----- Original Message -----
From: "ray_male2006" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <assunnah@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, March 21, 2006 12:48 PM
Subject: [assunnah] Mengangkat tangan ketika berdoa


> Dalam arsip pembicaraan di milis ini, dikatakan bahwa mengangkat tangan 
> ketika berdoa adalah bid'ah
> Tetapi saya sempat membaca (sepintas, maklum di toko buku) sebuah buku 
> terbitan Darul Haq yang menyebutkan sebuah hadits Shahih
dari Abu Daud yang isinya kurang lebih Ibnu Abbas mengatakan bahwa
> berdoa adalah dengan menengadahkan kedua tangan.

Mungkin buku yg antum maksud adalah yg berjudul "Kesalahan Dalam Berdoa" oleh 
Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, terbitan
Darul Haq.

> Jadi sebenarnya bagaimana ya ??
>
> Terima Kasih

Silahkan dilihat artikel dibawah ini yg dikutip dari buku tsb


BERDOA DENGAN MENGANGKAT TANGAN
Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih
www.almanhaj.or.id


Mengangkat tangan dalam berdoa merupakan etika yang paling agung dan memiliki 
keutamaan mulia serta penyebab terkabulnya doa.

Dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa 
sallam bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya Rabb kalian Maha Hidup lagi Maha Mulia, Dia malu dari
hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya (meminta-Nya) dikembalikan dalam 
keadaan kosong tidak mendapat apa-apa". [Sunan Abu Daud,
kitab Shalat bab Doa 2/78 No.1488, Sunan At-Tirmidzi, bab Doa 13/68. Musnad 
Ahmad 5/438. Dishahihkan Al-Albani, Shahih Sunan Abu
Daud].

Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa lafazh hayyun berasal dari lafazh haya' 
yang bermakna malu. Allah memiliki sifat malu yang
sesuai dengan keagungan dzat-Nya kita beriman tanpa menggambarkan sifat 
tersebut. Lafazh kariim yang berarti Maha Memberi tanpa
diminta dan dihitung atau Maha Pemurah lagi Maha Memberi yang tidak pernah 
habis pemberian-Nya, Dia dzat yang Maha Pemurah secara
mutlaq. Lafazh an yarudahuma shifron artinya kosong tanpa ada sesuatu. 
[Mur'atul Mafatih 7/363]

Dari Anas Radhiyalahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam tidak berdoa dengan mengangkat tangan kecuali
dalam shalat Istisqa. [Shahih Al-Bukhari, bab Istisqa' 2/12. Shahih Muslim, 
kitab Istisqa' 3/24].

Imam Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa hadits tersebut tidak menafikan berdoa 
dengan mengangkat tangan akan tetapi menafikan sifat dan
cara tertentu dalam mengangkat tangan pada saat berdoa, artinya mengangkat 
tangan dalam doa istisqa' memiliki cara tersendiri
mungkin dengan cara mengangkat tangan tinggi-tinggi tidak seperti pada saat 
doa-doa yang lain yang hanya mengangkat kedua tangan
sejajar dengan wajah saja.

Berdoa dengan mengangkat tangan hingga sejajar dengan kedua pundak tidaklah 
bertentangan dengan hadits di atas sebab beliau pernah
berdoa mengangkat tangan hingga kelihatan putih ketiaknya, maka boleh 
mengangkat tangan dalam berdoa hingga kelihatan ketiaknya,
akan tetapi di dalam shalat istisqa dianjurkan lebih dari itu atau mungkin pada 
shalat istisqa kedua telapak tangan diarahkan ke
bumi dan dalam doa selainnya kedua telapak tangan diarahkan ke atas langit.

Imam Al-Mundziri mengatakan bahwa jika seandainya tidak mungkin menyatukan 
hadits-hadits diatas, maka pendapat yang menyatakan
berdoa dengan mengangkat tangan lebih mendekati kebenaran sebab banyak sekali 
hadits-hadits yang menetapkan mengangkat tangan dalam
berdoa, seperti yang telah disebut Imam Al-Mundziri dan Imam An-Nawawi dalam 
Syarah Muhadzdzab dan Imam Al-Bukhari dalam kitab
Adabul Mufrad. Adapun hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari 'Amarah bin 
Ruwaibah bahwa dia melihat Bisyr bin Marwan mengangkat
tangan dalam berdoa, lalu mengingkarinya kemudian berkata : "Saya melihat 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak lebih dari
ini sambil mengisyaratkan jari telunjuknya. Imam At-Thabari meriwayatkan dari 
sebagian salaf bahwa disunnahkan berdoa dengan
mengisyaratkan jari telunjuk. Akan tetapi hadits di atas terjadi pada saat 
khutbah Jum'at dan bukan berarti hadits tersebut
menafikan hadits-hadits yang menganjurkan mengangkat tangan dalam berdoa. 
[Fathul Bari 11/146-147].

Akan tetapi dalam masalah ini terjadi kekeliruan, sebagian orang ada yang 
berlebihan dan tidak pernah sama sekali mau meninggalkan
mengangkat tangan, dan sebagian yang lainnya tidak pernah sama sekali 
mengangkat tangan kecuali waktu-waktu khusus saja, serta
sebagian yang lain di antara keduanya, artinya mengangkat tangan pada waktu 
berdoa yang memang dianjurkan dan tidak mengangkat
tangan pada waktu berdoa yang tidak ada anjurannya. Imam Al-'Izz bin Abdussalam 
berkata bahwa tidak dianjurkan mengangkat tangan
pada waktu membaca doa iftitah atau doa diantara dua sujud. Tidak ada satu 
haditspun yang shahih yang membenarkan pendapat tersebut.

Begitupula tidak disunahkan mengangkat tangan tatkala membaca doa tasyahud dan 
tidak dianjurkan berdoa mengangkat tangan kecuali
waktu-waktu yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk 
mengangkat tangan. [Fatawa Al-Izz bin Abdussalam
hal. 47].

Syaikh Bin Bazz berkata bahwa dianjurkan berdoa mengangkat tangan karena 
demikian itu menjadi penyebab terkabulnya doa, berdasarkan
hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Sesungguhnya Tuhan kalian Maha Hidup lagi Maha Mulia, Dia malu 
kepada hamba-Nya yang mengankat kedua tangannya
(meminta-Nya), Dia kembalikan dalam keadaan kosong tidak mendapat apa-apa". 
[Hadits Riwayat Abu Dawud].

Dan sanda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Sesungguhnya Allah Maha Baik tidak menerima kecuali yang baik dan
sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman seperti 
memerintahkan kepada para rasul, Allah berfirman.

"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang 
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah,
jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah". [Al-Baqarah : 172].

Dan firman Allah : "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan 
kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan". [Al-Mukminuun : 51]

Kemudian beliau menyebutkan seseorang yang lusuh mengangkat kedua tangannya ke 
arah langit berdoa : 'Ya Rabi, ya Rabbi tetapi
makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram serta darah dagingnya 
tumbuh dari yang haram, bagaimana doanya bisa
dikabulkan .?" [Shahih Muslim, kitab Zakat 3/85-86]

Tidak dianjurkan berdoa mengangkat tangan bila Rasulullah Shallallahu 'alaihi 
wa sallam tidak mengangkat kedua tangannya pada waktu
berdoa seperti berdoa pada waktu sehabis salam dari shalat, membaca doa di 
antara dua sujud dan membaca doa sebelum salam dari
shalat serta pada waktu berdoa dalam khutbah Jum'at dan Idul fitri, tidak 
pernah ada hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat tangan pada waktu waktu tersebut.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah panutan kita dalam segala hal, 
apa yang ditinggalkan dan apa yang dilaksanakan
semuanya suatu yang terbaik buat umatnya, akan tetapi jika dalam khutbah Jum'at 
khatib membaca doa istisqa', maka dianjurkan
mengangkat tangan dalam berdoa sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah 
Shallallah 'alaihi wa sallam. [Shahih Al-Bukhari,
bab Istisqa', bab Jamaah Mengangkat Tangan Bersama Imam 2/21].

Dianjurkan mengangkat tangan dalam berdoa setelah shalat sunnah tetapi lebih 
baik jangan rutin melakukannya karena Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak rutin melakukan perbuatan tersebut dan 
seandainya demikian, maka pasti kita menemukan riwayat
dari beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam terlebih para sahabat selalu 
menyampaikan segala tindakan dan ucapan beliau baik dalam
keadaan mukim atau safar.

Adapun hadits yang berbunyi :

"Artinya : Shalat adalah ibadah yang membutuhkan khusyu' dan berserah diri, 
maka angkatlah kedua tanganmu dan ucapkanlah : Ya Rabbi,
ya Rabbi". [Hadits Dhaif, Fatawa Muhimmmah hal. 47-49].

Dan tidak dianjurkan mengangkat tangan dalam membaca doa thawaf sebab Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam berkali-kali melakukan
thawaf tidak ada satu
riwayatpun yang menjelaskan bahwa beliau berdoa mengangkat tangan pada saat 
thawaf.

Sesuatu yang terbaik adalah mengikuti ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam dan sesuatu yang terburuk adalah mengikuti perbuatan bid'ah.

Cara Mengangkat Tangan Dalam Berdoa.

Ibnu Abbas berpendapat bahwa cara mengangkat tangan dalam berdoa adalah kedua 
tangan diangkat hingga sejajar dengan kedua pundak,
dan beristighfar berisyarat dengan satu jari, adapun ibtihal (istighasah) 
dengan mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi. [Sunan Abu
Daud, bab Witir, bab Doa 2/79 No. 14950. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam 
Shahih Sunan Abu Daud].

Imam Al-Qasim bin Muhammad berkata bahwa saya melihat Ibnu Umar berdoa di 
Al-Qashi dengan mengangkat tangannya hingga sejajar dengan
kedua pundaknya dan kedua telapak tangannya dihadapkan ke arah wajahnya. 
[Dishahihkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/147.
Dinisbatkan kepada AL-Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad tetapi tidak ada].

Ketahuilah Bahwa Doa Istisqa' Memiliki Dua Cara

Pertama.
Mengangkat kedua tangan dan mengarahkan kedua telapak tangan ke wajah, 
berdasarkan dari Umair Maula Abi Al-Lahm bahwa dia melihat
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa istisqa di Ahjari Zait dekat dengan 
Zaura' sambil berdiri mengangkat kedua telapak
tangannya tidak melebihi di atas kepalanya dan mengarahkan kedua telapak tangan 
ke arah wajahnya. [Sunan Abu Daud, kitab Shalat bab
Raf'ul Yadain fil Istisqa' 1/303 No. 1168. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam 
Shahih Sunan Abu Daud 1/226 No. 1035].

Kedua
Mengangkat tagan tinggi-tinggi dan mengarahkan luar telapak tangan ke arah 
langit dan dalam telapak tangan ke arah bumi. Dari Anas
bahwa beliau melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa saat 
istisqa dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi dan
mengarahkan telapak tangan sebelah dalam ke arah bumi hingga terlihat putih 
ketiaknya. [Sunan Abu Daud, kitab Shalat bab Raf'ul
Yadain fil Istisqa' 1/303 No. 1168. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih 
Sunan Abu Daud 1/226 No. 1035].

[Disalin dari buku Jahalatun nas fid du'a, edisi Indonesia Kesalahan Dalam 
Berdoa oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, hal
61-69 terbitan Darul Haq, penerjemah Zaenal Abidin Lc]







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

--------------------------------------------
Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
--------------------------------------------
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke