Ilmu Kalam lebih dikenal dgn nama Ilmu Filosofi atau Ilmu Filsafat. Kebanyakan ustadz2 indonesia yang mengaku intelek berbahagia dengan ilmu filsafat, kecuali ustadz yang diberi petunjuk oleh Allah Ta'ala.
Ilmu kalam adalah lawan dari ilmu agama khususnya Ilmu Hadits. Dan para ahli hadits sepakat bahwa tidak ada manfaatnya belajar ilmu kalam kecuali hanya mendatangkan syubhat dan keraguan terhadap ilmu agama, karena untuk membantah para ahli kalam cukup dengan mempelajari ilmu hadits tersebut. On 7/18/06, anang dc <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh > Saya membaca dalam Buku Empat Imam Mashab, kesemuanya BELIAU MELARANG kita > untuk belajar Ilmu Kalam. > Mohon, bilamana ada yang mempunyai pengetahuan tentang apa ilmu kalam itu > dapat menjelaskannya kepada kita (yang belum tau), agar supaya kita tidak > salah dalam melangkah. > Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh LARANGAN IMAM MALIK TERHADAP ILMU KALAM DAN BERDEBAT DALAM AGAMA Oleh Dr. Muhammad Abdurrahman Al-Khumais sumber http://www.almanhaj.or.id [1]. Imam Ibn Abdil Bar meriwayatkan dari Mush'ab bin Abdullah bin az-Zubairi, katanya, Imam Malik pernah berkata: "Saya tidak menyukai Ilmu Kalam dalam masalah agama, warga negeri ini juga tidak menyukainya, dan melarangnya, seperti membicarakan pendapat Jahm bin Shafwan, masalah qadar dan sebagainya. Mereka tidak menyukai Kalam kecuali di dalam terkandung amal. Adapun Kalam di dalam agama, bagi saya lebih baik diam saja. karena hal-hal di atas [1] [2]. Imam Abu Nu'aim juga meriwayatkan dari Abdullah bin Nafi, katanya, saya mendengar Imam Malik berkata: "Seandainya ada orang melakukan dosa besar seluruhnya kecuali menjadi musyrik. kemudian dia melepaskan diri dari bid'ah-bid'ah Ilmu Kalam ini, dia akan masuk surga." [2] [3]. Imam al-Harawi meriwayatkan dari Ishaq bin Isa, katanya, Imam Malik berkata, "Barangsiapa yang mencari agama lewat Ilmu Kalam ia akan menjadi kafir zindiq, siapa yang mencari harta lewat Kimia, ia akan bangkrut, dan siapa yang mencari bahasa-bahasa yang langka dalam Hadits (gharib al-Hadits) ia akan bohong."[3] [4]. Imam al-Katib al-Baghdadi meriwayatkan dari Ishaq bin Isa, katanya, saya mende-ngar Imam Malik berkata: "Berdebat dalam agama itu aib (cacat)." Beliau juga berkata: "Setiap ada orang datang kepada kita, ia ingin berdebat. Apakah ia bermaksud agar kita ini menolak apa yang telah dibawa oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam?" [4] [5]. Imam al-Harawi meriwayatkan dari Abdur Rahman bin Mahdi, katanya, saya masuk ke rumah Imam Malik, dan di situ ada seorang yang sedang ditanya oleh Imam Malik: "Barangkali kamu murid dari 'Amir bin 'Ubaid. Mudah-mudahan Allah melaknat Amr bin Ubaid karena dialah yang membuat bidah Ilmu Kalam. Seandainya kalam itu merupakan Ilmu, tentulah para Sahabat dan Tabiin sudah membicarakannya, sebagaimana mereka juga berbicara masalah hukum (fiqih) dan syariah.[5] [6]. Imam al-Harawi meriwayatkan dari Aisyah bin Abdul Aziz, katanya, saya mendengar Imam Malaik berkata: Hindarilah bidah. Kemudian ada orang yang bertanya, Apakah bidah itu, wahai Abu Abdillah?. Imam Malik menjawab: Penganut bidah itu adalah orang-orang yang membicarakan masalah nama-nama Allah, sifat-sifat Allah, kalam Allah, ilmu Allah, dan qudrah Allah. Mereka tidak mau bersikap diam (tidak memperdebatkan) hal-hal yang justru para Sahabat dan Tabiin tidak membicarakannya. [6] [7]. Imam Abu Nuaim meriwayatkan dari Imam Syafii, katanya, Imam Malik bin Anas, apabila kedatangan orang yang dalam agama mengikuti seleranya saja, beliau berkata: Tentang diri saya sendiri, saya sudah mendapatkan kejelasan tentang agama dari Tuhanku. Sementara anda memilih ragu-ragu. Pergilah saja kepada orang-orang yang masih ragu-ragu, dan debatlah dia.[7] [8]. Imam Ibn Abdil Bar meriwayatkan dari Muhammad bin Ahmad al-Mishri al-Maliki, di mana ia berkata dalam bab al-Ijarat dalam kitab al-Khilaf, Imam Malik berkata: Tidak boleh menyebarkan kitab-kitab yang ditulis oleh orang-orang yang dalam beragama hanya mengikuti selera, bidah dan klenik; dan kitab-kitab itu adalah kitab-kitab penganut kalam, seperti kelompok Mutazilah dan sebagainya.[8] Dan Itulah sekilas tentang sikap Imam Malik bin Anas dan pendapat-pendapat beliau tentang masalah Tauhid, Sahabat, Imam, Ilmu Kalam dan Lain-lain [Disalin dari kitab I'tiqad Al-A'immah Al-Arba'ah edisi Indonesia Aqidah Imam Empat (Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, Ahmad), Bab Aqidah Imam Malik bin Anas Hanifah, oleh Dr. Muhammad Abdurarahman Al-Khumais, Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Di Jakarta] _________ Foote Note [1].Jami' Bayan al-'Ilm wa Al-Fadhilah, hal. 415 [2]. Al-Hilyah, VI/325 [3]. Dzamm Al-Kalam, lembar 173-B [4]. Syaraf ASh-hab Al-Hadits, hal. 5 [5]. Dzan Al-Kalam, lembar 173-B [6]. Ibid, lembar 173 [7]. Al-Hilyah, VI/324 [8]. Jami' Bayan al-'Ilm wa Al-Fadhilah, hal. 416-417 ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/