wassalamu'alaikum .wr.wb..

ana sangat tertarik dengan ketulusan akhi joko menceritakan pengalaman yang 
sangat berharga untuk kita ambil bersama sebagai ibrah.... ana setuju dengan 
pendapat akhi joko tentang ketidak tauan sebagian besar teman-teman di pks atau 
yang hizb2 "islam" lainnya tentang makna dakwah itu sendiri.. karena sebagian 
besar mereka hanya ngekor dan mulabbasun 'alaihim karena hanya melihat suatu 
gerakan dari zahir, ditambah lagi menimbang sebuah gerakan dengan mengedepankan 
hamasah (semangat) tanpa menimbang dengan mizan syar'i yakni al-quran dan 
sunnah yang shahih... padahal semua itu telah diperingatkan oleh Rasulullah saw 
dalam banyak hadist.. khususnya yang berkaitan dengan khawarij... yang 
digambarkan oleh Rasul saw sebagai kaum yang tergesa gesa dalam berdakawah 
untuk dapat melihat hasil yang dicapai.. padahal dakwah para Rasul tidaklah 
demikian.... o ya adapun ungkapan "dirikanlah daulah...." dan seterusnya.. 
ialah salah satu ungkapan hasan hudhaiby -rahimahullahu- (salah seorang mursyid 
'am ikhwan muslimin setelah hasan al-banna- kalau ana tidak salah)... yang 
teksnya "aqimu daulatal islami fi qulubikum tuqam 'ala ardhikum" namun sayang 
hal itu tidak diterapkan oleh sebagian besar kawan2 yang aktif di harokah... 
terdapat juga ungkapan singkat yang penuh hikmah dari syaikh al-bany 
-rahimahullahu- tentang siyasah (politik) saat ini.. beliau berkata "...minas 
siyasah tarkus siyasah" (saat ini) bagian dari politik ialah meninggalkan 
politik itu sendiri...) artinya kita harus mengedepankan yang lebih penting.. 
yakni Tashfiyah (memurnikan ajaran islam dari segala bentuk syirik dan bid'ah 
serta segala yang bukan dari islam)... dan Tarbiyyah (membina dan mendidik umat 
diatas ajaran islam yang murni itu tadi)... hanya dengan begini kita akan dapat 
menegakkan ajaran islam secara kaffah dan menang atas musuh islam dengan izin 
Allah... kita mungkin masih ingat bagaimana Rasulullah saw dan para sahabat 
dulu dapat dikalahkan oleh orang kafir dalam perang uhud hanya karena sebagian 
besar dari pasukan panah yang ditugaskan oleh Rasul saw meninggalkan tempat 
yang telah ditetapkan oleh Rasul saw.... bagaimana dengan keadaan kaum muslimin 
sekarang??? dimana kesyirikan dan bid'ah masih banyak terjadi di kalangan kaum 
muslim itu sendiri.... akan kah kita dapat berharap pertolongan Allah swt 
sementara keadaan kita seperti ini?... wallahul musta'an


"DJOKO PURNOMO, S.Sos, M.Si KARKUN" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bismillahirrohmaanirrohiym

MUQODDIMAH

Innalhamdalloohi nahmaduhuw wanasta’inuynuhuw wanastaghfiruhuw wana’uw 
zubillaahi min suruwri anfusinaa wamin sayya ’aati aqmaa lina 
mayyahdihillaahu fala mudillalahuw wamayyud lil fala ‘haa diyya lahu as 
‘hadu allaa ilaha illalloohu wahdahu laa sariy kalahu, wa ‘ashadu anna 
muhammaddan ‘abduhu warosuwluhu.
“Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan 
kepada-Nya, kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan 
amalan-amalan kita, barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang 
dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang 
dapat memberinya hidayah. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak 
diibadahi dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku 
bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah hamba dan utusan Allah Azzawajalla.”
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan 
sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan 
Islam.” (QS. Ali ‘Imran:102)
“Wahai manusia bertaqwalah kamu kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu 
dari diri yang satu dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada 
keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan 
bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) Nama-Nya kamu saling 
meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahmi. Sesungguhnya 
Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. An-Nisaa’:1)
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah 
perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki bagimu  amalan-amalanmu 
dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan 
Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah mendapatkan kemenangan yang besar.” 
(QS. Al-Ahzab:70-71)
Ammaa ba’du, Fa’inna khoyrol hadiysi kitaabulloohi wa khoyrol ‘hadyi 
‘had yu Muhammad SAW wa sarrool’umuwri muhdatsaa tu’haa fainna kulla 
muhdatsatinn bid’atth wa kulla bid’attin dholaalath wa kulla dholaa lattin 
fiynnaar, Amma ba’du.
“Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik 
petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW, sejelek-jelek perkara adalah yang 
diada-adakan, setiap yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu 
sesat dan setiap kesesatan itu tempatnya di Neraka.”
(HSR. Abu Dawud (no. 2118), an-Nasa-i (III/104-105), ad-Darimi (II/142), Ahmad 
(I/293, 393, 432), Abdurrazzaq (no. 10449), ath-Thayalisi (no. 338), al-Hakim 
(II/182-183), al-Baihaqi (VII/146) dari Sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud ra. 
(Lihat Kutaib Khuthbbatul Hajat oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani.)

Ana tidak ingin debat berkepanjangan tentang PKS, cobalah kita menggunakan akal 
pikiran kita secara jernih. Sebagaimana riwayat yang masyhur tentang dakwah 
Rasulullah SAW, Rasulullah pernah ditawarkan harta, wanita dan tahta dengan 
syarat Rasulullah harus berhenti berdakwah. Namun Rasulullah menolak permintaan 
untuk menghentikan dakwah tersebut.
Sekarang ini PKS yang mengaku melaksanakan dakwah dengan mengajak manusia untuk 
meraih kekuasaan, yang mana kekuasaan bukan tujuan dakwah bahkan pernah 
digunakan untuk menghentikan dakwah, apakah itu bukan merupakan suatu yang 
sesat ? Dakwah mana yang ditiru oleh PKS, sehingga manusia yang ikut mereka 
dikaderkan untuk mendapatkan kekuasaan, sementara yang lainnya dikumpulkan 
untuk dihitung dirinya hanya sekedar sebagai pengumpul suara dan dihitung 
suaranya. Amar makruf dan nahi mungkar apa yang dibuat begitu ?
Kapan sempurna iman seseorang tersebut apabila tidak mau mengikuti Rasulullah 
SAW sebagai tauladan yang paling baik ?
Apakah kita tidak berpikir, kekuasan itu ditolak oleh Rasulullah SAW karena 
tidak mau meninggalkan dakwah, kemudian terjadi saat ini kita malah menjadikan 
kekuasaan menjadi tujuan dakwah ?


ibnu_syamsu <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Assalamua'laikum

Alhamdulillah, mdh2an kita tdk terjatuh ke dalam debat berkepanjangan dlm 
membahas masalah ini.

Pertanyaannya, apakah kader2 PKS sudah memenuhi persyaratan2 yg dijelaskan para 
ulama di atas utk berpolitik sekarang ini??
wallahua'alm.... karena klo melihat pengalaman pribadi dan realita, bahwa 
memang kurangnya tasfiyah dan tarbiyah dalam tubuh kader2 PKS... akankah daulah 
tercapai tanpa kedua hal tsb??? dan apakah daulah adalah tujuan utama yg harus 
dicapai utk menjalankan syariat (Top-Down approach, bentuk negara dulu baru 
pelaksanaan syariat)??
ataukan kita tanamkan pemahaman syariat dulu di masyarakat, maka barulah dengan 
itu akan terbentuk daulah di atas pemahaman yg benar dan ikhlas dari masyarkat 
sendiri (Down-Top approach)??

Jadi ingat perkataan ulama salaf (saya lupa siapa, ada yg bisa mengingatkan?):
"dirikanlah daulah dalam dirimu dahulu, baru kemudian daulah akan berdiri di 
tanah airmu"
atau
"kita mulai dengan aqidah, ibadah, akhlak, dan suatu saat nanti kita akan 
memasuki politik" (syaikh AlBani??).

selama aktif di halaqoh mereka dulu, saya kurang mendapat kajian tentang 
aqidah, ibadah, fiqh, dsb, sejelas dan sedalam ketika saya mengikuti kajian 
bermanhaj salaf sekarang ini, karena itulah yg saya perlukan dlam memahami Dien 
ini.... meskipun mereka jg berikrar diri dgn manhaj salaf, tapi saya kurang 
merasakannya sewaktu aktif di dalamnya...

sebagai akibatnya, satu hal yg paling terasa salahnya di saat mengikuti halaqoh 
mereka adalah persatuan yg semu, persatuan yg tidak didasarkan atas aqidah dan 
manhaj yg jelas... saya tidak tahu apakah mereka memiliki jawaban yg 
sama/kompak/seragam apabila ditanyakan pertanyaan kepada mereka tentang 
"Dimanakah Allah?" atau tentang "Kenapa kita berbeda dalam sebagian gerakan 
sholat? yg mana yg merupakan hal diperbolehkan ikhtilaf dan yg mana yg tidak?? 
dan yg mana yg lebih rajih??", sungguh karena kedua pertanyaan tsb berhubungan 
dgn hal penting dalam Dien ini, yaitu aqidah dan sholat yg menentukan hasil 
hisab nanti. Tapi apakah saya temui bahasan ttg kedua hal di atas selama aktif 
dalam halaqoh mereka dulu?? sayangnya belum selama saya aktif hampir 3 tahun, 
padahal hal tersebut adalah hal yg penting dan utama untuk disampaikan kepada 
umat ini... masih banyak hal2 lainnya yg belum saya ketahui sewaktu mengikuti 
mereka, dan baru saya dapatkan setelah mengikuti kajian2 manhaj
salaf skrng ini, alhamdulillah...

Tapi, memang benar penjelasan yg ada dalam salah satu fatwa di atas, mereka 
juga memiliki kebaikan2 dibelakang kelemahan2nya, begitu jg dengan pribadi2 
kita semuanya.... saya dulu memiliki semangat mengenal Islam karena dulu 
simpati thd pergerakan mereka dan melihat teman2 yg memang baik.... kita tdk 
bisa meratakan kesalahan manhaj haraki PKS ada dalam setiap individu yg aktif 
di PKS, karena kemungkinan besar individu2 tsb masuk ke manhaj haraki karena 
ketidaktahuannya saja atau karena ikut2an saja (seperti saya dulu, dan mudah2an 
Allah memberikan hidayah kepada mereka), individu2 yg masih mencari kebenaran 
yg hakiki (manhaj salaf)... lagipula kesholehan itu untuk setiap individu bukan 
sebuah golongan (seperti halnya para salaf kita, makanya ditambahi kata sholeh 
menjadi salafussholeh utk merujuk para salaf yg benar), Allah maha mengetahui 
atas setiap hamba2Nya...

Mohon koreksinya bila ada...
wallahua'lam bishowab
wassalamua'laikum warohmatullah



---------------------------------
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com




--------------------------------------------
Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
--------------------------------------------
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke