Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah

Ini ana kutipkan artikel lama dari www.assunnah.or.id bagaimana
Rasulullah Shallallahu a'laihi wa sallam menjada tauhid

Upaya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Dalam Menjaga Kemurnian
Tauhid Dan Menutup Segala Jalan Menuju Syirik

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
'Abdullah bin Asy-Syikhkhir menuturkan: "Tatkala aku ikut pergi
bersama suatu delegasi Bani 'Amir menemui Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Sallam, kami berkata:

"Engkau adalah sayyid (tuan) kita." Maka beliau bersabda: "Sayyid yang
sebenarnya adalah Allah Tabaraka wa Ta'ala." Lalu kami berkata: "Dan
engkau adalah yang paling mulia dan paling agung kebaikannya di antara
kita." Beliaupun bersabda: "Ucapkanlah semua atau sebagian kata-kata
yang wajar bagi kamu sekalian dan janganlah terseret oleh syetan." (HR
Abu Dawud dengan sanad jayyid).

Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu 'anhu, ia menuturkan bahwa ada
orang-orang berkata:

"Ya Rasulullah; wahai orang yang paling baik di antara kita dan putera
orang yang paling baik di antara kita; wahai tuan kita dan putera tuan
kita!" Maka, ketika itu, bersabdalah beliau: "Saudara-saudara
sekalian! Ucapkanlah kata-kata yang wajar saja bagi kamu sekalian dan
janganlah sekali-kali kamu sekalian terbujuk oleh syetan. Aku adalah
Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya. Aku tidak senang kamu sekalian
mengangkatku melebihi kedudukanku yang telah diberikan kepadaku oleh
Allah 'Azza wa Jalla." (HR An-Nasa'i dengan sanad jayyid)

Kandungan tulisan ini:

1. Peringatan kepada para sahabat agar tidak bersikap berlebihan
terhadap beliau. Bab ini menunjukkan bahwa tauhid tidak akan sempurna
dan murni, kecuali dengan menghindarkan diri dari setiap ucapan yang
menjurus kepada perlakuan yang berlebihan terhadap seorang makhluk,
karena dikhawatirkan akan menyeret ke dalam syirik.

2. Orang yang dikatakan kepadanya: "Engkau adalah sayyid (tuan)
kita", seyogyanya menjawab: "Sayyid yang sebenarnya adalah Allah
Tabaraka wa Ta'ala."

3. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memperingatkan kepada
para sahabat agar tidak terseret dan terbujuk oleh syetan, padahal
mereka tidak mengatakan kecuali yang sebenarnya.

4. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Aku tidak
senang kamu sekalian mengangkatku melebihi kedudukan (yang sebenarnya)
yang telah diberikan kepadaku oleh Allah 'Azza wa Jalla".

Dikutip dari buku: "Kitab Tauhid" karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.


--- In assunnah@yahoogroups.com, SARJONO ARJO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM
> BAROKALLAH HU FIK
> saya rasa hal kayak gini kagak usah ditanyaain lagi lebih baik kita
tanyakan keimanan kita aja sendiri apakah udah ITTIBA kita kepada nabi
kita Muhammmad SAW, sudahkah kita menjalani apa yg diajarkan, sudahkan
kita mengerjakan sunnahnya serta menjauhkan BID'AH dan yg lebih utama
lagi udahkah kita berdakwah seprti nabi kita karena wajib bagi setiap
muslim utk berdakwah, dsb
> Karena istilah nabi besar itukan cuma sebutan aja jadi jangan
dipersoalkan sepanjang yg mengucapkan tidak, gulluw dan bahkan membuat
sosok nabi kita itu sebagai tuhan keduanya, nauzubillah minzalik
>
>
> --- Saat Bedan <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> Fikiran saya, cara mencintai nabi ialah memahami
> seerahnya, menghayati perjuangan nya dan menuruti
> perintahnya, jauhi hal2 bid'ah. Nabi tidak meminta
> agar di sebut nabi besar, cukuplah dengan pujian yang
> telah Allah berikan kepada nya.
>
>
> siti komariyah ahmad <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> Ini keterlaluan!! jika anda menyebut ada NABI BESAR
> tentu ada NABI KECIL, NABI SEDERHANA. Saya tidak ingin
> melanjutkan dengan menerapkan kata BESAR, KECIL kepada
> yang lain. Sudut pandang anda terhadap pemakaian kata
> ini terlalu naif. Atau memang kami (saya) yang masih
> bodoh, sehingga tidak pernah terpikirkan adanya Nabi
> keci jika ada nabi besar, nabi sederhana dan selainnya
> yang anda sebutkan. Saya mohon petunjuk anda bagaimana
> batasan ghuluw yang anda pahami itu? Bagaimana cara
> kita mencintai nabi Muhammad Sholollohu'alaihi
> wasallam? Sikap seperti apa yang dilarang menurut
> agama itu. Mudah-mudahan dengan pencerahan dari anda,
> kami tidak terjerumus dalam ghuluw dan mudah-mudahan
> kami masih tergolong ummat nabi yang senantiasa
> mencintainya.
>
>
> Saat Bedan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ini benar2 keterlaluan, kalau ada Nabi Besar sudah
> tentu ada nabi kecil dan kalau ada yang kecil
> bagaimana dengan Nabi sederhana? Tidak kurang di
> Singapura terdapat banyak orang-orang yang GHuluw
> seperti ini kononnya cinta kepada Nabi SAW tetapi
> masih banyak yang melanggar syariatNya. Semoga Allah
> memberi hidayahNya kepada mereka.
>
>
> Dani Frima <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya sering mendengar orang2 Islam baik dari kalangan
> awam maupun terpelajar menyebut Rasulullah dengan
> sebutan: NABI BESAR MUHAMMAD (shallallahu 'alaihi wa
> salam). Nah, dari situ saya mau tanya:
>
> Apa boleh kita menyebut Nabi Muhammad shallallahu
> 'alaihi wa salam dengan sebutan NABI BESAR??? saya
> pernah denger kalo itu nggak boleh, karena berarti
> kalo begitu kita membedakan para Nabi, yaitu ada NABI
> BESAR dan ada NABI KECIL, dan ini berarti kita
> menyerupai orang2 Nasrani. tapi tentang hal ini saya
> belum mendapatkan jawaban berdasarkan dalil yang
> shahih dan rajih dari para ulama. kalau seandainya
> mengatakan NABI BESAR itu nggak boleh, lantas
> bagaimana dengan menyebut ulama sebagai ULAMA
> BESAR???????? ada yang bisa jawab? mungkin ini
> terkesan 'remeh' tapi bagi saya cukup membingungkan.
> jazakumullah untuk yang punya jawabannya...




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

--------------------------------------------
Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
--------------------------------------------
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke