Assalamu'alaikum warhamtullahi wabarakatuh

Al-Hamdu Lillah, Nasta'inuhu wa Nastaghfiruh, Wa Na'udzu Billahi Min
Syururi Anfusina Man Yahdihillahu Falaa Mudhilla Lahu Wa Man Yudhlil
Falaa Haadiya Lahu. Asyhadu An-Laa ilaaha illallahu wa Asyhadu Anna
Muhammadan Rasulullahi, Amma Ba'du.

Semoga Allah memudahkan kita menelusuri jalan yang terang ini dan
semoga Dia memelihara kita dari syubhat-syubhat yang menyambar.

Beberapa waktu yg lalu ana memang langsung bertemu dgn Ustad Yazid
Semoga Allah menjaganya, setelah kajian malam di Studio Hang FM Batam.
Waktu itu pertanyaan ana seputar penggunaan obat penenang bagi
pengidap penyakit jiwa.
Dan ana mempetkenalkan diri ana sebagai seorang psikolog.
Pada saat itu ana langsung disindir dengan keras oleh Ustad dengan
mengatakan bahwa ilmu Psikologi itu berasal dari Yahudi. Dan ustad
melanjutkan bahwa sebaik²nya pengobatan jiwa adalah dengan menggunakan
Al Qur'an. Pada saat itu ada beberapa saksi ikhwan kita dalam ruangan
itu. Ana mengatakan apa yg dikatakan Ustad adalah benar kemudian
beliau melanjutkan bahwa pengobatan jiwa tidak boleh tergantung dengan
apapun termasuk obat kecuali dalam kondisi "darurat".
Kalau ana cerna pernyataan Ustad Yazid memang shahih dan beliau
berkata berdasarkan keilmuan dan tidak ada yg salah dengan pernyataan
beliau.

Di lain waktu ana bertemu dengan Ustad Hakim bin Amir Abdat (Semoga
Allah menjaga Beliau), beliau tidak mempersoalkan ilmu Psikologi dan
beliau diam tentang ilmu Psikologi. Bahkan pada waktu itu ana sempat
bertukar pikiran dgn beliau tentang masalah kejiwaan. Dan memang
beliau banyak menganjurkan ana utk membaca buku² masalah hati/
Taskiyatun Nafs  dari Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah dan
semisalnya.

Ketika ana ketemu degan Ustad Abu Haidar (Semoga Allah menjaganya)
dari Bandung ketika beliau mengisi kajian di dekat tempat tinggal ana.
Permasalahan yg sama pernah ana ajukan kepada beliau. Beliau sama
sekali tidak terlihat menyindir dengan keras apalagi mentahdzir ilmu.
Psikologi.

Yg lebih lagi ketika ana ketemu dgn Ustad Armen Halim Naro (Semoga
Allah menjaga beliau), beliau justeru memuji ilmu Psikologi ini,
terutama ketika dikaitkan dengan kemampuan kita menghubungkan dengan
hukum² Allah. Dan pada saat itu ana sempat berinteraktif bersama di
radio berbarengan dengan beliau.

Nah itulah beberapa pendapat ulama kibar Indonesia yg ana temui
mengenai ilmu psikologi.
Pada dasarnya semua ilmu itu sudah termaktub di dalam Al Qur'an apakah
itu ilmu astronomi, ilmu kesehatan, ilmu kejiwaan dll.
Jadi kembalikan semuanya kepada Al Qur'an dan Assunnah, begitu
kelihatan bertentangan silahkan antum tinggalkan.

Tidaklah ada kebaikan di dunia atau di akhirat, melainkan telah
diajarkan dalam agama Islam, dan tidaklah ada kejelekan melainkan,
Islam telah memperingatkan umat manusia darinya, Allah berfirman:
ونزلنا عليك 
الكتاب 
تبيانا لكل 
شيء وهدى 
ورحمة وبشرى 
للمسلمين
Artinya:
"Dan telah Kami turunkan kepadamu Al Kitab ( Al Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri". (QS An Nahl: 89).

Bila Nabi shollallahu'alaihiwasallam telah mengajarkan kepada umatnya
tata cara buang air kecil dan besar, mustahil bila beliau
shollallahu'alaihiwasallam tidak mengajarkan kepada umatnya tata cara
berdakwah, penegakan syariat Islam di bumi, dan terlebih lebih tata
cara beribadah kepada Allah. Sehingga tidak ada alasan bagi siapa pun
untuk merekayasa suatu metode atau amalan dalam beribadah kepada Allah
ta'ala.

Hanya kepada Allah kami berlindung dan mohon petunjuk.
Wallahul musta'an.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi
Abu Ghazi


--- In assunnah@yahoogroups.com, lulu aliudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bismillah. Walhamdulillah. Wa la haula wa la quwwata Illa biLlah.
Amma Ba'du
>
> Sebelumnya ana mohon ma'af jika tulisan ana berkonotasi memotong
motong perkataan Al Ustadz Al Fadhil Yazid Jawwas semoga Alloh
menjaganya. Jika ada penjelasan lain yang lebih faqih dari Ustadzuna
Al Fadhil Yazid Jawwas yang bertentangan dengan apa yang ana tulis di
milis ini maka pendapat ana mengikuti pendapat yang sesuai dengan Al
Qur-an dan As Sunnah dengan pemahaman salafus sholih. Benarkah
pernyataan tersebut ucapan ustadz Yazid? (Ketika ana menulis risalah
ini hari rabu 9 agustus 2006 pukul 20.29 ana minta klarifikasi dari
teman ana tersebut via sms dan sampai selesainya tulisan ini belum ada
jawaban)
>
> Masalah lain yang berkaitan dengan "pencerahan jiwa" korban gempa
misalnya yang ditangani oleh psikolog serta permasalahan lainnya yang
menjadi garapan psikolog yang berhubungan dengan kejiwaan, maka ana
bertanya" Apakah Ulama Robbani dengan berbekal Kalamulloh dan Hadits
nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang mengetahui jalan keluar
permasalahan tersebut ataukah para psikolog yang setahu ana banyak
mengambil rujukan dari literatur barat yang dapat memecahkan masalah
mereka?" Jika para psikolog tersebut dibina ketika mereka kuliah
dengan ilmu-ilmu al qur-an dan as sunnah dengan pemahaman yang benar
dan mereka terapkan ketika memberikan counselling misalnya maka itulah
yang seharusnya mereka lakukan dan tidak ada masalah dengan hal itu.
Namun masalahnya Fakultas Psikologi khususnya di Indonesia ini tidak
atau belum mendasari ilmunya dengan al qur-an dan as sunnah. Wallohu
a'lam.
>
> Jika permasalahannya berkaitan dengan kemaslahatan manusia dalam
masalah din maka rujukannya pada saat ini dan di masa yang akan datang
adalah para ulama sebagai pewaris para nabi. Maka jika apa yang
disebut dengan "psikologi" tersebut  merupakan ilmu yang dapat
memberikan kemaslahatan manusia dari segi din berdasarkan al quran dan
as sunnah maka kita menilai sesuatu dari hakikatnya bukan dari
namanya, karena nama tidak dapat mengubah hakikat. Jika garapannya
adalah kemaslahatan dunia maka jawabannya adalah kita lebih mengetahui
tentang perkara dunia kita. Dimanakah letak ilmu psikologi: dunia atau
agama? Apakah ada diantara antum yang mengetahui bahwa psikologi
tersebut digali dari al qur-an dan As Sunnah?
>
> Sebagaimana yang ana katakan diatas sepanjang pengetahuan ana ilmu
psikologi dibangun dari praduga-praduga (dzunun) sedangkan kebenaran
al qur-an dan as sunnah adalah absolut. Al Akh Joy memberikan salah
satu contoh kekeliruan psikolog dalam mengatasi kemarahan, walaupun
mereka para psikolog menganggap hal tersebut dapat mengatasi masalah.
Ini salah satu contoh tentang ada hal-hal yang menjadi garapan
psikolog berbenturan dengan syariat Islam.
> Wallohu a'lam. Wal afwu minkum
>
> Abu Maryam





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke