Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh afwan, ana bukan ilmuwan ataupun ahli hadith. Ana hanya ingin berkomentar saja dari kacamata awam :
Bahwasanya, dalil2 yang disebutkan tersebut TIDAK BISA dijadikan dalil untuk dzikir berjama'ah dalam artian menyebut tasbih, tahmid, tahlil dan takbir secara kompak bersama-sama dengan dikomandoi seorang atau dua orang dengan berdasarkan jumlah-jumlah tertentu, misalnya : 21, 33, 100 dll. > Hadits dari Anas r.a, bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya, > aku > berzikir menyebut (mengingat) Allah Swt, bersama jama'ah usai > shalat Shubuh hingga matahari terbit, itu lebih aku sukai daripada dunia > > dan seisinya" (H.R. A] Baihaqi). Dalam hadits lain Rasulullah Saw > bersabda: "Jama'ah yang duduk berzikir menyebut Allah pasti dikelilingi > > malaikat, rahmat menyertai mereka, ketentraman diturunkan kepada > mereka, dan Allah menyebut nama mereka pada sesuatu yang berada di > > sisi-Nya" (HR. Ahmad dan Muslim). Terlepas dari derajat hadith2 diatas, alangkah naifnya jika ustad Arifin mengambil hadith2 diatas sebagai dalil, sementara lafazhnya masih mujmal (global/umum). Tidak disebutkan apakah beliau shalallahu 'alaihi wasallam melakukan dzikirnya seperti yang dilakukan ustad Arifin saat ini. Padahal, bisa saja yang dilakukan Nabi shalallahu alaihi wasallam adalah memberikan nasihat2 kepada para sahabat, atau membacakan ayat2 Qur'an, atau menjelaskan hukum2 Allah subhanahu wata'ala. Inilah yang - menurut ana - disebut dzikir berjama'ah. Bahwa tidak selalu yang namanya dzikir adalah membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir. > Rasulullah Saw bersabda: "Apabila kalian melewati taman syurga maka > > bersimpuhlah, "Para sahabat bertanya, apa itu taman syurga?" Beliau > menjawab "Yaitu Majelis Zikir" (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi). menurut ana, milis ini lebih pantas disebut majlis dzikir. > Zikir dengan suara keras (jahr) QS. Al-Baqarah: 200). Artinya : Setelah > > kamu selesai mengerjakan haji sebutlah Allah sebagai kamu menyebut > bapakmu sendiri atau lebih dari itu. Diantara manusia itu ada yang > mengucapkan : Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan di dunia ini. > Dan > orang itu tidak lagi mempunyai bagian di hari akhirat. (Apakah > makna ayat ini bisa dijadikan dalil untuk mengeraskan suara pada saat > berzikir??) Sudah jelas kekhususan ayat ini. Bahwa bersuara keras adalah pada saat menjalankan ibadah haji. Pun, tidak bisa diperluas aplikasinya. wAllahu a'lam wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> HADIRILAH! SILATURAHMI AKBAR-3 ULAMA MADINAH NABAWIYAH & UMMAT, MASJID ISTIQLAL JAKARTA, AHAD 20 JUMADIL TSANI 1427H/16 JULI 2006M, JAM 09.00 WIB S/D DZUHUR, BERSAMA SYAIKH PROF ABDURROZAK BIN ABDUL MUHSIN AL'ABBAD, SYAIKH DR SULAIMAN BIN SALIIMULLAH AR-RUHAILY, ULAMA SEKALIGUS GURU BESAR UNIVERSITAS ISLAM MADINAH. INFO : 08121055616, 08121055891, 08567505496 Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/