Wa'alaikumussalaam warohmatullaahi wabarokatuh Baarokallaahufiik Menurut ana, sebaiknya antum tinggalkan ta'lim / pengajian tersebut. karena jelas, dari pernyataan2nya itu bertentangan dengan sunnah rasulullaahi shalallahu'alaihi wasallam. Suatu ta'lim dikatakan baik apabila memenuhi syarat, diantaranya yaitu: 1. Dalam berda'wah hendaknya mengajak mad'u (orang yg dida'wahi) hanya mentauhidkan Allah ta'ala saja. Dengan memurnikan Tauhid dan sebenar benarnya dalam mentauhidkan Allah. Salah satu pemurnian Tauhid adalah dengan manafi'kan (meniadakan) berbagai macam bentuk kesyirikan dan mengingatkan kita agar jangan sampai terjerumus kedalamnya, karena hal ini akan membatlkan syahadat kita. 2.Selalu mengajak agar mengikuti sunnah rasulullahi shalallahu'alaihi wasallam. Dan memahami nash2 dari Al-qur'an dan hadits2 rasulullah dengan pemahaman yang benar, yaitu pemahaman Salafush shalih ridwanullahu'alaihim ajma'in (Rasululloh, para shahabat, Tabi'in, Tabi'ut Tabi'in, dan orang2 yang Istiqomah mengikuti Manhajnya) 3. Dalam berda'wah, mengingatkan ummat dari bahaya bid'ah (sesuatu yang diada2kan dalam agama). Banyak sekali dalil2 yang shohih yang menjelaskan permasalahan bid'ah ini. Diantaranya: Dalam riwayat Aisyah Radiallaahu'anha: Rasulullah bersabda"Barangsiapa beramal sesuatu yang tidak ada contohnya dariku, maka 'amalan itu tertolak." Juga dalam hadits shohih yang lain dikatakan: "Segala sesuatu yang diada2kan itu bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka." Bisa antum lihat bagaiaman para shahabat, Tabi'in, dan Tab'ut Tabi'in mengamalkan hadits ini dalam kitab2 masalah Manhaj Ahlussunnah dalam mengingatkan ummat dari bahaya kebid'ahan, diantaranya Syarhussunnah oleh Al Imam AlBarbahari, Irsyadul Bariyyah (Petunjuk yang Lurus) oleh Al Imam Hasan bin Ali As salafy dari Yaman, dan banyak sekali kitab2 ulama yang lainnya. 4. Lebih menjelaskan prinsip2 utama dalam beribadah untuk mad'u yang baru. Diantaranya Ikhlash karena mengharap pahala Allah ta'ala dan 'ittiba (mengikuti) sunnah Rasulullohi shalallahu 'alaihi wasallaam. Sehingga akan dijelaskan pula bahwa kita harus berhati2 dari 'ibadah yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi, karena hukum asal dari 'ibadah adalah haram, kecuali apa2 yang telah dicontohkan nabi saja, berdasarkan hadist Aisyah diatas. Bahkan Ibnu Abbas radhiallaata'alahu'anhu mengatakan: "sedikit diatas sunnah itu lebih baik daripada banyak tapi dengan cara bid'ah." 5.Menjelaskan tentang urutan dosa dimulai dari yang tertinggi yaitu:Yang Pertama, berbuat syirik kepada Allah ta'ala, yang membatalkan Syahadat kepada allah ta'ala. Yang Kedua, Berbuat Bid'ah, yang bisa membatalkan Syahadat kepada Muhammad Shalallahu'alaihi wasallam dan menganggap Nabi kita Muhammad sebagai pendusta, karena dengan melakukan Bid'ah menganggap bahwa Nabi kita pendusta dan tidak lengkap dalam menyampaikan syariat sehingga perlu ada penambahan maupun pengurangan. Padahal Allah ta'ala sudah menyempurnakan agama ini, bisa dilihat dalam surat Al Maidah ayat 3, selain itu orang yang masuk ke dalam dosa bid'ah akan menganggap bahwa dirinya diatas kebenaran, sehingga akan sulit untuk keluar dari dosa tersebut.. Urutan yang ke tiga,adalah dosa perbuatan maksiat, seperti minum khomer, penjudi, pejina,penyanyi dsb. Sebenarnya mereka yang melakukan perbuatan itu tahu kalau hal itu haram, akan tetapi hawa nafsu meliputi mereka, bahkan banyak yang beralasan karena tuntutan hidup atau terpaksa, tentunya ini bertentangan dengan dosa bid'ah yang menganggap dirinya diatas kebenaran, padahal sebenarnya diatas hujjah yang bathil. Insya allah Jawaban dari pernyataan jawaban yang diberikan oleh Ustadz tersebut bisa antum simpulkan dengan apa yang ana tulis diatas, diantaranya: 1. Pernyataan ini justru bertentangan dengan prinsip ibadah, hukum asal ibadah adalah haram, kecuali apa2 yang dicontohkan rasulullohi shalallaahu'alaihi wasallam. 2.Tahlilan adalah bid'ah. Gaple termasuk perbuatan maksiat. Bisakah dosa bid'ah yang lebih tinggi menghapus perbuatan maksiat. Bahkan lebih parah .... 3. Jawabannya sama dengan yang diatas. Mengadzankan mayit adalah bid'ah yang tidak pernah dicontohkan Nabi shalallahu'alaihi wasallam. Wallaahuta'ala a'lam bishshowwab... 2. Perbuatan tahlilan menyelisihi sunnah nabi, bahkan masuk kedalam bid'ah
Agus Nadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum Warohmatulohi Wabarokatuh. Masjid dekat kantor saya setiap hari senin ada pengajian membahas kitab tafsir dan saya biasanya datang mengikuti pengajian tersebut. Selama saya mengikuti pengajian tsb saya menilai ustadznya bagus cara menerangkan kitab tafsirnya (menurut saya). Persoalannya ketika ada yg bertanya pada ustadz tsb mengenai hukum qunut subuh, tahlilal, merayakan Maulid Nabi, meng-azan kan mayit dlm kubur, sholat sunat sesudah sholat asar, shubuh beliau menjawab dengan jawaban sbb ; 1. Selama tidak ada larangan/hadits dari Nabi, kenapa kita melarangnya. 2. Untuk tahlilal beliau menjawab : Dari pada kita main gaple lebih baik kita yasinan. 3. Untuk meng-azan kan mayit beliau menjawab : Dari pada kita nyanyi lebih baik kita azan. Saya mohon nasehat dari antum sekalian, apa saya terus mengikuti pengajian tsb?, atau bagai mana cara menyanggah jawabannya. Terus terang jika untuk menyanggahnya saya tidak ada ilmunya. Dan pengajian tsb satu-satunya yg dekat dengan kantor saya. Wasalamualaikum Warohmatulohi Wabarokatuh. Agus --------------------------------- Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Home is just a click away. Make Yahoo! your home page now. http://us.click.yahoo.com/DHchtC/3FxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> -------------------------------------------- Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/