akmaluddin_muhadjir <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
assalamu alaikum wr. wb
akhir-akhir ini saya semakin berusaha untuk dekat dengan sang MAHA
pencipta, Allah SWT, namun dalam beberapa hari terakhir tersebut saya
mendapatkan peranyaan yang amat sangat sulit untuk saya dapatkan
jawabannya, antara lain :
1. terlepas dari manusia memiliki akal dan keterbatasan apakah boleh
saya mempertanyakan hal ikhwal dari bagaimana Allah menciptakan
makhluk2nya, seperti malaikat dari cahaya, iblis dari api dan manusia
dari tanah.
2. terlepas dari saya adalah manusia yang sebenarnya amat sangat
tidak boleh membahas persoalan bahwa apa alasan Allah menciptakan
makhluk2nya, apakah adil buat iblis yang di nobatkan sebagai makhluk
terkutuk sedangkan Allah SWT adalah Maha mengetahui semu! a hal sebelum
Iblis melakukan sebuah dosa dengan mengingkari nabi Adam sebagai
makhluk termulia disisiNya.
3. sekali lagi (ini sangat menyiksa saya) terlepas dari persoalan ini
tidak boleh dibahas karena (lagi-lagi krn akalku yg diberikan olehNya
terbatas), perlakuan apalagi yang akan Allah SWT berikan pada
makhluk2Nya setelah semua taat dan patuh serta menyembah ALlah SWT.
maaf karena mungkin ini adalah jeritan batin yang tidak tertahankan,
mohon pencerahan dari saudara(i)ku yang membca email ini
wassalam
ttd
hambaNya yang masih ISTIQOMAH, Insya Allah

Assalaamu'alaikum wa rahmatullohi wa barokaatuhu
 
Saran saya, hendaknya Anda mengucapkan "amantu billahi wa rasuulihi" -aku 
beriman kepada Allah dan RasulNya-
sebagaimana yang diajarkan oleh Rasululloh shallallohu 'alaihi wasallam untuk 
menghilangkan keraguan yang diakibatkan oleh godaan syaitan.
Berikut saya sertakan artikel yang masih berhubungan dengan masalah tersebut.
 
Allohu a'lamu
 
*Arief Nur*
 
JAWABAN : SIAPA YANG MENCIPTAKAN ALLAH?
 
Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
sumber http://www.almanhaj.or.id
 

"Artinya : Sesungguhnya salah seorang kamu akan didatangi syetan, lalu 
bertanya : "Siapakah yang menciptakan kamu?" Lalu dia mejawab : "Allah". 
Syetan berkata : "Kemudian siapa yang menciptakan Allah?". Jika salah 
seorang kamu menemukan demikian, maka hendaklah dia membaca "amantu billahi 
wa rasulih" (aku beriman kepada Allah dan RasulNya), maka (godaan) yang 
demikian itu akan segera hilang darinya"
 
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (6/258): "Telah bercerita kepadaku 
Muhammad bin Ismail dia berkata : "Telah bercerita kepadaku Adh-Dhahak, dari 
Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah, bahwa sesungguhnya Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : (kemudian dia menyebutkan hadits 
itu).
 
Saya menilai : Hadits ini sanadnya hasan, sesuai dengan syarat Muslim. Semua 
perawi hadits ini adalah para perawi Muslim yang beliau jadikan pegangan 
dalam Shahih-nya. Tetapi Adh-Dhahak adalah Ibnu Utsman Al-Asadi Al-Huzami, 
dimana sebagian imam masih memperbincangkan mengenai hafalannya. Namun insya 
Allah hal itu tidak menurunkan haditsnya dari tingkat hasan. Bahkan Sufyan 
Ats-Tsauri dan Laits bin Salim, menurut Ibnus Sunni (201) sungguh telah 
mengikuti periwayatannya. Jadi hadits ini dapat dinilai shahih. Sementara 
itu Al-Mundziri dalam At-Targhib (2/266) menjelaskan.
 
"Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang bagus, kemudian 
Abu Ya'la dan Al-Bazzar. Lalu Ath-Thabrani juga meriwayatkannya dalam 
Al-Kabir dan Al-Usath dari hadits Abdullah bin Amer. Bahkan Imam Ahmad juga 
meriwayatkannya dari hadits Khuzaimah bin Tsabit Radhiyallahu 'anhu"
 
Jadi adanya beberapa syahid (hadits pendukung) ini dengan sendirinya 
menaikkan tingkat hadits tersebut kepada derajat yang sangat shahih.
 
Hadits Ibnu Khuzaimah menurut Imam Ahmad (5/214) para perawinya adalah 
tsiqah, kecuali jika di antara mereka ada Ibnu Luhai'ah, sebab ia buruk 
hafalannya.
 
Mengenai hadits Ibnu Amer ini, Al-Haitsami (341) berkomentar : Para 
perawinya adalah perawi-perawi shahih, kecuali Ahmad bin Nafi' Ath-Thihan, 
guru Ath-Thabrani".
 
Demikian dia menandaskan namun tidak menyebutkan sedikitpun mengenai keadaan 
Ahmad bin Nafi Ath-Thihan tersebut, begitu tidak simpatiknya Al-Haitsami 
kepadanya. Demikian pula saya, sama sekali tidak mengenalnya kecuali bahwa 
dia orang Mesir, sebagaimana disebutkan dalam Mu'jam Ath-Thabrani 
Ash-Shaghir (hal. 10)
 
Kemudian sesungguhnya hadits itu juga diriwayatkan oleh Hisyam bin Urwah 
yang didapat dari bapaknya dari Abu Hurairah secara marfu' sebagaimana 
adanya (tidak ada perubahan apapun).
 
Hadits ini dikeluarkan pula oleh Imam Muslim (1/84) dan Ahmad (2/331) dari 
berbagai jalan dari Hisyam, tanpa kalimat, "sesungguhnya godaan itu akan 
hilang daripadanya".
 
Selanjutnya hadits ini juga dikeluarkan oleh Abu Dawud (4121) yang 
kalimatnya sampai pada sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, "Saya iman 
kepada Allah". Dan ini merupakan riwayat Muslim.
 
"Artinya : Syetan akan datang pada salah seorang kamu, lalu berkata : 
"Siapakah yang menciptakan demikian ? Siapakah yang menciptakan demikian? 
Siapakah yang menciptakan demikian?" Sehingga dia bertanya : "Siapakah yang 
menciptakan Tuhanmu?" Apabila ia sampai demikian, maka hendaknya memohon 
perlindungan kepada Allah dan menghentikannya"
 
Hadits ini dikeluarkan oleh Al-Bukhari (2/321), Imam Muslim dan Ibnu Sunni.
 
Hadits ini juga mempunyai jalur lain yang besumber dari Abu Hurairah dengan 
lafazh.
 
"Artinya : Hampir orang-orang saling bertanya di antara mereka sehingga 
seorang di antara mereka berkata : "Ini Allah, menciptakan makhluk, lalu 
siapakah yang menciptakan demikian, maka katakanlah : "Allah Maha Esa. Allah 
adalah Tuhan yang bergantung segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada 
pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". 
Kemudian hendaklah salah seorang kamu mengusir (isyarat meludah) ke kiri 
tiga kali dan memohon perlindungan dari syetan.
 
Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Dawud (4732) dan Ibnu Sunni (621) dari 
Muhammad bin Ishaq, dia berkata : "Telah bercerita kepadaku Utbah bin 
Muslim, seorang budak yang dimerdekakan Bani Tamim, dari Abu Salamah bin 
Abdurrahman dari Abu Hurairah yang menuturkan : "Aku mendengar Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (kemudian ia menuturkan hadits itu)".
 
Saya menilai : Hadits ini shahih sanadnya. Para perawinya tsiqah. Bahkan 
Ibnu Ishaq juga menjelaskan berita itu. Hingga dengan demikian amanlah 
hadits ini dari cela.
 
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Umar bin Abi Salamah yang mendengar dari 
bapaknya, sampai perkataan : "Siapakah yang menciptakan Allah Azza wa 
Jalla?" Umar bin Salamah melanjutkan : "Abu Hurairah menceritakan : "Demi 
Allah, sesungguhnya, pada suatu hari aku duduk, tiba-tiba seseorang dari 
penduduk Iraq berkata kepadaku " Ini Allah, pencipta kita. Lalu siapakah 
yang menciptakan Allah Azza wa Jalla?" Abu Hurairah melanjutkan ceritanya : 
"Kemudian aku tutupkan jariku pada telingaku lalu aku menjerit seraya 
berkata : "Maha benar Allah dan RasulNya".
 
"Artinya : Allah Esa, tempat meminta. Tidak beranak dan tidak diperanakkan 
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"
 
Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad (2/387). Para perawinya tsiqah 
kecuali Umar. Ia adalah lemah (dha'if).
 
Menurut Imam Ahmad (Juz II, hal. 539) hadits ini juga mempunyai jalur lain 
dari Ja'far dia memberitakan : "Telah bercerita kepadaku Yazid bin Al-Asham, 
dari Abu Hurairah secara marfu', seperti hadits sebelumnya. Yazid 
mengisahkan : "Telah bercerita kepadaku Najmah bin Shabigh As-Salami, bahwa 
dia melihat para penunggang datang kepada Abu Hurairah. Kemudian mereka 
bertanya kepadanya mengenai hal itu. Lalu Abu Hurairah berkata : "Allahu 
Akbar" (Allah Maha Besar). Tidaklah kekasihku bercerita kepadaku tentang 
sesuatu melainkan aku telah melihatnya dan aku menunggunya. "Ja'far berkata 
: "Telah sampai kepadaku bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
 
"Artinya : Manakala orang-orang bertanya kepadamu tentang hal ini, maka 
katakanlah : "Allah adalah sebelum tiap-tiap sesuatu. Allah menciptakan 
tiap-tiap sesuatu dan Allah ada setelah tiap-tiap sesuatu"
 
Sanad marfu'nya adalah shahih adapun yang disampaikan oleh Ja'far alias Ibnu 
Burqan adalah mu'dhal (hadits yang perawi-perawinya banyak yang gugur), dan 
apa yang ada di antara shahih dan mu'dhal adalah mauquf. Tetapi Najmah 
disini tidak saya kenal. Demikian pula dalam Al-Musnad, Najmah ditulis 
dengan "mim" (Majmah) sedangkan dalam Al-Jarh wat Ta'dil (4/1/509), tertulis 
Najbah dengan "ba". Selanjutnya Imam Ahmad menjelaskan.
 
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dimana Yazid Ibnul Asham juga meriwayatkan 
darinya, dan mengatakan : "Saya mendengar bapakku berkata demikian dan tidak 
menambahkan!" Juga Al-Hafidzh dalam At-Ta'jil, tidak menambahkannya dan itu 
sesuai dengan syarat yang dibuatnya.
 
HUKUM-HUKUM YANG TERKANDUNG DALAM HADITS
Hadits-hadits shahih ini menunjukkan bahwa sesungguhnya bagi orang yang 
digoda oleh syetan dengan bisikannya, "Siapakah yang menciptakan Allah?", 
dia harus menghindari perdebatan dalam menjawabnya, dengan mengatakan apa 
yang telah ada dalam hadits-hadits tersebut.
 
Lebih amannya ialah dia mengatakan :
"Saya beriman kepada Allah dan RasulNya. Allah Esa, Allah tempat meminta. 
Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara 
dengan Dia". Kemudian hendaklah dia berisyarat meludah ke kiri tiga kali dan 
memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syetan, serta menepis 
keragu-raguan itu".
 
Saya berpendapat : Orang yang melakukan demikian semata-mata karena taat 
kepada Allah dan RasulNya serta ikhlas. Maka keraguan dan godaan itu akan 
hilang darinya dan menauhlah setannya, mengingat sabda Nabi Shallallahu 
'alaihi wa sallam, "Sesungguhnya godaan itu akan hilang darinya".
 
Pelajaran dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ini jelas lebih bermanfaat 
dan lebih dapat mengusir keraguan daripada terlibat dalam perdebatan logika 
yang sengit diseputar persoalan ini. Sesungguhnya perdebatan dalam soal ini 
amatlah sedikit gunanya atau boleh jadi tidak ada gunanya sama sekali. 
Tetapi sayang, kebanyakan orang tidak menghiraukan pelajaran yang amat bagus 
ini. Oleh karena itu ingatlah wahai kaum muslimin dan kenalilah sunnah 
Nabimu serta amalkanlah. Sesungguhnya dalam sunnah itu terdapat obat dan 
kemulianmu.
 
[Disalain dari buku Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah wa Syaiun Min Fiqhiha 
wa Fawaaidiha, edisi Indonesia Silsilah Hadits Shahih dan Sekelumit 
Kandungan Hukumnya oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, terbitan 
Pustaka Mantiq, hal 368-372 penerjemah Drs.HM.Qodirun Nur]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1903&bagian=0 




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke