Written by Administrator

Saturday, 02 October 2004
Demi Allah, tidaklah benci kepada Ibnu Taimiyah melainkah orang yang bodoh atau 
pengikut hawa nafsu. Qodhinya para qadhi Abdul Bar As-Subky

NAMA DAN NASAB

Beliau adalah imam, Qudwah, 'Alim, Zahid dan Da'i ila Allah, baik dengan kata, 
tindakan, kesabaran maupun jihadnya; Syaikhul Islam, Mufti Anam, pembela 
dinullah daan penghidup sunah Rasul shalallahu'alaihi wa sallam yang telah 
dimatikan oleh banyak orang, Ahmad bin Abdis Salam bin Abdillah bin Al-Khidhir 
bin Muhammad bin Taimiyah An-Numairy  Al-Harrany Ad-Dimasyqy. Lahir di Harran, 
salah satu kota induk di Jazirah Arabia yang terletak antara sungai Dajalah 
(Tigris) dengan Efrat, pada hari Senin 10 Rabiu'ul Awal tahun 661H.

Beliau  berhijrah ke Damasyq (Damsyik) bersama orang tua dan keluarganya ketika 
umurnya masih kecil, disebabkan serbuan tentara Tartar atas negerinyaa. Mereka 
menempuh perjalanan hijrah pada malam hari dengan menyeret sebuah gerobak besar 
yang dipenuhi dengan kitab-kitab ilmu, bukan barang-barang perhiasan atau harta 
benda, tanpa ada seekor binatang tunggangan-pun pada mereka.

Suatu saat gerobak mereka mengalami kerusakan di tengah jalan, hingga hampir 
saja pasukan musuh memergokinya. Dalam keadaan seperti ini, mereka 
ber-istighatsah (mengadukan permasalahan) kepada Allah Ta'ala. Akhirnya mereka 
bersama  kitab-kitabnya dapat selamat.

PERTUMBUHAN DAN GHIRAHNYA KEPADA ILMU

Semenjak kecil sudah nampak tanda-tanda kecerdasan pada diri beliau. Begitu 
tiba di Damsyik beliau segera menghafalkan Al-Qur'an dan mencari berbagai 
cabang ilmu pada para ulama, huffazh dan ahli-ahli hadits negeri itu. 
Kecerdasan serta kekuatan otaknya membuat para tokoh ulama tersebut tercengang.

Ketika umur beliau belum mencapai belasan tahun, beliau sudah menguasai ilmu 
Ushuluddin dan sudah mengalami bidang-bidang tafsir, hadits dan bahasa Arab.

Pada unsur-unsur itu, beliau telah mengkaji musnad Imam Ahmad sampai beberapa 
kali, kemudian kitabu-Sittah dan Mu'jam At-Thabarani Al-Kabir.

Suatu kali, ketika beliau masih kanak-kanak pernah ada seorang ulama besar dari 
Halab (suatu kota lain di Syria sekarang, pen.) yang sengaja datang ke 
Damasyiq, khusus untuk melihat si bocah bernama Ibnu Taimiyah yang 
kecerdasannya menjadi buah bibir. Setelah bertemu, ia memberikan tes dengan 
cara menyampaikan belasan matan hadits sekaligus. Ternyata Ibnu Taimiyah mampu 
menghafalkannya secara cepat dan tepat. Begitu pula ketika disampaikan  
kepadanya beberapa sanad, beliaupun dengan tepat pula mampu mengucapkan ulang 
dan menghafalnya. Hingga ulama tersebut berkata: Jika anak ini hidup, niscaya 
ia kelak mempunyai kedudukan besar, sebab belum pernah ada seorang bocah 
seperti dia.

Sejak kecil beliau hidup dan dibesarkan di tengah-tengah para ulama, mempunyai 
kesempatan untuk mereguk sepuas-puasnya taman bacaan berupa kitab-kitab yang 
bermanfaat. Beliau infakkan seluruh waktunya untuk belajar dan belajar, 
menggali ilmu terutama kitabullah dan sunah Rasul-Nya shallallahu'alaihi wa 
sallam.

Lebih dari semua itu, beliau adalah orang yang keras pendiriannya dan teguh 
berpijak pada garis-garis yang telah  ditentukan Allah, mengikuti segala 
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Beliau pernah berkata: Jika 
dibenakku sedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalah 
yang muskil bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebih atau 
kurang. Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku 
lakukan baik di pasar, di masjid atau di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku 
untuk berdzikir dan beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku.

Begitulah seterusnya Ibnu Taimiyah, selalu sungguh-sungguh dan tiada 
putus-putusnya mencari ilmu, sekalipun beliau sudah menjadi tokoh fuqaha' dan 
ilmu serta dinnya telah mencapai tataran tertinggi.

PUJIAN ULAMA

Al-Allamah As-Syaikh Al-Karamy Al-Hambali dalam Kitabnya Al-Kawakib AD-Darary 
yang disusun kasus mengenai manaqib (pujian terhadap jasa-jasa) Ibnu Taimiyah, 
berkata: Banyak sekali imam-imam Islam yang  memberikan pujian kepada (Ibnu 
Taimiyah) ini. Diantaranya: Al-Hafizh Al-Mizzy, Ibnu Daqiq Al-Ied, Abu Hayyan 
An-Nahwy, Al-Hafizh Ibnu Sayyid  An-Nas, Al-Hafizh Az-Zamlakany, Al-Hafidh 
Adz-Dzahabi dan para imam ulama lain.

Al-Hafizh Al-Mizzy mengatakan: Aku belum pernah melihat orang seperti Ibnu 
Taimiyah .... dan belum pernah kulihat ada orang yang lebih berilmu terhadap 
kitabullah dan sunnah Rasulullah shallahu'alaihi wa sallam serta lebih ittiba' 
dibandingkan beliau.

Al-Qadhi Abu Al-Fath bin Daqiq Al-Ied mengatakan: Setelah aku berkumpul 
dengannya, kulihat beliau adalah seseorang yang semua ilmu ada di depan 
matanya, kapan saja beliau menginginkannya, beliau tinggal mengambilnya, 
terserah beliau. Dan aku pernah berkata kepadanya: Aku tidak pernah menyangka 
akan tercipta manusia seperti anda.

Al-Qadli Ibnu Al-Hariry mengatakan: Kalau Ibnu Taimiyah bukah Syaikhul Islam, 
lalu siapa dia ini ?

Syaikh Ahli nahwu, Abu Hayyan An-Nahwi, setelah beliau berkumpul dengan Ibnu 
Taimiyah berkata: Belum pernah sepasang mataku melihat orang  seperti dia .... 
Kemudian melalui bait-bait syairnya, beliau banyak memberikan pujian kepadanya.

Penguasaan Ibnu Taimiyah dalam  beberapa ilmu sangat sempurna, yakni dalam 
tafsir, aqidah, hadits, fiqh, bahasa arab dan berbagai cabang ilmu pengetahuan 
Islam lainnya, hingga beliau melampaui kemampuan para ulama zamannya. 
Al-'Allamah Kamaluddin bin Az-Zamlakany (wafat th. 727 H) pernah berkata: 
Apakah ia ditanya tentang suatu bidang ilmu, maka siapa pun yang mendengar atau 
melihat (jawabannya) akan menyangka bahwa dia seolah-olah hanya  membidangi 
ilmu itu, orang pun akan yakin bahwa tidak ada seorangpun yang bisa 
menandinginya. Para Fuqaha dari berbagai kalangan, jika duduk bersamanya pasti 
mereka akan mengambil pelajaran bermanfaat bagi kelengkapan madzhab-madzhab 
mereka yang sebelumnya belum pernah diketahui. Belum pernah terjadi, ia bisa 
dipatahkan hujahnya. Beliau  tidak pernah berkata tentang suatu cabang ilmu, 
baik ilmu syariat atau ilmu lain, melainkan dari masing-masing ahli ilmu itu 
pasti terhenyak. Beliau mempunyai goresan tinta indah, ungkapan-ungkapan, 
susunan, pembagian kata dan penjelasannya sangat bagus dalam penyusunan 
buku-buku.

Imam Adz-Dzahabi rahimahullah (wafat th. 748 H) juga berkata: Dia adalah 
lambang kecerdasan dan kecepatan memahami,  paling hebat pemahamannya terhadap 
Al-Kitab was-Sunnah serta perbedaan pendapat, dan lautan dalil naqli. Pada 
zamannya, beliau adalah satu-satunya baik dalam hal ilmu, zuhud, keberanian, 
kemurahan, amar  ma'ruf, nahi mungkar, dan banyaknya buku-buku yang disusun dan 
amat menguasai hadits dan fiqh.

