..:: Aku Ingin Menikah, Tapi ... ::..

Judul      : Aku Ingin Menikah, Tapi ...
Pengarang   : Salman bin Shafir Abdullah Asy Syahri
Penerjemah  : Ust. Abu Ihsan Al Atsary
Penerbit    : At Tibyan - Solo
Cetakan     : -
Halaman     : 80 halaman

Buku ini menjelaskan hambatan hambatan atau batu sandungan dalam melangkah
ke jenjang pernikahan. Tidak semua penghalang - menuju pernikahan -
disebutkan oleh penulis, tetapi hanya sebagiannya saja. Ada 20 batu
sandungan yang disebut dalam buku itu, yaitu :

. Menyelesaikan studi
. Tingginya mahar
. Cacat
. Reputasi sebagai jejaka dan perawan
. Terlalu memilih milih pasangan
. Berlebih lebihan dalam menetapkan syarat dan biaya pernikahan
. Tidak ada keinginan menikahi duda atau janda
. Menolak kawin dengan pria yang punya istri
. Pandangan sinis masyarakat
. Gambaran negatif terhadap lembaga perkawinan yang disebarkan oleh musuh
musuh Islam
. Ambisi mendapat bagian dari penghasilan seorang wanita
. Kemiskinan suami dan ketergantungannya
. Takut mengemban tanggung jawab
. Suka melancong ke luar negeri
. Kemandulan
. Keinginan menikah dengan penampilan yang mewah dan glamour
. Taklid kepada orang lain
. Menyerahkan keputusan dalam urusan ini kepada kaum wanita
. Tidak ada reaksi dari pihak yang berkompeten melakukan perbaikan untuk
memperbaiki atau menyelesaikan atau meringankan masalah ini
. Kondisi kesehatan

Kemudian, ini sebagian isi yang bisa saya bawakan di ringkasan buku ini.

[Tingginya Mahar]
-----------------
Banyak orang tua yang memasang tarif mahar yang sangat tinggi untuk
puterinya dengan harapan ia memperoleh uang yang banyak. Ia jadikan
pernikahan puterinya sebagai lahan mencari keuntungan dengan mematok mahar
yang sangat tinggi kepada paralelaki yang datang meminangnya. Oleh karena
itu, aku ingin bisikkan ke telinga orang tua seperti ini: Bukankah puterimu
yang miskin ini adalah buah hatimu? Bukankah engkau akan dimintai
pertanggungjawaban tentangnya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala?

Lalu mengapa engkau tidak menjalankan hukum Allah dalam mengurus dirinya?
Tidakkah engkau tahu bahwa tuntutan mahar yang tinggi itu akan membuat
umurnya terbuang percuma? Apalagi menunda nunda pernikahan dapat membuatnya
terjangkit penyakit penyakit kejiwaan yang biasa menimpa para perawan tua?
Keberhasilan puterimu dalam membangun rumah tangga bukan dengan menuntut
mahar yang tinggi. Namun dengan memilih suami yang shalih, taat beragama dan
baik akhlaknya. Jangan jadikan puterimu sebagai barang dagangan untuk
mengejar keuntungan materi, apalagi dengan mengorbankan kemaslahatannya.
Janganlah sampai ia menjadi penyebab dirimu masuk naar. Ketahuilah bahwa
engkau berdiri bersamanya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala pada hari
tiada lagi berguna harta dan anak keturunan kecuali yang menemui Allah
dengan membawa hati yang salim.

[Terlalu Memilih milih Pasangan]
--------------------------------
Banyak pemuda dan pemudi yang terlambat menikah karena terlalu berlebihan
dalam memilih pasangan. Mereka terkungkung dalam khayalan dan ilusi,
sementara umur terus bertambah. Kalaulah kita kembali kepada tata cara yang
benar yang telah digariskan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
kepada kita, tentu memadai dengan jerih payah kita dan niscaya kita akan
mencapai tujuan dengan jalan yang paling mudah. Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam telah menggariskan kepada kita manhaj yang lurus dalam
memilih istri, demikian pula dalam memilih suami. Beliau tidak membiarkan
para pemuda dan pemudi tenggelam dalam khayalan dan lamunan yang telah
menjadi salah satu penghambat langkah menuju jenjang pernikahan yang sangat
mereka butuhkan itu.

[Takut Mengemban Tanggung Jawab]
--------------------------------
Banyak muda mudi Islam yang menghindari pernikahan karena anggapan buruk
yang menggelayut dalam diri dan benak mereka bahwa pernikahan itu adalah
tanggung jawab, ikatan, dan beban. Sebagaimana yang telah kami sebutkan, hal
ini merupakan akibat pengaruh budaya luar yang bertentangan dengan nilai
nilai ajaran Islam, yang masuk melalui berbagai macam media, baik audio
visual, media cetak atau media media lainnya. Ditambah lagi dengan langkanya
tarbiyah yang baik yang diterima oleh muda mudi tersebut dari keluarga
mereka yang menyebabkan mereka hidup dalam kondisi yang sangat
memprihatinkan dan lemah.

Yang terpikir oleh mereka hanyalah sebatas urusan makan, minum, permainan,
mengikuti berita berita yang menyibukkan pikirannya seperti berita para
selebritis atau membaca majalah majalah cabul. Sibuk mengikuti perkembangan
berita para aktor dan artis, bintang bintang film dan lain sebagainya.
Apakah muda mudi seperti mereka mampu mengemban tanggung jawab rumah tangga?

Sesungguhnya ulama tarbiyah menegaskan pentingnya peran keluarga dalam
mendidik generasi muda, pentingnya mengemban amanah dan adanya rasa tanggung
jawab. Sunguh pada diri Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam terdapat
contoh dan suri tauladan yang baik bagi kita semua. Beliau mentarbiyah para
sahabat agar mempunyai tanggung jawab. Beliau sengaja memilih Usamah bin
Zaid radhiyallahu 'anhu - yang pada saat itu masih berusia tujuh belas atau
delapan belas tahun sebagai pemimpin pasukan yang di dalamnya terdapat para
shahabat senior. Dan masih banyak lagi contoh contoh lain bagi muda mudi
Islam supaya mampu mengemban tanggung jawab dengan sempurna sebagai hasil
dari tarbiyah hasanah yang diberikan kepada mereka. Dan bagi para wali,
hendaklah mendidik generasi muda dengan tarbiyah Islamiyah yang benar,
menanamkan pada diri mereka sifat mandiri agar mereka tidak menjadi orang
yang pemalas, pasrah dan acuh tak acuh.

-----------------

[PERSONAL VIEW]
---------------
Jalan untuk menikah, boleh jadi tidak selamanya mulus. Ada saja hambatan
hambatan yang pada intinya ingin mementahkan niat baik seseorang untuk
menikah. Saya kira buku ini perlu dibaca oleh siapa saja yang ingin menikah
tetapi menghadapi batu sandungan. Semoga dengan itu bisa diperoleh wawasan
yang dapat membantu menepis halangan untuk menikah.

Kemudian, barengi juga dengan upaya mempermudah jalan untuk menikah.
Diantaranya tidak mempersulit dalam masalah kriteria pasangan ideal, masalah
mahar, syarat - syarat, dll. Sehingga sejalan dengan doa yang sering kita
dengar diantara ikhwan dan akhwat yang akan menikah yaitu "semoga dimudahkan
Allah". Bila kita ingin dimudahkan Allah dalam masalah pernikahan ini, maka
sudah seharusnya kita berupaya juga dengan mempermudah diri dan tidak malah
mempersulit diri. Dengan itu kita telah membuat jalan agar turun pertolongan
Allah.

Ringkasan ini dibuat oleh Chandraleka
Di Depok 8 Oktober 2006

Wassalamua'alaikum

Chandraleka
Independent IT Writer





Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke