engkau menggadaikan kenikmatan abadi yang tidak 
terlintas dalam pikiranmu  dengan kenikmatan sesaat yang segera 
berbalik menjadi sumber penyakit. Ibarat orang yang sedang bermimpi 
indah, ataupun menghayal terbang melayang jauh, ketika tersadar 
ternyata hanyalah mimpi dan khayalan, akhirnya sirnalah segala 
keindahan semu, tinggal keletihan, hilang nafsu dan kebinasaan 
menunggu.

            Kedua keyakinan bahwa berbagai resiko yang sangat 
menyakitkan akan ditemuinya jika dia gagal melupakan yang 
dikasihinya, dia akan mengalami dua hal yang menyakitkan sekaligus, 
yaitu:gagal dalam mendapatkan kekasih  yang diinginkannya,dan bencana 
menyakitkan dan siksa  yang pasti akan menimpanya. Jika yakin bakal 
mendapati dua hal menyakitkan ini niscaya akan mudah baginya 
meninggalkan perasaan ingin memiliki yang dicinta.Dia akan bepikir 
bahwa  sabar menahan diri itu lebih baik. Akal, agama , harga diri 
dan kemanusiaannya akan memerintahkannya  untuk bersabar sedikit  
demi mendapatkan kebahagiaan yang abadi. Sementara kebodohan, hawa 
nafsu, kezalimannya kan memerintahkannya untuk mengalah mendapatkan 
apa yang dikasihinya . orang yang terhindar adalah orang-orang yang 
dipelihara oleh Allah.

            Jika hawa nafsunya masih tetap ngotot dan tidka terima 
dengan terapi tadi, maka hendaklah berfikir mengenai dampak negatif 
dan kerusakan yang akan ditimbulkannya segera, dan kemasalahatan yang 
akan gagal diraihnya. Sebab mengikuti hawa nafsunya  akan menimbulkan 
kerusakan dunia dan menepis kebaikan yang datang, lebih parah lagi 
dengan memperturutkan hawa nafsu ini akan menghalanginya  untuk 
mendapat petunjuk yang merupakan kunci keberhasilannya dan 
kemaslahatannya.

            Jika terapi ini tidak mempan juga untuknya, hendaklah dia 
selalu mengingat sisi-sisi kejelekan kekasihnya,dan hal-hal yang 
membuatnya dampat menjauh darinya, jika dia mau mencari-cari 
kejelekan yang ada pada kekasihnya niscaya dia akan mendapatkannya 
lebih dominan dari keindahannya, hendaklah dia banyak bertanya  
kepada orang-orang yang berada disekeliling kekasihnya tentang 
berbagai kejelekannya yang tersembunyi baginya. Sebab sebagaiman 
kecantikan adalah faktor pendorong seseorang untuk mencintai 
kekasihnya demikian pula kejelekan adalah pendorong kuat agar dia 
dapat membencinya dan menjauhinya. Hendaklah dia mempertimbangkan dua 
sisi ini dan memilih yang terbaik baginya. Jangan sampai terperdaya 
dengan kecantikan kulit dengan membandingkannya dengan orang yang 
terkena penyakit sopak dan kusta, tetapi hendaklah dia memalingkan 
pandangannnya kepada kejelelekan sikap dan prilakunya, hendaklah dia 
menutup matanya dari kecantikan fisik dan  melihat  kepada kejekan 
yang diceritakan mengenainya dan kejelekan hatinya.

            Jika  terapi ini masih saja tidak mempan baginya, maka 
terapi terakhir adalah mengadu dan  memohon dengan jujur kepada Allah 
yang senantiasa menolong orang-orang yang ditimpa musibah jika 
memohon kepadaNya, hendaklah dia menyerahkan jiwa sepenuhnya  
dihadapan kebesaranNya, sambil memohon, merendahkan dan menghinakan 
diri. Jika dia dapat melaksankan terapi akhir ini, maka sesunguhnya 
dia telah membuka pintu taufik (pertolongan Allah). Hendaklah dia 
berbuat iffah (menjaga diri) dan menyembunyikan perasaannya, jangan 
sampai dia menjelek-jelekkan kekasihanya dan mempermalukannya 
dihadapan manusia, ataupun menyakitinya, sebab hal tersebut adalah 
kezaliman dan melampaui batas.

Penutup

            Demikianlah kiat-kiat khusus untuk menyembuhkan penyakit 
ini. Namun ibarat kata pepatah:” mencegah lebih baik daripada 
mengobati “maka sebelum terkena lebih baik menghindar. Bagaimana cara 
menghindarinya? tidak lain dengan tazkiyatun nafs. Semoga pembahasan 
ini bermanfaat.

                        Diterjemahkan oleh: Ahmad Ridwan,Lc (Abu 
Fairuz Al-Medani) 

                        Dari kitab : Zadul Ma’ad fi hadyi khairi Ibad 
juz 4/hlm. 265-274


------------------------------------------------------------------
[1] Ini berita batil yang diriwayatkan oleh Ibn Sa’ad dalam “ at-
Tabaqat”8/101-102, dan al-Hakim 3/23 dari jalan Muhammad ibn Umar al â€"
Waqidi seorang yang Matruk (ditinggalkan)-- dan sebagian menggapnya 
sebagai pemalsu hadis, dari Muhakmmad ibn  Yahya ibn Hibban--seorang 
yang siqah  --namun riwayat yang diriwayatkannya dari Nabi sekuruhnya 
mursal. Kebatilah riwayat ini telah diterangkan oleh para  ulama 
almuhaqqiqin. Mereka berkata:” Penukil riwayat ini dan yang 
menggunakan ayat ini sebagai dalil terhadap prasangka buruk mereka   
mengenai Rasulullah sebenranya tidak meletetakkan kedudukan 
kenabianRasulullah sebagaimana layaknya, dan tidak mengerti makna 
kemaksuman Beliau. Sesungguhnya yang disembunayikan Nabi  di dalam 
dirinya  dan belakangan Allah nampakkan  adalah berita yang Allah 
sampaikan padanya bahwa kelak Zaenab akan menjadi istrinya. Faktor 
yang membuat nabi menyembunyikan berita ini tidak lain disebabkan 
perasaan takut beliau terhadap perkataan orang bahwa Beliau tega 
menikahi istri anak angkatnya . Sebenarnya dengan  kisah ini Allah 
ingin membatakan tadisi jahiliyyah ini dalam hal adopsi , yaitu 
dengan menikahkan Rasulullah dengan istri anak angkatnya.Peristiwa 
yang terjadi dengan Rasulullah ini sebagai pemimpin manusia akan 
lebih diterima dan mengena di hati mereka.. Lihat “Ahkam Alquran” 
3/1530,1532 karaya Ibn Arabi dan “Fathul Bari8/303, Ibn Kastir 3/492, 
dan Ruhul Ma’ani 22/24-25. 

[2] Hadis diriwaytkan oleh Bukhari 7/15 dalam bab fadhail sahabat 
Nabi, dari jalan Abdullah ibn Abbas, dan diriwayatkan oleh Imam 
Muslim (2384) dalam fadailSahabat, bab keutamaan Abu Bakar, dari 
jalan Abdullah ibn Masud, dan keduanya sepakat meriwayatkan dari 
jalan Abu Sa’id al-khudri.

[3] Hadis Riwayt Bukhari 7/267dari hadis ‘Aisyah secara muallaq, dan 
Muslim (2638)dari jalan Abu Hurairah secara mausul

[4] Diriwayatkan oleh Ahmad 6/145, 160, dan an-Nasai dari 
jalan  ‘Aisyah  Bahwa Rasulullah Saw bersabda:”Aku bersumpah 
terhadap  tiga hal, Allah tidak akan menjadikan orang-orang yang 
memiliki saham dalam Islam sama dengan orang yang tidak memiliki 
saham, saham itu yakni: Sholat, puasa dan zakat. Tidak lah Allah 
mengangkat seseorang di dunia, kemudain ada selainNya yang dapat 
mengankat (derajatnya) di hari kiamat. Tidaklah seseorang mencintai 
suatu kaum  kecuali kelak Allah akan menggumpulkannya bersama(di 
akhirat). Kalau boleh aku bersumpat terhadap yang keempat  dan 
kuharap aku tiodak berdosa dalam hal ini yaitu tidaklah seseorang 
memberi pakaian kepada orang lain (untuk menutupi auratnya)kecuali 
Allah akn memberikannya pakaian penutup di hari kiamat”. Para perawi 
hadis ini stiqah kecuali Ssyaibahal-khudri( di dalam Musnad di tulis 
keliru dengan al-isyq-hadromi). Dia meriwayatkan dari Urwah, dan dia 
tidak di tsiqahkan kecuali oleh Ibn Hibban, namun ada syahidnya dari 
hadisjIbn Masud dari jalur Abu Ya’la, dan Thabrani dari jalur Abu 
Umamah, dengan kedua jalan ini hadis ini menjadi sahih.




--- In assunnah@yahoogroups.com, "isyhadubiannamuslim" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
> 
> Innalhamdalillah ash shalaatu was sallamu 'ala rasulillah.
> Ana mau tahu bagaimana agar kita bisa menghilangkan al isyq. Karena 
ia bisa mengganggu aktiftas dan pikiran kita (Wal Iyadzubillah). Dan 
fenomena ini adalah trend saat ini, ana sering di tanya 'anak-anak 
muda' bila ada forum pengajian.
> 
> Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
> Abu Nidia Aidin Alaik Al Marghasary
> 13 SHawwal 1399
>




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

------------------------------------------------------------------------
Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
------------------------------------------------------------------------ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke