Wa'alaykumasalam warahmatullahiwabarokatuuh. Masha Allah, turut prihatin atas teman anda. Selain harus bersabar dan berdoa, juga harus cepat mengambil tindakan, itu namanya penipuan, apakah ada family yg bisa diamanahi utk segera menyelesaikan persoalan, atau anda teman terpercaya yg bisa membantu keluar dari jeratan itu.
-Pertama-tama, laporkanlah ke masyarakat/RT dan Polisi, bahwa ada penipuan terhadap ibu itu, ceritakan kronologi nya. -utk sementara anak-anak nya di ungsikan ke ibu kandung nya atau ke family atau anda sebagai teman yg terpercaya. -Pengiriman uang jangan langsung ke ibu nya, tapi melalui orang yg dapat di percaya, utk bayar listrik, bayar utang, beli makanan, stock buat ibunya, sehingga si ibu tidak pegang uang utk si penipu itu. -bawalah si ibu utk di rukyah syari'ah, mudah-mudahan cepat sembuh. -utk teman anda, gak usah takut dapat murka dari ibu, krn ibu nya yg zalim, tidak perlu dituruti kemauanya yg bertentangan dengan perintah Allah. teman anda sudah cukup berbakti sebagai anak. -usahakan hubungan baik kembali dengan ex istrinya, jangan sampai kembali murtad. wassallam aqila nuha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Mohon bantuan pak Ustadz atau para sahabat yang lainnya. Ada seorang sahabat muslim kita yang sedang punya masalah dgn ibundanya. Dia sudah menikah dgn wanita yang dulunya beragama Budha, dan sudah masuk Islam. Ayahandanya sudah meninggal dunia. Dan tidak meninggalkan warisan sedikitpun. Jadi dia sekarang yang memberi nafkah ibunya. Sang ibu tidak mau bekerja atau usaha apapun untuk membantu mencari nafkah. Karena dia merasa inilah saatnya anakku harus berbakti kepada orang tua dan membalas kebaikan orang tua dgn menafkahinya. Sang ibu dulunya terkenal sbg seorang yang angkuh, sombong, pelit, dan merasa selalu benar (tidak pernah mengakui kesalahan). Kejadiannya kira2, 1 tahun yang lalu. Pada suatu hari, sang ibu kedatangan seorang pengemis yang mengaku sbg seorang wali, entah apa yang terjadi pada saat itu, semenjak itu sang ibu merasa ketakutan kepada sang pengemis. apa yang pak tua itu katakan selalu dia turuti. Pak tua mengajarkan kepada sang ibu, kalo mau ngasih duit kepadanya harus selalu bilangan 2, semakin banyak ngasih semakin dia akan ditolong masuk sorga kata pak tua. Jadi sang ibu sekarang jika mendapat kiriman uang dari anaknya hampir semua dikasihkan ke pak tua itu. Jadi untuk urusan uang sewa rumah, bayar listrik, uang makan dsb. terbengkalai. Jadi karena tidak ada uang buat mengurus biaya hidup, dia minta lagi, dan minta lagi kepada anaknya dgn berbagai alasan. Pertama2 diturutin aja sama sang anak. Tapi lama kelamaan kok jadi semakin merongrong. Dan karena sang istri mengetahui bahwa dia selalu kirim uang banyak buat ngurusin ibundanya akhirnya terjadi pertikaian, dan akhirnya mereka cerai. Dan dia sudah mempunyai 2 orang anak dari hasil pernikahan tsb. Dikarenakan dia takut kalo anak2 tsb. nantinya akan terjerumus jika hidup dgn istri dan orang tua sang istri yang non muslim, maka dia memutuskan untuk memelihara anak2 tsb. dan dititipkan ke ibundanya tadi, karena dia harus mencari nafkah yang tempatnya cukup jauh, di luar negri . Jadi dia hanya menengok anak2nya setahun 2 kali. Tapi masalahnya, si ibu tsb. masih terkena pengaruh (atau hipnotis barangkali) dari pak tua tsb. Yang ditakutkan ibunda tsb. terjerumus ke dalam menyekutukan Allah. Karena semenjak dia ketemu dgn pak tua tsb. si ibu membuat peraturan yang aneh2 dirumah. Antara lain, anak tidak boleh keluar dan masuk rumah sebelum jam2 tertentu. Jika melanggar walaupun 1 menitpun, akan dimarahin. Atau setiap mau Maghrib, sang ibu tsb. keluar dan berada didepan rumah sambil menggerak2kan tangannya dgn aneh sambil berkomat kamit. anak2 tidak boleh makan beras lain, kecuali yang dari pemberian pak tua. Dan dia mengatakan bahwa dirinya sekarang adalah orang yang suci, karena dia pernah bermimpi menikah dgn orang ghaib, dan mempunyai anak dari kaum ghoib tsb. Dan dia membuat peraturan2 yang lainnya yang aneh dan tidak masuk akal. Yang lebih parah lagi, setiap kali dikirimin uang anaknya untuk biaya makan dan biaya sekolah cucunya tsb, selalu dikasihkan ke pak tua tsb, dgn bilangan 2, yaitu 2 ratus ribu, atau 2 juta, dan itu setiap hari jum'at dia harus menyediakan uang buat pak tua. Dan juga keluarga pak tua yang juga datang pada hari2 lainnya. Jika dia kehabisan uang, dia akan jual semua perabotan rumah, atau uang sekolah anak2 tidak terbayarkan, hutang dimana2 dan menumpuk. Terkadang anak2 sampai kelaparan karena tidak ada makanan. Anak2 jadi suka mencuri, dan berbohong. Sang ibu juga sering memfitnah anaknya dgn cucunya (anak dia sendiri) jadi jika uang habis, cucunya difitnah dan disalahkan, padahal anak2 tsb. masih kecil. Sang ibu juga pernah berkata kepada anaknya, bahwa tiap malam dia sudah rela bangun malam untuk melakukan sholat tahajud, hanya karena ingin menebus dosa2 anaknya. Jadi sudah sewajarnya jika dia membalas jasa sang ibu tsb. dgn membahagiakannya dan menafkahinya tanpa banyak komentar. Juga ketika anak2 (cucu2 tsb) sedang sakit, uang yg dikirim untuk berobat, tidak dipergunakan untuk berobat, dia kasihkan lagi uang itu kpd si pengemis tsb, dg mengatakan, penyakitnya akan dibawa oleh si pengemis tsb, oleh karena itu uangnya harus dikasihkan ke dia. Yang saya sedihkan, waktu itu ada seorang tetangga sang ibu, yang kebetulan lagi sakit, dan minta pinjaman uang untuk berobat, tapi sang ibu menolak menolong, padahal dia ada uang, tapi uang itu dia khususkan untuk jatah si pengemis kalo dia datang nanti. Dan ternyata, si tetangga tsb. akhirnya meninggal dunia. Astaghfirullah,... Saya sudah coba untuk membantu membuatkan surat, yang isinya memperingatkan sang ibu agar tidak jatuh kedalam syirik dgn kata2 yang sangat halus sekali, serta saya sertakan juga beberapa petikan ayat suci Al-Qur'an dan beberapa hadits serta contoh2 agar sang ibu tidak menjadi marah. Dan juga berbagai cara telah dilakukan, tapi tidak membawa hasil. Hubungan sang anak tsb. akhirnya semakin memburuk dgn ibundanya. Setiap kali ditelpon akhirnya berujung ke kemarahan Dia sudah tidak tahu lagi apa yang harus diperbuatnya. Saya bilang dia harus sabar dan banyak berdoa, mungkin ini salah satu cobaan. Tapi dia sudah benar2 tidak kuat lagi. Dan dia takut jika dia akhirnya berkata2 atau berbuat sesuatu kepada ibundanya yang akhirnya melahirkan dosa besar. Sang ibu sepertinya sudah tidak mempan nasehat dari siapapun apalagi dari anak yang lebih muda darinya. Termasuk sindiran2 ayat suci Al-Qur'an pun spt-nya tidak menggugah / merubah hatinya. Yang agak menyulitkan karena jarak yg berjauhan, jadi dia kurang bisa mengambil tindakan, mungkin mengajak sang ibu ke ulama untuk mendapat wejangan atau yg lainnya agar sang ibu bisa berubah. Dan saudara2 dia lainnyapun juga sudah angkat tangan dan menjauh dari si ibu, karena tidak tahan dg perlakuan dan cemoohan si ibu yg merasa lebih baik dan tahu dari yg lainnya. Mohon bantuan pak Ustadz atau para sahabat.apa yang sebaiknya dilakukan. Ma'af jika terlalu panjang nulisnya. terimakasih atas bantuannya. Jazakumullah khairan katsiran. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh; Aqila ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Home is just a click away. Make Yahoo! your home page now. http://us.click.yahoo.com/DHchtC/3FxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> -------------------------------------------- Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/