wa'alaykumussalaam wa rahmatullah... alhamdulillah, ash-sholaatu was-salaamu 'ala rasulillah.
kalau ditanya: Adakah saran dan tips supaya keberadaan ahwat yang berhijab hitam2 dan bercadar bisa dipahami dan tidak dicitrakan negatif dengan pikiran yang macam-macam seperti aliran hitam, ninja, teroris dll... maka ana cuma bisa mengatakan bahwa yang harusnya dikasih tips dan saran adalah orang2 di sekitar anti supaya mereka tidak berfikiran seperti itu karena mereka belum tentu lebih baik dari yang seperti mereka tuduhkan. allahua'lam. tapi yang jelas, dengan tuduhan2 itu bersabarlah... pernah ada akhwat yang lewat di antara anak-anak kecil dan seorang di antara anak-anak itu dengan rasa takut berkata bahwa akhwat itu adalah setan -na'udzubillah-, akhwat itu mendengarnya dan berusaha agar mereka tidak takut dengan mengeluarkan payung dari balik jilbabnya. maka Alloh menolong akhwat tersebut -alhamdulillah- dan di antara anak itu ada yang berkata: bukan tau, tuh ada tangannya... akhirnya mereka pun bermain kembali. memang dakwah kepada masyarakat awam tidak mudah, tetapi juga tidak sulit. dengan akhlak yang baik insya Alloh siapapun akan diterima di masyarakat. tips dari ana: sebarkanlah salam, ucapkanlah salam kepada yang duduk ketika kita berjalan melintasi di depan mereka atau kepada siapapun yang ketika kita berpapasan mereka memperhatikan kita. karena salam itu dalam hadits shahih disebutkan dapat menumbuhkan rasa kasih sayang. betul itu, insya Alloh. coba saja kalau kita di jalan ketemu orang yang tidak dikenal lalu dia mengucapkan salam. tentu kita akan merasa senang dan menjawab salamnya. dan orang akan merasa dihormati bila kita mengucapkan salam ataupun menjawab salamnya dengan fasih. seperti yang disebutkan dalam surat An Nissa' ayat 86: artinya: Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu. salam itu boleh -insya Alloh- diucapkan kepada siapapun baik kepada sesama muslim, sesama muslimah, bahkan antar muslim-muslimah (selama tidak menimbulkan fitnah), dan bahkan kepada orang banyak walaupun di antara mereka ada yang kafir (lihat Kitab Riyadush-shalihin bab salam). yang tidak boleh itu kepada orang kafir yang bersendirian apalagi yang bergerombolan. orang indonesia ini kan katanya ramah2. jadi ya bersikaplah ramah. ada akhwat yang setiap belanja ke pasar menegur setiap ibu2 di jalan. dan di pasar dia selalu ramah kepada penjual sayur. selalu bertanya: sayur ini enaknya diapain ya... atau kadang berbagi resep dengan ibu2 pembeli lain. padahal dia selalu memakai pakaian seperti yang anti pakai. kadang akhwat itu bermain2 dengan anak kecil dan berkata: duh, amah ditutupin terus nih wajahnya... jadi nggak keliatan deh ya. apa yang akhwat (dan suaminya) itu lakukan sebenarnya aneh, karena ada beberapa ikhwah yang tinggal juga di situ tetapi hanya bertegur sapa kepada "sesama" saja. yaitu sesama salafi dan sesama jenis. menundukkan pandangan itu kan tidak berarti kepala yang ditundukkan ke bawah. menjaga diri dari fitnah juga bukan berarti mengambil jarak menjauh ketika ada yang bukan mahram lewat seperti ia memiliki penyakit menular. tetapi artinya tidak menuruti hawa nafsu yang semuanya itu kembali kepada niat. karena ketika suatu amal itu baik, tetapi kita ragu melakukannya karena khawatir ini dan itu, kemungkinan itu hanya was-was dari setan saja yang tidak suka manusia berbuat baik. allahua'lam. kecuali bila niat kita memang buruk sejak awal, ya tinggalkan saja. apapun yang dikatakan orang setelah kita melakukan sesuatu yang baik itu -insya Alloh- ya itu urusan dia. pernah ada akhwat yang pernah berpapasan dengan seorang ustadz di jalan. karena bingung harus bagaimana, akhwat itu seperti menjauh. tetapi sang ustadz mengucapkan salam kepadanya dengan tetap berjalan menghadap lurus ke depan. setelah menjawab salam beliau, akhwat itu pun menjadi lega... ternyata ustadz juga ngucapin salam lho, katanya. pernah pula ada akhwat yang berkunjung ke rumah seorang ustadz di bogor bersama suaminya. ketika akhwat itu muncul dari balik hijab setelah ngobrol dengan istri sang ustadz, ustadz itu melihat anak bungsunya yang berdiri di dekat akhwat tersebut dan berkata: bawa saja tuh si fulan. subhanalloh... padahal ustadz itu adalah ustadz yang disegani siapapun, tetapi ternyata beliau bisa bercanda juga! allahu'alam. yah, cukuplah Rasulullah -shallallahu'alayhi wa sallam- yang menjadi teladan kita dalam berakhlak yang karenanya dakwah beliau diterima oleh kaum jahiliyah semasa itu. semoga kisah-kisah di atas bisa menjadi manfaat bagi siapa saja. subhanaka allahumma robbana wa bihamdika, astaghfiruka wa atubu ilayk. wassalaamu'alaykum, luluan m --- In assunnah@yahoogroups.com, ririn maharani <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamualaikum, warahmatullahi wabarakatuh... > > Semalam saya dengar berita di lombok, bahwa jamaah salafiyin yang sedang mengadakan pengajian diusir dan dihalau ramai-ramai oleh warga kampung sebelah, setelah saya menonton beritanya, hati saya cukup miris melihatnya. > Kesalahan fatal apakah yang telah diperbuat oleh saudara-saudara kita, sehingga diperlakukan seperti penjahat atau telah melakukan perbuatan yang tidak mulia... > Salah satu ketua pengusirnya mengatakan mengapa mereka mengusir jamaah pengaajian dari kampungnya hanyalah alasan tidak cocok dengan warga, tidak sesuai dengan adat pengajian mereka tanpa meneliti terlebih dahulu kebenarannya... yang salah atau tidak cocoknya dimana. > Melihat massa yang begitu beringas, saya jadi khawatir dengan keadaan di kampung saya... (mungkin salah satu sebabnya melihat wanitanya berpakaian serba hitam dan tertutup...) > Hal ini disebabkan karena saya memakai cadar, apakah kelak nanti keluarga saya akan diusir... karena selama ini saya tinggal dengan orangtua, dan orangtua lebih banyak terjun ke masyarakat... > Kadang saya berpikir apakah saya harus melepaskan cadar saya supaya bisa bersosialisasi dengan masyarakat... Wallahualam bis shawab... > Tapi saya dengar bahwa ada beberapa kampung yang tidak menerima dengan keberadaan keluarga yang ahwatnya bercadar..(sehingga diusir) > Adakah saran dan tips supaya keberadaan ahwat yang berhijab hitam2 dan bercadar bisa dipahami dan tidak dicitrakan negatif dengan pikiran yang macam-macam seperti aliran hitam, ninja, teroris dll... serta dakwah dapat diterima dengan baik di masyarakat, tanpa ada prasangka yang macam2. > atas nasihatnya saya ucapkan jazakumullah khoir. > > > ____________________________ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Your favorite religious organization? Make a donation at Network for Good. http://us.click.yahoo.com/EOl1HB/LPaOAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG TERPERCAYA -------------------------------------------- Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/