BENIH TAKFIR DALAM TUBUH UMAT

Oleh
Syaikh Abu Usamaha Salim bin Ied Al-Hilali


Fitnah ini akan berlangsung terus sebagaimana dikabarkan Nabi. Dalam hadits 
Ibnu Umar dalam sunan Ibnu Majah (disebutkan) : “Akan tumbuh generasi yang 
membaca Al-Qur’an. Ketika sebuah generasi habis, maka akan datang generasi 
berikutnya sampai datang di tengah-tengah mereka Dajjal”. Mereka adalah 
Khawarij. Setiap kali pupus satu generasi, akan tumbuh generasi baru. 
Demikian seterusnya hingga muncul Dajjal ditengah pasukan mereka yang 
dimobilisasi untuk melawan kaum muslimin. Mereka adalah para pengikut 
Dajjal. Dajjal yang menyebarkan kerusakan dimuka bumi, dari barat sampai 
timur, dari utara sampai selatan. Orang-orang Khawarij ini adalah tentara 
Dajjal di akhir zaman, mereka mendukung kekuasaan Dajjal dan mendukung 
kerusakan yang dilakukan Dajjal. Wal’iyyadzu billah tabaraka wa ta’ala.

Inilah yang kita lihat di lapangan. Muculnya jama’ah-jama’ah takfir dan 
menodongkan senjata mereka kehadapan umat Islam. Hasilnya, (ialah) pemboman, 
perusakan, pembunuhan dan pengusiran penduduk.

Peristiwa ini juga terjadi dihadapan anda. Lihat misalnya, apa yang terjadi 
beberapa tahun silam ketika muncul golongan ekstrimis di Aljazair. Mereka 
melakukan pembunuhan, perusakan-perusakan dan penodaan terhadap kehormatan 
dengan dalih Islam di bawah panji jihad, atau dalih melawan himpitan politik 
dan seabreg dalih besar lainnya. Sebenarnya mereka pernah bertanyan kepada 
para ulama. Dan ulamapun telah memberikan nasihat kepada mereka. Namun 
mereka menutup telinga dan tetap keras kepala.

Fitnah mereka mulai terjadi tahun 90-an hingga kini. Hasil yang 
diakibatkannya adalah, setengah juta orang Islam terbunuh. Setengah juta 
orang terbunuh hanya dalam waktu sepuluh tahun, di tangan orang yang mengaku 
dirinya muslim, mengaku berbuat untuk Islam dan mengaku bahwa mereka 
berjihad di jalan Allah.

Sementara, negeri Islam Aljazair, ketika melancarkan perang kemerdekaannya 
melawan penjajah Perancis selama seratus tiga puluh tahun, hanya 
mengorbankan satu juta syahid. Apabila korban di tangan orang Islam saja 
mencapai setengah juta jiwa dalam waktu sepuluh tahun, bagaimana jika fitnah 
ini berlangsung selama seratus tiga puluh tahun ? Berapa korban yang akan 
jatuh ? Maka akan menghabisi masyarakat muslim di sana!

Sebelumnya di Suriah, juga ada kelompok ekstrim yang memberontak dengan 
semboyan-semboyan membahana dan slogan-slogan besar. Maka terjadilah apa 
yang terjadi, pembunuhan, pengusiran penduduk, dan pengeboman. Bahkan ada 
sebuah kota, yaitu kota Hamah, total hancur-lebur disebabkan oleh ulah 
mereka, dengan menelan korban tewas empat puluh ribu jiwa dan penduduknya.

Itulah ulah mereka, penyembelihan, perusakan, peledakan, dan teror terhadap 
masyarakat yang terusik rasa amannya. Di sana sini ada ranjau darat, bom 
mobil, granat dan pembunuhan-pembunhan misterius. Akan tetapi kemanapun 
mereka pergi, sesungguhnya Allah senantiasa mengawasi!

Tidak ada satu jengkal negeri kaum musliminpun yang selamat dari fitnah ini. 
Dan negeri ini, negeri Islam yang penduduknya paling banyak di antara 
negeri-negeri Islam lainnya, juga tidak selamat dari ulah mereka, dari 
perusakan mereka, dari pemboman mereka dan dari terror mereka.

Hal ini, atau beberapa hari sebelumnya, juga terjadi di negara Haramain. 
Semoga Allah menjaganya dan menjaga seluruh negara Islam dari ulah tangan 
para perusak itu. Dan semoga Allah membasmi mereka. Setiap negeri kaum 
muslimin, senantiasa terancam dengan keberadaan mereka.

Karena itu, kita wajib berhati-hati terhadap bahaya pemikiran ini. Pemikiran 
yang secara lahir kelihatan indah, tetapi disebaliknya menyimpan kebusukan. 
Ada banyak sebab mengapa hal itu terjadi. Namun akan saya sebutkan secara 
garis besar pada tiga sebab.

[1]. Semangat keagamaan yang ada pada para pemuda, namun disertai kebodohan 
terhadap syari’at dan terhadap maksud-maksud agama.

[2]. Semangat buta ini dimanfaatkan oleh para hizbiyyin dan harakiyyin, 
terutama yang terpengaruh pemikiran Sayyid Qutb dan Muhammad Qutb. 
Sesungguhnya kelompok-kelompok ghuluw dan jama’ah-jama’ah takfir lahir 
karena terinspirasi oleh buku-buku mereka berdua, sebagaimana pengakuan 
tokoh besar mereka. Kelompok-kelompok itu memanfaatkan semangat para pemuda 
yang bodoh ini dengan mengarahkan mereka untuk mengkafirkan para 
penguasanya, mengkafirkan negerinya dan mengkafirkan umatnya sehingga mereka 
menjadi perusak dan menjadi bencana bagi negeri mereka.

[3]. Ditambah lagi, ada tangan-tangan tersembunyi serta pihak-pihak yang 
mempunyai kaitan dengan orang-orang kafir, mengail di air keruh, ikut 
memanfaatkan kebodohan ini, kemudian mengarahkannya untuk mengadakan 
kerusakan, penghancuran dan menimbulkan kekacauan di negerinya kaum 
muslimin. Semua itu diatasnamakan Islam, padahal Islam berlepas diri dari 
itu semua. As-Salafiyah juga berlepas diri dari itu semua.

Islam adalah agama yang menjunjung keamanan, kesentausaan, dan ketentraman, 
Islam mempersatukan kata dan hubungan. Sedangkan Salafiyah adalah dakwah 
menuju Kitab Allah, Sunnah Rasulullah dan manhaj Salaf. Maka dakwah 
Salafiyah sangat memperhatikan keamanan kaum muslimin dan sangat 
memperhatikan keamanan negeri kaum muslimin, seperti halnya dakwah Salafiyah 
juga sangat memperhatikan keamanan kaum muslimin serta bersemangat untuk 
mempersatukan bahasa serta negeri kaum muslimin. Karena itu, kita wajib 
merujuk kepada ulama besar kita.

Dalam masalah-masalah krusial, kita harus bertanya kepada ulama-ulama besar, 
tidak boleh bertanya kepada ulama kecil. Masalah-masalah besar hanya bisa 
dijawab oleh ulama-ulama besar. Dahulu ulama besar yang telah wafat seperti 
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Syaikh Ibnu Baz dan Syaikh Utsaimin 
pernah mengeluarkan fatwa untuk para pemuda, bahwa kegiatan-kegiatan 
(merusak) itu adalah tidak syar’i, tidak boleh dikerjakan oleh para pemuda 
harus mempejari agamanya serta berpegang teguh pada Sunnah Rasulullah. Para 
pemuda harus duduk disekeliling ulama supaya bahasa dan barisannya bisa 
bersatu. Semantara para musuh, baik dari dalam maupun dari luar tidak mampu 
mengusik barisan kita.

Saya berdoa agar Allah mempersatukan kita, menolong kita untuk menghadapi 
musuh, dan agar Allah menjadikan izzah terlimpah bagi Islam, kaum muslimin 
dan siapa saja yang membela Islam. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa untuk 
melakukan itu semua.

Sumber http://www.almanhaj.or.id

[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun VIII/1425H/2005M Rubrik 
Liputan Khusus yang diangkat dari ceramah Syaikh Abu Usamah Salim bin Ied 
Al-Hilali Tanggal 5 Desember 2004 di Masjid Istiqlal Jakarta]

_________________________________________________________________
FREE pop-up blocking with the new MSN Toolbar - get it now! 
http://toolbar.msn.click-url.com/go/onm00200415ave/direct/01/





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

------------------------------------------------------------------------
Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
------------------------------------------------------------------------ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke