>From: Novareza Klifartha <[EMAIL PROTECTED]>
>Date: Sat Nov 26, 2005  5:23 pm
>Subject: Fitnah Merajalela
>Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
>Saat ini keadaan kaum muslimin berada dalam cobaan yang sangat 
>berat. Yang paling saya rasakan adalah kebanyakan orang sudah 
>sangat sulit menerima dalil (tidak peduli buat mereka shahih atau 
>tidak), terutama karena adanya aksi-aksi 'spektakuler' seperti bom 
>bunuh diri tsb. Hal yang sangat menyedihkan ketika kalangan ahlus 
>sunnah 'dicap' sama dengan hizbi2 yang salah dalam kaidah-kaidah
>memahami dalil (karena tidak mengikuti kaidah para ulama salaf).
>Mohon apabila di antara para ustadz sekalian apabila ada artikel 
>fatwa dari ulama yang berisi nasehat2 bagaimana ber-istiqomah dalam 
>kondisi seperti ini tolong dipostingkan ke milis ini.
>Jazakumullah.

Alhamdulillah,
Saya ringkaskan tulisan mengenai fitnah dari buku Al-Fiqhu Fiddin Ishmatan 
Minal Fitan edisi Indonesia Jalan Keluar Dari Fitnah. Oleh Syaikh Dr Shalih 
bin Fauzan Alu Fauzan, untuk lebih jelaskan silakan membaca buku tersebut 
secara seksama, semoga bermanfaat.

Fitnah adalah cobaan dan ujian, untuk menampakkan dengan ujian ini siapa 
yang jujur keimanannya, yang kokoh aqidahnya dan siapa yang mudzabdzab 
(plin-plan) yang mudah terombang-ambing pada tiupan pertama badai fitnah

Dan fitnah-fitnah itu banyak macamnya. Akan semakin banyak, semakin besar 
dan semakin baru pada akhir zaman. Firnah itu banyak ragamnya, dan manusia  
hidup bersama fitnah-fitnah itu pada setiap sisi kehidupannya, akan tetapi 
ada yang mengurangi dan ada pula yang memperbanyak fitnah tersebut dan Allah 
Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwasanya harta dan anak-anak adalah 
fitnah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Artinya : Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) di 
sisi Allah lah pahala yang besar” [At-Taghaabun : 15]

Allah Azza wa Jalla berfirman.

“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-harta mu dan 
anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat 
demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi” [Al-Munaafiquun : 9]

Harta dan anak adalah fitnah. Barangsiapa yang lebih mementingkan kecintaan 
kepada harta, anak, negara, keluarga, perdagangan dan tempat tinggal di atas 
kecintaan kepada Allah dan RasulNya maka tunggulah sejelek-jelek akibatnya. 
Allah Azza wa Jalla  berfirman.

“Artinya : Katakanlah : “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, 
isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, 
perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal 
yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan 
(dari) berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan 
keputusanNya” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik” 
[At-Taubah : 24]

Maka harta dan anak adalah fitnah, dan isteri juga fitnah, Allah Azza wa 
Jalla berfirman.

“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara 
isteri-isterimu dan anak-anakmua ada yang menjadi musuh bagimu, maka 
hati-hatilah kamu terhadap mereka” [At-Taghaabun : 14]

Maka janganlah kalian mendahulukan kecintaan kepada mereka daripada 
kecintaan kepda Allah dan RasulNya, dan janganlah mendahulukan ketaatan 
kepada mereka di atas ketaatan kepada Allah dan RasulNya dan janganlah 
kalian disibukkan oleh mereka dari perkara-perkara yang dapat mendekatkan 
diri kalian kepada Allah Azza wa Jalla, hati-hatilah !

Kebaikan dan kejelekan adalah fitnah. Allah Azza wa Jalla berfirman.

“Artinya : Dan kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai 
cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan” 
[Al-Anbiyaa : 35]

Kebaikan dapat berupa harta, hujan, tanah yang subur dan 
kenikmatan-kenikmatan. Adapun kejelekan dapat berupa bencana, ujian, 
paceklik (tidak turun hujan), kelaparan dan sakit, ini semua adalah fitnah 
(cobaan) yang menimpa manusia. Allah Azza wa Jalla berfirman.

“Artinya : Dan kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai 
cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan” 
[Al-Anbiyaa : 35]

Ketaatan dan kemaksiatan juga merupakan fitnah (cobaan). Dan manusia 
diperintahkan untuk taat dan dilarang bermaksiat. Fitnah berbentuk ketaatan 
misalnya : Tiba waktu shalat dan ibadah dan tiba pula waktu menikmati 
makanan, minuman, bersenang-senang dan yang lainnya, maka mana yang 
didahulukan ? Ini adalah musibah dan ujian. Musibah dan ujian dari Allah 
Azza wa Jalla.

Manusia yang satu juga fitnah bagi manusia yang lainnya, Allah Azza wa Jalla 
berfirman.

“Artinya : Dan Kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain. 
Maukah kamu bersabar ? ; dan adalah Rabbmu Maha Melihat” [Al-Furqaan : 20]

Dan manusia itu, Allah uji sebagian mereka dengan yang lainnya, orang-orang 
mukmin diuji dengan orang kafir, atau dengan orang-orang munafik. Allah 
memuji hamba-hambaNya, sebagian mereka dengan sebagian yang lainnya, Allah 
Azza wa jalla berfirman.

“Artinya : Apbila Allah mennghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka 
tetapi Allah hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian yang lain” 
[Muhammad : 4]

Dan firman Allah Azza wa Jalla.

“Artinya : Dan Kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain. 
Maukah kamu bersabar ?” [Al-Furqaan : 20]

Maka seorang mukmin dan muslim diuji dengan musuh-musuhnya dari kalangan 
orang-orang kafir, munafik dan orang-orang yang berbuat maksiat ; agar jelas 
bagaimana sikapnya terhadap mereka (musuh-musush tersebut) dengan dakwah 
kepada Allah, amar ma’ruf anhi munkar, dan jihad, atau ia pasrah dan tetap 
santai. Apabila keadaannya adalah seperti yang pertama, -yaitu berdakwah 
kepada Allah, amar ma’ruf nahi munkar, dan jihad- berarti dia berada di atas 
kebaikan dan berhasil menghadapi ujian, namun apabila keadaannya seperti 
yang kedua –yaitu pasrah dan tetap santai, tidak menghalangi manusia padahal 
mereka diatas kejelekan, tidak mendakwahi mereka kepada Allah, tidak beramar 
ma’ruf nahi munkar dan tidak berjihad di jalan Allah, tetapi hanya tunduk 
pasrah dan tetap santai- berarti rugi dan gagal dalam ujian. Allah Azza wa 
jalla telah berfirman.

“Artinya : Dan Kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain” 
[Al-Furqaan : 20]

Termasuk fitnah yang besar, adalah fitnah perpeahan, perselisihan dan 
munculnya firqoh-firqoh (kelompok-kelompok) dan jama’ah-jama’ah. Ini adalah 
fitnah yang paling besar dan telah dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi 
wa sallam, sebagaimana dalam hadits Irbadh bin ariyah radhiyallahu ‘anhu, 
dia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat 
kepada kami dengan nasehat yang mendalam, yang menggetarkan hati dan 
meneteskan air mata, kami berkata, “Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah 
nasehat orang yang akan berpisah, maka berilah wasiat kepada kamu” Beliau 
bersabda.

“Artinya : Aku wasiatkan kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah, mendengar 
dan taat”

Mendengar dan taat, yakni kepada pemerintah muslimin, karena pada yang 
demikian menumbuhkan persatuan kalimat dan kekuatan serta kewibawaan umat di 
hadapan msush-musuhnya. Jika umat bersatu dibawah pemimpinnya, bersatu di 
bawah penguasanya yang mukmin, maka hal itu akan menjadikan umat ini kuat 
dan berwibawa.

Termasuk fitnah-fitnah : Dunia yang saat ini terasa berdekatan, akhirnya 
peristiwa yang terjadi di suatu tempat terpencil segera sampai ke tempat 
terpencil (lainnya), kejahatan, kefasikan dan kemaksiatan pindah ke lain 
tempat dengan sarana-sarana modern yang serb canggih saat ini, bahkan sampai 
di rumah-rumah yang terkunci dan dusun-dusun yang terpencil, di kemah-kemah 
para nomad (kelana) dengan sarana-sarana ini, mereka menyaksikannya 
seakan-akan mereka hadir di tempat kejadian. Tidak, bahkan sering lebih 
jelas dari tempat terjadinya kejelekan itu.

Ini termasuk cobaan dan ujian. Saat ini dunia sedang diguncang oleh badai 
fitnah syahwat dan betapa banyaknya, fitnah-fitnah syubhat, kesesatan dan 
ilhad (penyimpangan) dan alangkah banyaknya !

Fitnah-fitnah ini menimpa pada hati-hati manusia, maka hati mana yang 
mengingkarinya? Sudah tentu hati yang mengingkarinya adalah hati orang yang 
faqih, yang memahami Kitabullah Allah Azza wa Jalla, yang mengetahui 
hukum-hukum Allah pada perkara ini. Adapun orang-orang yang jahil, ia 
tertipu oleh fitnah tersebut dan mengaguminya serta menganggapnya sebagai 
kemajuan dan modernisasai, sedang yang menjauhkan diri dari fitnah-fitnah 
itu adalah kekakuan dan kebodohan menurut mereka.

Diringkas dari buku Al-Fiqhu Fiddin Ishmatan Minal Fitan edisi Indonesia 
Jalan Keluar Dari Fitnah hal. 18-38.  Oleh Syaikh Dr Shalih bin Fauzan Alu 
Fauzan. Penerbit Pustaka Al-Haura

_________________________________________________________________
FREE pop-up blocking with the new MSN Toolbar - get it now! 
http://toolbar.msn.click-url.com/go/onm00200415ave/direct/01/





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

------------------------------------------------------------------------
Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
------------------------------------------------------------------------ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke