Ini adalah hal yang tidak seharusnya perlu diklarifikasi. Manhaj Salafus shalih tidak menisbatkan dirinya pada organisasi, golongan, suku, negara atau warna kulit. Ini bisa berakibat pada terjebaknya kita menjadi hizb (golongan) salafi. Padahal originalitas dari pengertian salafy adalah orang-orang yang menempuh jalan pemikiran (manhaj) generasi terdahulu (salaf) yang shalih.
Berikut ana kutipkan kembali "teguran" Syaikh Utsaimin untuk orang-orang yang gemar mempertentangkan manhaj Salafus shalih dengan golongan lain kiriman akh Eko Suhartono ([EMAIL PROTECTED]) tanggal 27/05/06 dalam miling list ini. FK ______________________________________ Berikut kami sampaikan sebuah artikel dari SunnahOnline.com yang berisi sebuah nasihat bijaksana dari Syaykh Muchammad Shâlih al-Utsaymîn, yang disampaikan pada sebuah kuliah terekam yang diberikan dalam dawrah musim panas 2000 di Unayzah. Rekaman ini adalah bagian dari syarh beliau terhadap 40 hadîts An-Nawawi, pada syarh hadîts Irbâd ibn Sâriyah (no. 28). Dalam artikel tersebut terdapat kata2 asli beliau dalam bahasa Arab dan juga terjemahannya ke bahasa Inggris. Di bawah ini, saya sajikan terjemahannya ke bahasa Indonesia. Kata2 dalam kurung kotak adalah pelengkap dari saya. Wassalâmu 'alaykum wa rachmatullâhi wa barakâtuhu. Rizki Mulyawan Pelajar _____________________________________________________ Dari pernyataan beliau [Nabi] shallallâhu 'alayhi wa sallâm, "Barangsiapa di antara kalian yang hidup [lama] akan melihat banyak perbedaan, maka berpegangteguhlah pada Sunnah-ku," dapat diambil pelajaran bahwa jika golongan2 (achzâb) dalam ummat bermunculan, maka seseorang seyogyanya tidak mengafiliasikan dirinya kepada suatu golongan (chizb). Di masa lalu, banyak golongan2 telah bermunculan: Khwârij, Mu'tazilah, Jahmiyyah, Syî'ah, bahkan Râfidah. Kemudian bermunculan, akhir2 ini, Ikhwaniyyûn [Al-Ikhwânul-Muslimîn], Salafiyyûn [Salafi], Tablîghiyyûn [Jamâ'atut-Tablîgh], dan semua yang seperti mereka. Kesampingkanlah mereka semua dan ambillah [jalan lurus] ke depan, sebagaimana bimbingan Nabi shallallâhu 'alayhi wa sallâm, "Berpegangteguhlah pada Sunnah-ku dan Sunnah-nya al-Khulafâur-Rasyidîn." Tidak diragukan lagi, wajib bagi semua Muslim untuk mengambil madzhab para salaf sebagai madzhab mereka, tetapi bukan afiliasi kepada golongan (chizb) yang bernama "Salafi". Wajib bagi umat Islam untuk mengambil madzhab salafush-shalih sebagai madzhab mereka, tetapi bukan kefanatikan kepada mereka yang disebut "Salafi". Perhatikan perbedaannya: jalan (tharîq) para salaf, dan golongan (chizb) yang disebut "Salafi". Apakah tujuan kita? Mengikuti (ittiba') para salaf. Mengapa? Saudara2 kita di Salafi adalah golongan (firq) yang paling dekat dengan kebenaran, tidak diragukan lagi, namun masalah mereka sama dengan yang lain, yaitu beberapa golongan dari mereka mendeklarasikan golongan2 lainnya sebagai sesat, ahli bid'ah, dan orang2 fasik. Kami tidak menolaknya, jika mereka [golongan2 lain itu] memang seperti itu, tapi yang kami tolak adalah menangani bid'ah dengan cara seperti ini. Wajib bagi para pemimpin golongan2 tersebut untuk berkumpul dan berkata, "Di antara kita adalah Kitab Allah dan Sunnah RasulNya, maka mari kita berhukum pada keduanya dan tidak pada hawa nafsu, pendapat, dan tidak pula pada si fulan atau si fulan. Semua bisa salah dan bisa benar, tak peduli setinggi apapun ilmu dan ibadah yang telah dicapainya. 'Ishmah [hanyalah] pada Ad-Dînul-Islâm." Dalam hadîts ini, Nabi shallallâhu 'alayhi wa sallâm membimbing kepada jalan (tharîq) dimana seseorang dapat menyelamatkan dirinya. Beliau tidak mengafiliasikannya [jalan tersebut] kepada golongan (firq) manapun; hanya kepada jalan (tharîq) as-salafush-shâlih, kepada Sunnah Nabi shallallâhu 'alayhi wa sallâm serta al-Khulafâur-Rasyidîn. [Diterjemahkan dari http://www.sunnahonline.com/ilm/aqeedah/0054.htm] Sent by: "Abdullah Eli" <[EMAIL PROTECTED]> To: assunnah@yahoogroups.com Subject: Re: [assunnah] Tanya: Manhaj Salaf = Persis (?) 07/06/2006 23:10 Please respond to assunnah@yahoogroups.com PERSIS = Persatuan Islam. Dulu ada banyak yg ikut partai Bulan Bintang, saya tdk tahu kalo skrg. Tokoh ustadznya yg dulu terkenal adalah A. Hasan dengan kitab tafsir Al-furqon, tatacara sholat, tahqiq Bulughul Maram, dll. Waktu sebelum mengenal manhaj salaf ini dan sebelum membanjirnya buku2 karangan syaikh2 saudi dan yordan, saya seringkali memakai buku2 beliau untuk mslh fiqh. Penerbit yg biasanya menerbitkan buku A. Hasan adalah cv. Diponegoro Bandung. wallahu ta'ala 'alamu... On 6/7/06, Nena Mattewakang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu'alaikum, > > Ada seorang teman mengatakan bahwa Manhaj Salaf sama dengan Persis (maaf saya tidak tau tulisan yg benar persis atau persi atau persib???) > > Mohon penjelasaanya > > Jazakumullah, > Nena ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> You can search right from your browser? It's easy and it's free. See how. http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG TERPERCAYA -------------------------------------------- Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/