Persoalannya, adakah menggunakan kaedah hisab itu bid'ah? Muhammadiyah memulai 
takbiran pada 23 haribulan dan dipihak yang lain pula bertakbiran pada 24 
haribulan. Dari penerangan saudara Fauzan bahwa kaedah hisab itu tidak boleh 
diaplikasikan atau tidak relevan, begitu? Atau kemungkinan saudara cuba 
menyampaikan bahwa takbiran yang dilakukan mereka pada 24 haribulan itu batal? 
(ini berlandaskan pada message saudara sendiri). 
Sepertinya kita (Islam) saling tidak mampu bekerjasama. Bukankah kita disuruh  
mentaati pemerintah, kecuali perkara kefasikan. Islam menyuruh kita menasihati 
pemerintah jika terdapat perkara2 yang mungkar didalam pentadbirannya. 

Terdapat ramai ustadz2 diSingapura sama ada yang ahli bida' atau yang ahli 
sunnah yang mendapat kelulusan dari pesantren2 di Indonesia dan kami sendiri 
orang awam menganggap ini satu penghormatan terhadap Indonesia yang rata2 
penduduknya 80-90% muslim. TETAPI mengapakah hal seperti dua takbiran yang 
begini harus terjadi? 
Apakah ditahun mendatang hal yang sebegini akan terus berlaku lagi? Dalam hal 
yang begini siapakah yang benar2 berkuasa, Muhammadiyah? NU? atau PEMERINTAH? 
Walaupun ini adalah soal dalaman Indonesia oleh kerana adanya rangkaian hukum 
Islam didalamnya, namun sebagai seorang muslim kita perlu mengambil tahu. 
Saya mohon semoga saudara Fauzan dapat rincikan kepada kami diatas platform Al 
Quran dan Sunnah semoga kami mendapat pelajaran darinya. Syukron..

FAUZAN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Islam sama sekali nggak mengharamkan kemajuan 
teknologi akh. yang nggak
boleh itu, kalo ada sesuatu yang asalnya bukan dari agama dibawa masuk dan
dianggap agama. sudah jelas hukum penentuan 1 syawal dan penentuan 1
ramadhan dalam islam yaitu dengan melihat hilal.  namun permasalahannya,
ada orang2 yang berpikir bahwa agama ini kurang sempurna sehingga perlu
disempurnakan lagi. tentu saja ini adalah pemikiran yang salah :)

saat Rasulullah menentukan bahwa awal Ramadhan dan awal Syawal ditentukan
dengan dan hanya dengan melihat hilal, maka eharusnya itulah yang harus
kita taati dan kita lakukan.

sayang sekali ada beberapa pihak yang menggunakan ilmu hisab untuk
menghitungnya. padahal hal ini sama sekali tidak diketahui asalnya. boleh
ilmu hisab dipakai untuk menentukan perkiraan kapan hilal muncul. sebab
jika tidak, tentu kita akan direpotkan dengan melihat hilal setiap hari.
namun begitu, keputusan akhirnya tetap pada nampaknya hilal. bukan pada
perhitungan hisab.

Allahua'lam


On Tue, 24 Oct 2006 23:14:16 +0700, obyx xybo  wrote:

> Seperti sebuah dilema, dimana seluruh umat islam sebelumnya tidak
> mempermasalahkan jatuhnya tanggal 1 setiap bulannya, tanggal idul adha,
> tanggal 1 Muharam tetapi kenapa tiba-tiba untuk tanggal 1 syawal menjadi
> perdebatan?...andaikan kita selalu melihat bulan atau matahari untuk
> menentukan waktu Idul fitri dan sholat, ana membayangkan betapa
> repotnya....apakah islam mengharamkan kemajuan ilmu dan teknologi?
>
> Walaikum salam, Jazakallah


--
Wassalamu'alaykum Wa Rahmatulloh Wa Barokatuh

Brian Arfi Faridhi / Fauzan bin Hadi
0856-336-4677
Semolowaru Elok G-7 Surabaya 60119



Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke