> Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Wa'alaykumussalam warohmatullahi wabarokatuh
> saya punya beberapa pertanyaan buat antum semua yang berilmu. > 1. Saya sadar ilmu agama saya belum mendalam. karena saya baru belajar > manhaj ini sekitar 3 bulan yang lalu dan masih banyak kekurangannya. Jika > saya ingin menikah dengan akhwat semanhaj, apakah hal itu terbaik untuk saya > dilihat dari syari'at? bagaimana caranya saya mencari jodoh yang terbaik > menurut syari'at? Masalahnya adalah, sepengetahuan saya, suamilah yang > membimbing istrinya termasuk masalah agama. tapi ilmu saya masih sedikit. > jika menikah dengan akhwat semanhaj, bukan tidak mungkin akhwat tersebut > lebih berilmu dari saya, dan malah saya yang dibimbing oleh akhwat tersebut. > bagaimana syariat memandang hal ini?? saya tidak berkeberatan dengan hal ini > jika memang syariat membolehkan hal tersebut. Tentu saja menikah dengan akhwat yg semanhaj adalah sesuatu yang baik, selain akan menjaga agama juga akan mudah dalam bergaul nantinya. Tidak masalah istri lebih berilmu dari suaminya, memang suami mempunyai kewajiban membimbing istri namun jika istri justru lebih tahu dari suami hal itu menjadikan tugas suami lebih ringan. Tidak ada pelanggaran syariat dalam masalah tersebut dan jadikan hal tersebut semangat untuk lebih giat dalam menuntut ilmu. > 2. Jika kita ingin menikah, kita lebih dulu meminta izin orang tua kita atau > mencari calon istri dulu baru meminta izin orang tua ? Sebenarnya tidak ada keharusan seorang lelaki minta izin kepada orang tuanya untuk menikah, namun hal tersebut hanyalah etika untuk menjaga keharmonisan keluarga. Sebaiknya katakan kepada orang tua jika antum sudah berkeinginan untuk menikah baik sudah ada calon maupun belum selain untuk menghormati mereka juga biar mereka bisa segera menyiapkan semua kebutuhan yg diperlukan. > 3. Jika kita ingin ta'aruf, kepada siapa kita menyampaikan kehendak kita > untuk berta'aruf? maksudnya apakah kepada si calon istri untuk kemudian > disampaikan kepada orang tuanya atau kita sendiri yang menyampaikan kpada > orang tua calon istri kita tersebut?? Bisa kepada akhwat yg ingin antum nikahi atau kepada orang tuanya langsung. > 4. dari sisi ikhwan, ketika berta'aruf harus ditemani keluarga (mahromnya) > atau boleh berta'aruf sendiri?? Untuk ikwan boleh sendiri (kalo berani) sedangkan untuk akhwat tentu harus dengan mahramnya. Wallahu 'alam. > Saya mohon bantuannya penjelasannya. saya tidak ingin salah melangkah jika > kelak saya akan menikah dan Insya Allah bisa bermanfaat juga untuk yang > lainnya Saya do'akan antum mendapatkan istri yg baik agamanya maupun dunianya. dan semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat, mohon nasehatnya jika ada yang salah. > Jazakallahu Khoiron Katsiron antum sekalian Wa 'iyakum > Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Wa'alaykumussalam warohmatullahi wabarokatuh Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/