Pada umurnya yang ke tujuh belas beliau sudah siap mengajar dan berfatwa, amat 
menonjol dalam bidang tafsir, ilmu ushul dan semua ilmu-ilmu lain, baik 
pokok-pokoknya maupun cabang-cabangnya, detailnya dan ketelitiannya. Pada sisi 
lain Adz-Dzahabi mengatakan: Dia mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai 
rijal (mata rantai sanad), Al-Jarhu wat Ta'dil, Thabaqah-Thabaqah sanad, 
pengetahuan ilmu-ilmu hadits antara shahih dan  dhaif, hafal matan-matan hadits 
yang menyendiri padanya .. Maka tidak seorangpun pada waktu itu yang bisa 
menyamai atau mendekati  tingkatannya .. Adz-Dzahabi berkata lagi, bahwa: 
Setiap hadits yang tidak diketahui oleh Ibnu Taimiyah, maka itu bukanlah hadist.

Demikian antara lain beberapa pujian ulama terhadap beliau.

DA'I, MUJAHID, PEMBASMI BID'AH DAN PEMUSNAH MUSUH

Sejarah telah mencatat bahwa bukan saja Ibnu Taimiyah sebagai da'i yang  tabah, 
liat, wara', zuhud dan ahli ibadah, tetapi beliau juga seorang pemberani yang 
ahli berkuda. Beliau adalah pembela tiap jengkal tanah umat Islam dari 
kedzaliman musuh dengan pedangnya, seperti halnya beliau adalah pembela aqidah 
umat dengan lidah dan penanya.

Dengan berani Ibnu Taimiyah berteriak memberikan komando kepada umat Islam 
untuk bangkit melawan serbuan tentara Tartar ketika menyerang Syam dan 
sekitarnya. Beliau sendiri bergabung dengan mereka dalam kancah pertempuran. 
Sampai ada salah seorang amir yang mempunyai diin yang baik dan benar, 
memberikan kesaksiannya: ...tiba-tiba (ditengah kancah pertempuran) terlihat 
dia bersama saudaranya berteriak keras memberikan komando untuk menyerbu dan 
memberikan peringatan keras supaya tidak lari... Akhirnya dengan izin Allah 
Ta'ala, pasukan Tartar berhasil  dihancurkan, maka selamatlah negeri Syam, 
Palestina, Mesir dan Hijaz.

Tetapi karena ketegaran, keberanian dan kelantangan beliau dalam mengajak 
kepada al-haq, akhirnya justru membakar kedengkian serta kebencian para 
penguasa, para ulama dan orang-orang yang tidak senang kepada beliau. Kaum 
munafiqun dan kaum lacut kemudian meniupkan racun-racun fitnah hingga karenanya 
beliau harus mengalami berbagai  tekanan di pejara, dibuang, diasingkan dan 
disiksa.

KEHIDUPAN PENJARA

Hembusan-hembusan fitnah yang ditiupkan kaum munafiqin serta  antek-anteknya 
yang mengakibatkan beliau mengalami tekanan berat dalam  berbagai penjara, 
justru dihadapi dengan tabah, tenang dan gembira. Terakhir beliau harus masuk 
ke penjara Qal'ah di Dimasyq. Dan beliau berkata: Sesungguhnya aku menunggu 
saat seperti ini, karena di dalamnya terdapat kebaikan besar.

Dalam syairnya yang terkenal beliau juga berkata:

Apakah yang diperbuat musuh padaku !!!!

Aku, taman dan dikebunku ada dalam dadaku

Kemanapun ku pergi, ia selalu bersamaku

dan tiada pernah tinggalkan aku.

Aku, terpenjaraku adalah khalwat

Kematianku adalah mati syahid

Terusirku dari negeriku adalah rekreasi.

Beliau pernah berkata dalam penjara:

Orang dipenjara ialah orang yang terpenjara hatinya dari Rabbnya, orang yang 
tertawan ialah orang yang ditawan orang oleh hawa nafsunya.

Ternyata penjara baginya tidak menghalangi kejernihan fitrah islahiyah-nya, 
tidak menghalanginya untuk berdakwah dan menulis buku-buku tentang aqidah, 
tafsir dan kitab-kitab bantahan terhadap ahli-ahli bid'ah.

Pengagum-pengagum beliau diluar penjara semakin banyak. Sementara di dalam 
penjara, banyak penghuninya yang  menjadi murid beliau, diajarkannya oleh 
beliau agar mereka iltizam kepada syari'at Allah, selalu beristighfar, tasbih, 
berdoa dan melakukan amalan-amalan shahih. Sehingga suasana penjara menjadi 
ramai dengan suasana beribadah kepada Allah. Bahkan dikisahkan banyak penghuni 
penjara yang sudah mendapat hak bebas, ingin tetap tinggal di  penjara 
bersamanya. Akhirnya penjara menjadi penuh dengan orang-orang yang mengaji.

Tetapi kenyataan ini menjadikan musuh-musuh  beliau dari kalangan munafiqin 
serta ahlul bid'ah semakin dengki dan  marah. Maka mereka terus berupaya agar 
penguasa memindahkan beliau dari satu penjara ke penjara yang lain. Tetapi 
inipun menjadikan beliau semakin terkenal. Pada akhirnya mereka menuntut kepada 
pemerintah agar beliau dibunuh, tetapi pemerintah tidak mendengar tuntutan 
mereka. Pemerintah hanya mengeluarkan surat keputusan untuk merampas semua 
peralatan tulis, tinta dan kertas-kertas dari tangan Ibnu Taimiyah.

Namun beliau tetap berusaha menulis di tempat-tempat yang memungkinkan dengan 
arang. Beliau tulis surat-surat dan buku-buku dengan arang kepada sahabat dan 
murid-muridnya. Semua itu menunjukkan betapa hebatnya tantangan yang dihadapi, 
sampai kebebasan berfikir dan menulis pun dibatasi. Ini sekaligus menunjukkan 
betapa sabar dan tabahnya  beliau. Semoga Allah merahmati, meridhai dan 
memasukkan Ibnu Taimiyah dan kita sekalian ke dalam surganya.

WAFATNYA

Beliau wafatnya di dalam penjara Qal'ah Dimasyq disaksikan oleh salah seorang 
muridnya yang menonjol, Al-'Allamah Ibnul Qayyim Rahimahullah.

Beliau berada di penjara ini selama dua tahun tiga bulan dan beberapa hari, 
mengalami sakit dua puluh hari lebih. Selama dalam penjara beliau selalu 
beribadah, berdzikir, tahajjud dan membaca Al-Qur'an. Dikisahkan, dalam tiah 
harinya ia baca tiga juz. Selama itu pula beliau sempat menghatamkan Al-Qur'an 
delapan puluh atau delapan puluh satu kali.

Perlu dicatat bahwa selama beliau dalam penjara, tidak pernah mau menerima 
pemberian apa pun dari penguasa.

Jenazah beliau dishalatkan di masjid Jami'Bani Umayah sesudah shalat Zhuhur. 
Semua penduduk Dimasyq (yang mampu) hadir untuk menshalatkan jenazahnya, 
termasuk para Umara', Ulama, tentara dan sebagainya, hingga kota Dimasyq 
menjadi libur total hari itu. Bahkan semua penduduk Dimasyq (Damaskus) tua, 
muda, laki, perempuan, anak-anak keluar untuk menghormati kepergian beliau.

Seorang saksi mata pernah berkata: Menurut yang aku ketahui tidak ada seorang 
pun yang ketinggalan, kecuali tiga orang musuh utamanya. Ketiga orang ini pergi 
menyembunyikan diri karena takut dikeroyok masa. Bahkan menurut ahli sejarah, 
belum pernah terjadi jenazah yang dishalatkan serta dihormati oleh orang 
sebanyak itu melainkan Ibnu Taimiyah dan Imam Ahmad bin Hambal.

Beliau wafat pada tanggal 20 Dzul  Hijjah th. 728 H, dan dikuburkan pada waktu 
Ashar di samping kuburan saudaranya Syaikh Jamal Al-Islam Syarafuddin. Semoga 
Allah merahmati Ibnu Taimiyah, tokoh Salaf, da'i, mujahidd, pembasmi bid'ah dan 
pemusnah musuh. Wallahu a'lam.

Dinukil dari buku: Ibnu  Taimiyah, Bathal Al-Islah Ad-Diny. Mahmud Mahdi 
Al-Istambuli, cet II  1397 H/1977 M. Maktabah Dar-Al-Ma'rifah–Dimasyq. hal. 
Depan.

source :http://www.salafyoon.net/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=3



---------------------
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA
--------------------------------------------
Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
--------------------------------------------
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke